Penanaman dan Perawatan SISTEM BUDIDAYA KEMENYAN DI DESA HUTAJULU TAHUN 1960-1990

41 tananam tidak menghasilkan getah dengan baik. Pembibitan secara tradisional sudah dilakukan mulai dibudidayakannya kemenyan maka masyakarat mengikuti tradisi yang sudah ada. 42 Penanaman bibit kemenyan yang sudah berdaun tidak mempunyai resiko, asalkan pada saat mencabut bibit harus dilihat pucuk daunnya apakah masih muda dan masih tertutup atau sudah terpisah. Penanaman bibit kemenyan yang berdaun muda dan masih tertutup tidak baik karena yang berdaun muda menjadi layu dan akhirnya mati. Apabila daunnya sudah cukup tua dan keras maka tanaman kemenyan yang kemenyan yang baru ditanam tumbuh dan berkembang. 43 Cara pembibitan seperti itulah yang sudah dilakukan oleh masyarakat Desa Huta Julu mulai dari dibudidayakannya kemenyan. Hal ini sudah diturunkan oleh leluhur mereka dan diajarkan kepada anak-anaknya, agar keturunanya dapat memahami dan akan mengelola hutan kemenyan seperti yang sudah dilakukan oleh nenek moyang mereka.

4.2 Penanaman dan Perawatan

Penanaman bibit kemenyan cukup dengan membuat lobang kecil yang digali dengan parang atau tongkat runcing. Jarak antara pohon kemenyan dengan bibit yang baru ditanam berjarak 4-5 meter, penanaman tidak haruslah lurus dan beraturan, penanaman kemenyan cukup hanya dengan jarak tersebut. Sebelum penggalian 43 Mastauli Siregar, “Analisa Kesejahteraan Petani Kemenyan Sebagai Komoditi Unggulan Kabupaten Tapanuli Utara “Tesis”, belum diterbitkan. Universitas Sumatera Utara: Medan. Universitas Sumatera Utara 42 lobang terlebih dahulu dibersihkan dan disisihkan dari daun-daun yang membusuk. Setelah itu membuat lobang untuk bibit kemenyan. Setelah bibit kemenyan dimasukkan dalam lobang, akarnya ditutup dengan tanah kembali seperti halnya dalam pertanian biasanya. 44 Untuk menandakan bahwa kemenyan itu sudah ditanam, maka petani akan menancapkan satu atau dua buah tongkat kayu disamping kemenyan yang baru ditanam. Hal ini menandakan bahwa bibit kemenyan itu sudah ditanam bukan lagi bibit liar atau lata habang. Pada masyarakat Desa Hutajulu masih erat kekeluargaannya, jadi ketika saudara ataupun tetangga didekat rumah datang ke hutan kemenyan untuk mencari bibit kemenyan di lahan mereka tidak menjadi masalah, namun harus minta izin terlebih dahulu kepada pemilik lahan kemenyan agar tidak terjadi kesalahpahaman. Hal inilah yang membuat petani harus membuat tanda di dekat bibit kemenyan yang sudah ditanam petani agar bila ada yang mencari bibit kemenyan tidak mencabut atau mengambilnya lagi, Tanda itulah yang membuktikan bahwa bibit itu sudah ditanam oleh pemilik. 45 Penanaman kemenyan di Desa Hutajulu tidak ditanam secara serentak oleh petani, tetapi ditentukan oleh situasi dan kondisi lahan serta umur kemenyan masing- masing. Apabila lahan kemenyan petani luas dan masih banyak yang kosong serta ditumbuhi oleh pohon lain, maka petani akan memperbanyak penanaman pohon kemenyan. Penanaman bibit kemenyan yang baru juga dilakukan ketika pohon 44 Wawancara, Sabar Menanti Lumban Batu, Desa Hutajulu, 25 Juli 2015. 45 Ibid Universitas Sumatera Utara 43 kemenyan sudah banyak yang tua maka akan diganti dengan bibit yang baru agar kemenyan terus berproduksi sehingga tidak ada lahan yang sempat kosong. Penanaman kemenyan seperti ini sudah dilakukan sejak awal dibudidayakan kemenyan di Desa Hutajulu. Tidak ada yang berubah dalam hal penanaman. Hingga tahun 1990 masyarakat terus melajutkan cara yang dilakukan oleh nenek moyang mereka. 46 Untuk perawatan pohon kemenyan dilakukan dengan sangat sederhana. Hasil wawancara di Desa Hutajulu dengan petani kemenyan, mengatakan bahwa sejauh ini perawatan kemenyan tidak menggunakan pupuk.Pememakaian obat-obatan lainnya dalam pertanian sama sekali tidak pernah digunakan dalam perawatan pohon kemenyan. Perawatan kemenyan cukup dengan cara membersihkan pohon kemenyan dari semak-semak kalau sudah dianggap mengganggu dan merintis jalan-jalan di waktu petani memasuki areal pertanaman. Pembersihan itu dilakukan sekali setengah tahun ketika pohon kemenyan akan disadap. Alasan kenapa dalam perawatan kemenyan tidak menggunakan pupuk dan obat-obatan lainnya, petani kemenyan mengungkapkan hal ini disebabkan karena tanah dihutan sangat baik dan subur untuk pertumbuhan kemenyan. Pertumbuhan kemenyan sangat tergantung pada alam lingkungan dan kondisi tanah dan umumnya tumbuh didataran tinggi. Itulah alasannya mengapa kemenyan hanya tumbuh baik dihutan. 47 46 Ibid 47 Wawancara, Benget Lumban Gaol, Desa Hutajulu, 27 Juli 2015. Universitas Sumatera Utara 44 Perawatan kemenyan dibagi dalam dua jenis, yaitu: pertama,untuk perawatan pada pohon yang kecil dan sampai besar hingga bisa dikatakan berproduksi yakni pohon kemenyan yang masih baru ditanam biasanya akan dibuat tongkat kecil disampingnya. Selain berfungsi sebagai tanda sudah ditanam, juga berfungsi untuk menahan bibit kemenyan hingga bisa tumbuh lurus. Tidak ada perawatan khusus untuk pohon kemenyan, hanya dengan membersihkan semak-semak di area sekitar pohon kemenyan dan dilakukan sekali dalam setengah tahun. Perawatan kemenyan juga dilakukan dengan cara membuang tumbuhan parasit yang menumpang pada batang kemenyan dengan menggunakan pangait pengait, kedua, perawatan untuk pohon kemenyan yang sudah tua, yakni pohon kemenyan yang sudah tua dan tidak bisa memproduksi getah kemenyan lagi tidak akan ditebang, melainkan harus di dialalproses membuang kulit dari batang kemenyan. Dialal merupakan suatu pekerjaan untuk memisahkan atau membuang kulit dari batang kemenyan yang sudah tua. Pengerjaan ini dilakukansupaya makanan yang diserap tidak dibawa keseluruh batang dan ranting kemenyan. Proses inilahyang membuat lambat laun daun pohon yang sudah dialal berjatuhan ke sekitar bibit yang ditanam dan akan menjadi penyubur bagi bibit kemenyan yang baru ditanam, sehingga pohon kemenyan yang sudah tua tersebut akan mati secara perlahan. Perawatan pohon kemenyan haruslah dilakukan dengan ikhlas tidak bisa marah-marah, bersungut-sungut, menangis, dan juga harus tetap bicara sopan dan jujur. Hal ini sudah dilakukan sejak awal dibudidayakannya kemenyan di Desa Universitas Sumatera Utara 45 Hutajulu, agar kemenyan menghasilkan getah yang deras dan baik. Bahkan, sekitar tahun 1960-an petani bernyanyi di bawah pohon kemenyan sambil membersihkan pohon kemenyan.Banyak versi yang menceritakan sejarah munculnya kemenyan yang dipercayai oleh masyarakat sekitar. Perbedaan letak suatu daerah yang memiliki pohon kemenyan juga masing-masing memiliki cerita yang berbeda juga. Daerah penghasil kemenyan di Tanah Batak, ada cerita rakyat yang terus diwariskan secara turun-temurun. Perawatan kemenyan memang terlihat sangat sederhana. Tidak ada pemupukan, penyemrotan dan lainnya. Hanya dibersihkan dari tanaman-tanaman yang menganggu di sekitar batang kemenyan, bahkan hanya di sekitar batang tidak semua lahan tersebut dibersihkan. Itu sebabnya tidak harus tiap minggunya laki-laki pergi kehutan kemenyan. Setelah selesai membersihkan sekitar batang kemenyan, bila pohon kemenyan tersebut telah siap untuk disadap maka petani akan mengerjakannya sampai selesai. Setelah siap masa menyadap kemenyan, mereka akan menunggu selama kurang lebih empat bulan, di mana laki-laki akan ikut mengerjakan ladang didekat rumah bersama istri dan anak-anaknya. 48 48 Wawancara, Panna Situmorang, Desa Hutajulu, 28 Juli 2015. Universitas Sumatera Utara 46

1.6 Pemanenan