23
2.3 Kualitas Pelayanan
2.3.1 Pengertian Kualitas
Menurut Lupiyoadi 2001:144,kualitas suatu produk atau jasa adalah sejauh mana produk ataujasa memenuhi spesifikasi-spesifikasinya. Konsep
kualitas sendiri pada dasarnya bersifat relatif, yaitu tergantung dari perspektif yang digunakan untuk menentukan ciri-ciri dan spesifikasi.Sementara menurut
Heizer dan Render 2009:300, kualitas merupakan kemampuan sebuah produk atau jasa untuk memenuh kebutuhan pelanggan.
Berdasarkan perspektif TQM Total Quality Management, kualitas dipandang secara lebih komprehensif atau holistik, dimana bukan hanya aspek
hasil saja yang ditekan, melainkan juga meliputi proses, lingkungan, dan sumber daya manusia. Perspektif ini dirumuskan secara rinci oleh Goetsch Davis
1994 dalam Tjptono dan Chandra 2011:164, yang mendefinisikan kualitas sebagai “kondisi dinamis yang berhubungan dengan produk, jasa, sumberdaya
manusia, proses, dan lingkungan yang memenuhi atau melebihi harapan”.
2.3.2 Dimensi Kualitas Pelayanan
Parasuraman, Zeithaml, dan Berry 1988 dalam Tjiptono 2011:198 menemukan adanya overlapping
di antara sepuluh dimensi pokok yang dikemukakan oleh mereka sebelumnya. Oleh sebab itu, dilakukan
penyederhanaan sepuluh dimensi tersebut menjadi lima dimensi pokok. Kompetensi, kesopanan, kredibilitas, dan keamanan disatukan menjadi jaminan
Universitas Sumatera Utara
24 assurance. Sedangkan akses, komunikasi, dan kemampuan memahami
pelanggan diintegrasikan menjadi empati empathy. Dengan demikian, terdapat lima dimensi utama yang disusun sesuai urutan tingkat kepentingan relatifnya
sebagai berikut : 1.
Reliabilitas Reliability, berkaitan dengan kemampuan perusahaan untuk memberikan layanan yang akurat sejak pertama kali tanpa
membuat kesalahan apapun dan menyampaikan jasanya sesuai dengan waktu yang disepakati.
2. Daya Tanggap Responsiveness, berkenaaan dengan kesediaan dan
kemampuan para karyawan untuk membantu para pelanggan dan merespon permintaan mereka, serta menginformasikan kapan jasa akan
diberikan dan kemudian memberikan jasa secara cepat. 3.
Jaminan Assurance, yakni perilaku para karyawan mampu menumbuhkan kepercayaan pelanggan terhadap perusahaan dan
perusahaaan bisa menciptakan rasa aman bagi para pelanggannya. 4.
Empati Empathy, berarti bahwa perusahaan memahami masalah para pelanggannya dan bertindak demi kepentingan pelanggan, serta
memberikan perhatian personal kepada para pelanggan dan memiliki jam operasi yang nyaman
5. Bukti fisik Tangibles, berkenaan dengan daya tarik fasilitas fisik,
perlengkapan, dan material yang digunakan perushaan, serta penampilan karyawan.
Universitas Sumatera Utara
25 Sementara itu, ada banyak faktor yang dibutuhkan untuk melakukan
penyempurnaan kualitas pelayanan. Tjiptono 2011:259 menjelaskan bahwa di antara berbagai faktor yang perlu mendapatkan perhatian utama adalah mengelola
ekspektasi pelanggan, mengelola bukti evidence kualitas jasa, mendidik konsumen tentang jasa, menumbuhkembangkan budaya kualitas, menciptakan
automating quality, menindaklanjuti jasa, dan mengembangkan sistem informasi jasa.
2.4 Pelayanan Publik