Yolanda Prastika Siregar Pengguna Jilbab SemiTanggung

53 semuanya mengajak kedalam fitnah dan itu dinilai nya salah. Ana melanjutkan bahwa semestinya dalam penggunaan jilbab itu menghilangkan dari fitnah.Sedangkan makna jilbab bagi Ana adalah memakaikan kain dari kepala sampai dada dan tidak longgar yang itu di sebut jilbab yang hukumnya wajib, juga sebagai identitas kaum muslimah yang jilbab itu faidahnya untuk menghindari diri dari fitnah.

4.2.2.2 Yolanda Prastika Siregar

Yolanda mulai menggunakan jilbab pada saat kelas 1 SMA namun hingga sekarang ia masih buka-pasang dalam penggunaan jilbabnya. Untuk saat ini ia menggunakan jilbab hanya pada saat berada di kampus saja, sedangkan untuk ketika pergi ke tempat lain, Yolanda tidak mengenakan jilbab nya, terkecuali apabila tempat yang ia datangi tersebut adalah acara Islami dan melihat teman. Melihat teman maksud Yolanda adalah apabila teman-teman yang akan pergi dengannya menggunakan jilbab, maka ia pun menggunakan jilbab. Namun ketika ditanyakan mana lebih nyaman menggunakan jilbab atau tidak, Yolanda menjawab ketika tidak pakai jilbab. Alasan Yolanda adalah karena ia sedang menekuni olahraga lari yang ia teuni sejak SMA kelas 1. Yolanda merasa tidak bebas ketika berlari sambil menggunakan jilbab. Anak ke empat dari empat bersaudara ini juga memiliki kakak kandung yang mereka semua berjilbab dan sudah tidak buka-pasang lagi.Tak jarang Yolanda mendapatkan nasihat dari kakak-kakaknya untuk tidak buka-pasang lagi dalam menggunakan jilbab, namun karena Universitas Sumatera Utara 54 orangtua tetap membebaskan nya untuk menggunakan jilbab atau enggak, maka Yolanda tidak begitu menanggapi nasihat kakak- kakaknya.Pada awalnya kakak –kakak kandung dari Yolanda meggunakan jilbab karena kesadaran diri mereka sendiri dan sering mengikuti kajian-kajian dan diskusi Islami di luar rumah. Ketika ditanyai apa makna jilbab bagi dirinya, Yolanda merasa bersalah, karena ia menyadari bahwa menggunakan jilbab hukum nya dalam agama Islam adalah wajib, dan dirinya mengetahui aturan tentang jilbab ada di dalam surat An-Nur dan Al-Azhab. Jilbab sebagai identitas dan juga memiliki banyak keuntungan, merasa adem, bagus, rapi, terhindar dari hal-hal buruk, seperti ketika sedang berbicara dengan lawan jenis, mereka lebih menjaga kata-kata dan nada bicara mereka, menjaga jarak dengan lawan jenis, tidak mau menggoda-goda, penggunaan jilbab sebagai pengendalian diri dan menutupi apa yang harus ditutupi yaitu aurat. Yolanda merasakan bahwa sifat dan sikapnya belum lah terlalu baik sebagai seorang muslimah berjilbab, apalagi ditambah dengan anggapan bahwa perempuan berjilbab haruslah baik tutur kata dan sifatanya.Setidaknya Yolanda sudah menggunakan jilbab walaupun masih buka-pasang. Hal itu dianggap diri nya sebagai suatu langkah kebaikan, dengan memulai menggunakan jilbab, maka tutur kata ataupun sifat dan sikapnya secara perlahan akan mengikuti menuju lebih baik pula. Dengan berjilbab walaupun masih di lingungan kampus saja, menjadi alat pengendalian diri bagi Yolanda, karena apabila ia sedang Universitas Sumatera Utara 55 melakukan perbuatan yang kurang pantas maka jilbab yang ia pakai menjadi sebuah peringatan untuk dirinya. Mengenai perkembangan jilbab sekarang ini, Yolanda menilainya bahwa model jilbab yang sedang tren sekarang, bukan lah jilbab seutuhnya dan tidak sesuai dengan syariat lagi sehingga bagian yang harus ditutupi malah tidak tertutupi karena jilbabnya “diputar-putar”, ia juga berpendapat banyak pengguna jilbab, memakai jilbab karena agar terlihat cantik saja, tidak lebih. Namun dirinya tetap berharap bahwa mereka yang mengikuti tren tersebut secara perlahan-lahan akan sadar.

4.2.3 Pengguna Jilboobs