Warisan Orang Tua LATAR BELAKANG BUDIDAYA KEMENYAN DI DESA HUTAJULU

34 pohon alam lainnya yang berada di hutan. Namun, bedanya kemenyan memiliki getah yang bisa dijual oleh manusia. Alasan itu cukup untuk membuktikan bahwa kemenyan sangat menguntungkan bagi petani kemenyan.

3.4 Warisan Orang Tua

Perolehan lahan kemenyan yang dimiliki oleh masyarakat Desa Hutajulu pada tahun 1960 merupakan lahan yang ditemukan langsung di dalam hutan dan bisa dimiliki secara langsung jika lahan tersebut belum ada pemiliknya. Hal ini karena kemenyan merupakan tanaman hutan yang sudah sejak lama ditemukan tumbuh secara liar di dalam hutan, tetapi belum dibudidayakan secara khusus. Dari informasi yang diperoleh hanya ada empat keluarga yang telah menanamnya sebelum tahun 1960. Aktifitas masyarakat Desa Hutajulu yang awalnya bermata pencaharian dari mencari rotan dan menggergaji di hutan menjadi alasan bagaimana kemenyan ditemukan oleh masyarakat di dalam hutan. Ketika masyarakat mengetahui bahwa kemenyan bisa menghasilkan uang, kemudian ada keinginan masyarakat untuk membudidayakan kemenyan secara khusus. 35 Pertanian kemenyan dimulai dari tahun 1960 di Desa Hutajulu. Awalnya masyarakat mulai menanam dan menyebarluaskan bibit-bibit kemenyan didalam hutan. Kemudian, pengerjaan kemenyan dilakukan oleh kaum laki-laki. Hal ini karena letak lahan kemenyan yang berada di tengah hutan dan tingkat bahaya yang besar sehingga perempuan tidak diijinkan untuk ikut dalam pengerjaan kemenyan. 35 Wawancara, Mayor Sinaga, Desa Hutajulu, 30 Juli 2015. Universitas Sumatera Utara 35 Oleh karena itu seorang anak laki-laki dalam satu keluarga yang sudah dianggap dewasa akan dibawa oleh sang ayah ke hutan untuk ikut membantu pengerjaan kemenyan. Anak laki-laki pada umumnya yang berada di Desa hutajulu akan tinggal di desa, pada saat itu jarang sekali yang pergi merantau ke kota. Alasannya, karena pada masa itu pendidikan belum maju sehingga jarang sekali yang pergi ke kota untuk bersekolah. Sementara itu, untuk mencari pekerjaan di kota juga tidak gampang karena mereka tidak memiliki pendidikan yang tinggi. Sehingga harus tinggal di desa dan membantu orang tua bekerja di ladang. Sejak awal anak laki-laki di Desa Hutajulu sudah diajarkan oleh orang tua mereka untuk bertani kemenyan, karena jika suatu saat orang tua mereka tidak mampu lagi untuk mengelola hutan kemenyan maka lahan kemenyan akan diwariskan terhadap anak laki-lakinya.Keterampilan dan kebiasaan dalam pengerjaan kemenyan tentunya sudah dimiliki oleh kaum laki-laki di Desa Hutajulu. Sejak dini proses pengerjaan diajarkan oleh orang tua mereka. Keterampilan dan kebiasaan inilah yang menjadi modal utama mereka dalam mengerjakan pertanian kemenyan. Kemenyan ini merupakan warisan nenek moyang yang harus dijaga. Menurut masyarakat Desa Hutajulu, kemenyan merupakan jelmaan manusia karena dianggap mampu mengubah perekonomian masyarakat. Itu sebabnya pertanian kemenyan di Desa Hutajulu tetap dijaga menjadi suatu kearifan lokal. Dengan itu, maka hutan kemenyan akan diwariskan secara turun-temurun. Dalam pembagian harta warisan oleh orang tua yang mendapat hak adalah laki-laki. Bagi masyarakat Batak Toba laki- Universitas Sumatera Utara 36 laki merupakan pewaris, sedangkan wanita tidak mendapat bagian. Hal ini karena wanita akan menikah dan memiliki suami, maka mereka akan mengelola harta warisan orang tua dari sang suami. 36 Hingga tahun 1990 lahan kemenyan yang dimiliki oleh masyarakat petani di Desa merupakan lahan warisan. Sudah jarang sekali ditemui petani yang baru membuka lahan dan baru menanam kemenyan. Tetapi ketika awal tahun 1960, dimana pada saat itu kemenyan baru dibudidayakan oleh masyarakat, lahan yang dimiliki oleh petani didapatkan secara cuma-cuma didalam hutan. Saat masyarakat menemukan lahan kosong dihutan mereka berhak untuk menanam kemenyan dilahan tersebut dan dijadikan sebagai lahan miliknya. Selain dengan cara tersebut sebagian lahan yang diperoleh masyarakat adalah lahan warisan dari marga. Lahan yang berada dihutan sebagian telah ada yang memiliki dan diatas namakan oleh marga- marga yang berada di Desa Hutajulu. Contohnya adalah Marga Lumban Gaol, maka lahan tersebut akan dibagi dan dikelola oleh Marga Lumban Gaol. Ada juga pembagian lahan dari warisan tanah adat. 36 Ibid Universitas Sumatera Utara 37

BAB IV SISTEM BUDIDAYA KEMENYAN DI DESA HUTAJULU TAHUN 1960-1990