Adaptive Quardrature Metode Newton

10.5. GAUSSIAN QUADRATURE 177 Untuk n = 3 Z 1,5 1 e − x 2 dx ≈ 1 4 [0, 5555555556e −0,7745966692+5 2 16 + 0, 8888888889e −5 2 16 + 0, 5555555556e −−0,7745966692+5 2 16 ] = 0, 1093642 10.5.2 Latihan Selesaikan integrasi berikut ini Z 0,35 2 x 2 − 4 dx Selesaikan integrasi berikut ini Z 3,5 3 x √ x 2 − 4 dx 178 BAB 10. INTEGRAL NUMERIK Latihan 1. Hitunglah integral-integral berikut ini dengan metode Composite Simpson a. Z 2 1 x ln xdx, n = 4 b. Z 2 2 x 2 + 4 dx, n = 6 c. Z 3 1 x x 2 + 4 dx, n = 8 d. Z 2 − 2 x 3 e x dx, n = 4 e. Z 3π8 tan xdx, n = 8 f. Z 5 3 1 √ x 2 − 4 dx, n = 8 2. Tentukan nilai n dan h untuk mengevaluasi Z 2 e 2x sin 3xdx dengan metode Composite Simpson, bila error yang ditolerir harus lebih kecil dari 10 − 4 . 3. Dalam durasi 84 detik, kecepatan sebuah mobil balap formula 1 yang sedang melaju di arena grandprix dicatat dalam selang interval 6 detik: timedt 6 12 18 24 30 36 42 48 54 60 66 72 78 84 speedf tdt 124 134 148 156 147 133 121 109 99 85 78 89 104 116 123 Gunakan metode integral numerik untuk menghitung panjang lintasan yang telah dilalui mo- bil tersebut selama pencatatan waktu di atas Bab 11 Mencari Akar ✍ Objektif : ⊲ Mencari akar

11.1 Metode Newton

Metode Newton sangat populer dan powerfull untuk mencari akar suatu fungsi yang kontinyu. Ada banyak jalan untuk memperkenalkan metode ini. Salah satunya bisa didahului mulai dari deret Taylor atau polinomial Taylor. Suatu fungsi yang kontinyu dapat dinyatakan dalam deret Taylor sebagai berikut f x = f ¯ x + x − ¯xf ′ ¯ x + x − ¯x 2 2 f ′′ ξx 0 = f ¯ x + p − ¯xf ′ ¯ x + p − ¯x 2 2 f ′′ ξp 0 = f ¯ x + p − ¯xf ′ ¯ x p − ¯x = − f x f ′ ¯ x p ≈ ¯x − f x f ′ ¯ x p n = p n−1 − f p n−1 f ′ p n−1 , n ≥ 1 179 Gambar 11.1: Metode Newton Bab 12 Metode Monte Carlo ✍ Objektif : ⊲ Mengenalkan metode Monte Carlo

12.1 Penyederhanaan

Kita awali pembahasan metode Monte Carlo dengan mengetengahkan contoh yang sangat terkenal yaitu menghitung luas suatu lingkaran. Fugure 1 memperlihatkan lingkaran den- gan radius r = 1 berada di dalam kotak bujursangkar. Luas lingkaran adalah πr 2 = π1 2 = π sementara luas bujursangkar adalah 2 2 = 4. Rasio antara luas lingkaran dan luas bola adalah ρ = luas lingkaran luas bujursangkar = π 4 = 0, 7853981633974483 12.1 Gambar 12.1: Lingkaran dan bujursangkar 181 182 BAB 12. METODE MONTE CARLO Jadi, dengan mengetahui nilai ρ, maka kita bisa menghitung luas lingkaran dengan cara luas lingkaran = ρ × luas bujursangkar 12.2 Bayangkan anda punya satu set permainan dart. Anda lemparkan sejumlah dart ke arah lingkaran tadi. Misalnya, total dart yang menancap di papan dart ada 1024 buah. Sebanyak 812 dart berada di dalam lingkaran, dan yang lainnya di luar lingkaran. Rasio antara keduanya ρ = dart di dalam lingkaran total dart di dalam bujursangkar = 812 1024 = 0, 79296875 12.3 Gambar 12.2: Dart yang menancap pada bidang lingkaran dan bujursangkar Dengan pendekatan ke persamaan 12.2 maka luas lingkaran adalah luas lingkaran = ρ × luas bujursangkar = 0, 79296875 × 4 = 3, 171875 Apakah angka ini make sense ? Mungkin anda masih ragu. Sekarang mari kita coba hitung ni- lai π dengan mengacu pada rumus di atas. Kita sepakati saja bahwa dart yang berada di dalam lingkaran mesti memenuhi x 2 i + y 2 i ≤ 1. Dalam perhitungan, semua dart diganti dengan bi- langan acak random number . Dari 1000 dart, yang masuk lingkaran ada 787 buah, sehingga, mengacu persamaan 12.3 ρ = 787 1000 = 0, 787 maka berdasarkan persamaan 12.1 π = ρ × 4 = 0, 787 × 4 = 3, 148 12.1. PENYEDERHANAAN 183 Gambar 12.3: Dart yang menancap pada bidang 14 lingkaran dan bujursangkar Lumayan akurat bukan? Semakin banyak jumlah dart, semakin akurat nilai π yang anda per- oleh. Sekarang mari kita kembangkan metode Monte Carlo ini untuk menghitung luas suatu area yang terletak di bawah garis kurva suatu fungsi f x. Atau sebut saja menghitung integral suatu fungsi f x yang dievaluasi antara batas a dan b. Luas kotak R yang melingkupi luas bidang integral A adalah R = {x, y : a ≤ x ≤ b dan 0 ≤ y ≤ d} 12.4 dimana d = maksimum f x , a ≤ x ≤ b 12.5