71
“Hal-hal yang harus ditutupi itu sudah tertutup kayak misalnya rambut. Karna laki-laki itu katanya suka liat
rambut wanita, dan maaf ya, ini bukan porno,Cuma mau bilang aja, gapapa kan? Soalnya saya pernah baca tuh di
internet kalau laki-laki suka liat bagian dada wanita, nah kalau kita pake jilbab kan jadi tertutupi, jadi kan gak
nampak kali secara langsung dan juga pake jilbab itu adem sih sebenernya, bagus, rapi, dan jilbab itu punya makna
yang lebih”
Ayu mengatakan: “Makna jilbab itu banyak lah.Salah satu nya ntuk
melindungi diri wanita supaya orang-orangliat nya gaksembarangan, kan ketutupan semua.”
Jilbab sama hal nya dengan perisai, yang fungsinya untuk melindungi diri dari gangguan yang datang dari luar. Seseorang akan memikir
berulangkali untuk menyerang seseorang yang menggunakan perisai, karena apabila diserang,maka orang yang bersangkutan akan menggunakan perisai
untuk menangkis serangan yang datang. Begitu juga jilbab, dengan menggunakan jilbab, berdasarkan wawancara dengan subyek penelitian
menunjukkan bahwa, seorang laki-laki akan lebih segan dan menghormati perempuan yang mengenakan jilbab, sehingga laki-laki akan lebih mengatur
tata bahasa dan sikap nya terhadap perempuan pengguna jilbab.
4.3.2 Jilbab dan Pembatas
Pembatas berasal dari kata “batas” yang berdasarkan KBBI memiliki arti garis sisi yang menjadi perhinggan atau pemisah antara sesuatu.Kata
hijab adalah kata dalam bahasa Arab yang berarti penghalang.Hijab berasal dari kata hajaban yang artinya menutupi, dengan kata lain al-Hijab adalah
Universitas Sumatera Utara
72
benda yang menutupi sesuatu.Hijab menurut Al-Quran artinya penutup secara umum, bisa berupa tirai pembatas, kelambu, papan pembatas, dan
pembatas lainnya. Dengan kata lain hijab adalah benda yang menutupi sesuatu.
Sehingga jilbab salah satu fungsinya adalah sebagai pembatas, baik itu pembatas antara mana yang mukhrim dan yang tidak mukhrim, pembatas
antara laki-laki dan perempuan, dan dapat juga pembatas tingkah laku. Karena sebagai seseorang yang sudah memutuskan untuk menggunakan
jilbab, terdapat anggapan masyarakat bahwa mereka pengguna jilbab juga harus lah baik tingkah laku nya, sopan, anggun,dan bertutur kata yang baik.
Pembatas dalam hal ini memiliki 3 makna berbeda yaitu pembatas pergerakan, pembatas dalam bertingkah laku, dan pembatas untuk mencegah
hal-hal buruk yang datang ke si pengguna jilbab. Pertama, jilbab sebagai pembatas pergerakan si pengguna jilbab
dalam keseharian. Banyak hal yang terjadi di dalam masyarakat apabila membahas hal ini, seperti dapat kita lihat lowongan pekerjaan tertentu tidak
menerima karyawati nya berjilbab, tidak bisa mengikuti kegiataan olahraga tidak dapat menjadi atlet di beberapa bagian olahraga tertentu, tidak dapat
mengekspreikan atau menikmati masa muda, tidak dapat menjadi aparat negara, berkurangnya jumlah teman dan lain-lain. Hal ini senada dengan
seperti yang diutarakan oleh subyek penelitian yang bernama Yolanda dan Nina bukan nama sebenarnya berikut ini:
Yolanda:
Universitas Sumatera Utara
73
“sebenernya pas buka jilbab nya pas pulang kampung sih, abis itu ya karna olahraga lari. Kalau olahraga pake
jilbab, rasanya kayak gak enak gitu, gak bebas.Juga walaupun saya masih buka tutup, ya gapapa lebih bagus
pake jilbab dulu daripada ngurusin masalah hati, masalah mulut.”
Nina: “waktu kalo lagi gak dikampus sama berpergian gitu, tapi
pernah kalo mau pergi-pergi itu pake jilbab, tapi jarang. Karna masih ingin bebas aja gitu”
Yolanda merasa tidak bebas ketika menggunakan jilbab saat menekuni hobi nya sebagai pelari, dan Nina yang masih ingin bebas
dengan tidak menggunakan jilbab ketika berpergian. Namun seiring berkembangnya zaman dan ilmu pengetahuan, beberapa anggapan tersebut
mulai di tolak karena pada masa sekarang, muslimah berjilbab tetap bisa menjadi aparat negara, dan dapat menjadi seorang atlet
nasionalprofessional di cabang olahraga yang cocok dan pantas dimainkan oleh muslimah, contohnya seperti pemanah, bulu tangkis, tenis
lapanganmeja, dan banyak lagi yang dapat disesuaikan dengan busana muslimah. Kedua, jilbab sebagai pembatas dalam bertingkah laku. Dengan
mengenakan jilbab, maka seseorang yang bersangkutan akan lebih mawas diri dalam berpenampilan maupun bertingkah laku di dalam
kesehariannya. Jilbab membatasi seseorang untuk tidak berbuat yang tidak sesuai dengan norma, yang dalam kata lain menjaga tingkah laku
muslimah untuk tetap tidak melewati batas kewajaran berperilaku seorang perempuan. Ketiga, jilbab sebagai pembatas antara diri sendiri dengan
Universitas Sumatera Utara
74
kondisi lingkungan diluar , yang mana melindungi diri dari kejahatan yang dapat berasal dari lawan jenis, yang sudah di bahas sebelumnya.
Maka jilbab disini sebagai kontrol sosial bagi para pengguna jilbab, dimana mereka harus menanggung jawabi jilbab yang mereka pakai dan
disesuaikan dengan sikap serta sifat mereka dalam kehidupan. Seperti data yang didapatkan dari hasil wawancara dengan subyek penelitian berikut
ini: Poetri :
“karna teman Poetri bukan hanya jilbabnya yang besar doang bahkan adayang gak berjilbab karena ehh apa ya
jilbab itu tidak membatasi kitaberteman dengan siapatapi kita lebih bisa membatasi diri kita sejauh mana kita bisa
berteman gitu yang penting tidakmengkotak-kotakan pertemanan
dan sikapnya
lebih dijaga yang dulu kayakpreman sekarang udah mulai kayak, maksudnya udah
baik lah gak urak-urakan lagi, dulu yang tempramen, sekarang bisa lebih sabar, itu sih.”
Salwa : “jadi menseleksi temen nih dengan penampilan kita, jadi
teman-teman yang mau berteman dengan kita , mau mencari ilmu bersama-sama degan kita itulah teman-teman
yang sesungguhnya daripada yang hanya maunya hura- hura, hanya mau nya kongkow-kongkow berkumpul, pasti
mereka akan lambat launterseleksi alam lah. Dan jilbab ini jadi penjaga buat Salwa, kalau “oke kalau aku
menggunakan ini jilbab berarti akugak boleh nih” sama dengan orang-orang yang tidak paham, jadi dengan selalu
menggunakan ini jilbab kita lebih , kalau misalnya mau buat maksiat “oh ya aku seorang jilbabers” kayak gitu
“masa iya sih aku berbuat gini” jadikayak“warning” lah buat Salwa sendiri.”
Yolanda :
Universitas Sumatera Utara
75
“setidaknya dengan sudah pake jilbab itu sudah sesuatu tindakan lalu nanti bakalan terikut sih perilakunya
misalnya gosipin orang ya kan, lalu sadar kalo aku kan dah pake jilbab kok gitu sih , pelan-pelan udah gak gosip
lagi, lama-lama karna jilbab ini tadi, ada alasan untuk berubah jadi lebih baik. Kalo nungguin datang hidayah,
hidayah gak bakalan datang kalo gak kita kejar, gitu sih”
Jilbab memang dapat membatasi pergerakan, namun dampak positif lebih banyak dirasakan, dari hasil wawancara, bahwa Poetri tidak
merasa ada masalah dengan pertemanan nya karena ia menggunakan jilbab besar, dan Salwa yang memang ditinggalkan oleh beberapa teman nya
dikarenakan ia menggunakan jilbab, teman-teman nya menganggap bahwa ia telah berubah, namun Salwa memiliki banyak teman baru karena ia
berjilbab, jilbab dengan makna sebagai pembatas ternyata mampu berfungsi sebagai penyeleksi teman sepermainan. Dan Yolanda yang
jilbabnya menjadi pengingat untuk dirinya agar menjadi pribadi yang lebih
baik lagi ddan meninggalkan kebiasaan-kebiasaan buruknya. 4.3.3 Jilbab dan Identitas Diri
Jilbab merupakan kain yang menutupi tubuh bagian kepala hingga menjulur kebawah menutupi dada sehingga tidak tampak lekukan
tubuh.Namun, jilbab yang merupakan bagian dari hijab pembataspenutup ini tidak hanya digunakan oleh kaum muslimah saja. Hijab juga digunakan
oleh bangsa Iran, Romawi, maupun India yang terjadi sebelum kedatangan agama Islam, juga kaum Yahudi, Nasrani, Katolik yang terlebih dahulu
mengenal tradisi penggunaan jilbab. Dimana nenek moyang di negara-negara Timur Tengah sejak dulu sudah menggunakan kain penutup di kepalanya
Universitas Sumatera Utara
76
yang di Indonesia lebih dikenal dengan sebutan jilbab.Hal itu dikarenakan juga karena kondisi geografis negara Timur Tengah yang panas, sehingga
penutup kepala dipakai sebagai pelindung dari terik sinar matahari, pasir dan debu yang berterbangan.
Menurut nilai keilmuan Isalam, jilbab memiliki fungsi sebagaimana hal nya pakaian, yaitu sebagai penutup aurat, pelindung tubuh, serta menjadi
identitas yang membedakan antara yang satu dengan yang lain. Sebagai sebuah pakaian, jilbab menjadi penanda yang sangat jelas dari penampilan
luar seseorang, yang dapat menempatkan seseorang tersebut ke dalam suatu kelompok tertentu. Faktanya saat ini yang terjadi adalah stereotype, dimana
jilbab bagi masyarakat Indonesia sudah sangat lekat dengan agama Islam, maka mindset masyarakat apabila melihat jilbab, maka sudah pasti yang
bersangkutan merupakan seorang muslim, namun pada kenyataan nya tidak. Jilbab di Indonesia kini sangat erat kaitan nya dengan agama Islam,
hal ini dapat di buktikan dari hasil wawancara dengan beberapa subyek penelitian yang mengatakan bahwa jilbab sebagai identitas seorang
muslimah. Poetri:
“sebenernya kan bagi kaum perempuan sendiri khususnya muslimah jilbab itusebenernya kan kewajiban jadi kalo
menurut Poetri, jilbab itu, apa ya, sebagai identitaskarena kanmemang dalam Al-qur’an sendiri kan perempuan itu
diwajibkan berjilbab karena adasesuatuyang Allah, apa namanya ya istilah nya , yang Allah suruh, yang Allah
berikankepada kita gitu kenapa berjilbab ya karena untuk membedakan kita dengan non-muslim”
Universitas Sumatera Utara
77
Yolanda : “Sebenernya aku udah tau kalo pake jilbab itu wajib ya
kan. Bagus pun. Memang wajib untuk perempuan. Makna nya sih kalo secara umum ya kan, kalau perempuan pake
jilbab itu menunjukkan identitas nya dan lebih banyak untungnya sih sebenernya”
Nina bukan nama sebenarnya: “hmm sebagai identitas sebagai seorang muslim dan
formalitas aja sih bang. Oh untuk fashion juga”
Jilbab yang merupakan sebuah identitas, dapat menjadi simbol identitas beragama, identitas gender maupun status sosial. Seperti yang
sudah disebutkan bahwa jilbab tidak hanya terdapat didalam agama Islam, melainkan juga terdapat di agama lain. Sedangkan identitas berdasarkan
status sosial, di masyarakat Indonesia ditemukan terdapat strata yang berkaitan dengan trend jilbab terkini.Yaitu dengan muncul nya desainer-
desainer jilbab yang memiliki merk brand mereka sendiri, memiliki harga yang lumayan tinggi.Sehingga jilbab dengan merk-merk terkenal
hanya bisa di gunakan oleh kaum kelas ekonomi menengah ke atas saja.
4.3.4 Jilbab dan Kepantasan