Faktor Keuntungan LATAR BELAKANG BUDIDAYA KEMENYAN DI DESA HUTAJULU

29 manusia.Tumbuhan endemic atau endemis berarti eksklusif asli pada suatu tempat biota, suatu tumbuhan endemik apabila keberadaannya unik disuatu wilayah dan tidak ditemukan diwilayah lain secara alami. Istilah ini biasanya diterapkan pada unit geografi suatu pulau atau kelompok pulau, tetapi kadang-kadang dapat berupa negara, tipe habitat atau wilayah. Tumbuhan yang hidup pada suatu kepulauan cenderung berkembang menjadi tipe atau jenis endemik karena isolasi geografi. 25

3.2 Faktor Keuntungan

Jika dilihat dari aktifitas masyarakat Desa Huta Julu bermata pencaharian dari bertani, mengambil rotan, dan mengergaji di hutan. Jelas terlihat bahwa adanya faktor kurangnya penghasilan masyarakat. Tanaman yang ditanami oleh masyarakat seperti padi, ubi, dan kopi tidak cukup untuk membutuhi kebutuhan keluarga. Padi yang ditanam jarang sekali dijual hasil panennya. Biasanya hasil padi hanya untuk kebutuhan sehari-hari, sedangkan ubi hanya dimakan sebagai pengganti nasi jika beras tidak ada. Hanya kopilah yang dapat menghasilkan uang tiap minggu, sementara dari hasil rotan dan mengergaji juga tidak menentu. Melihat kebutuhan semakin meningkat jelas hal ini sangatlah berdampak pada perekonomian masyarakat yang masih tergolong miskin. Hasil kopi yang diperoleh dijual kepada pembeli dan uangnya digunakan untuk memenuhi kebutuhan keluarga. Dengan hanya mengandalkan hasil dari panen kopi masyarakat kurang merasa puas, 25 Lamria Simamora, “Kehidupan Petani Kemenyan Dalam Menjaga Kearifan Lokal di Desa Pandumaan Kecamatan Pollung Kabupat en Humbang Hasundutan” Skripsi Sarjana, belum diterbitkan. Unimed: Medan,2014. Universitas Sumatera Utara 30 sedangkan hasil hutan yang dikerjakan oleh laki-laki kadang tidak menentu. Untuk mencari rotan dan menggergaji di tengah hutan pekerjaan nya sangat susah dan hasilnya juga tidak bisa terlalu diharapkan untuk memenuhi kebutuhan hidup. Sebenarnya kemenyan sudah lama ditemukan di areal hutan Desa Hutajulu tetapi tidak dibudidayakan secara khusus. Menjelang tahun 1960 harga kemenyan meningkat tinggi dan permintaan akan getah kemenyan meningkat, maka dari itulah masyarakat mulai membudidayakan kemenyan secara khusus. 26 Tahun 1960 belum semua masyarakat menanam kemenyan, karena untuk mendapatkan lahan dihutan tidaklah gampang. Masyarakat yang awalnya bermata pencaharian dari mencari rotan dan menggergaji di hutan akhirnya beralih kepertanian kemenyan karena dianggap dapat mengubah perekonomian masyarakat. Dari pertanian kemenyan ini masyarakat bisa memperbaiki rumah dan menyekolahkan anak-anak mereka. Dalam hal ini jelas terlihat adanya faktor yang mendorong masyarakat yang akhirnya beralih ke pertanian kemenyan yaitu faktor keuntungan yang didapat oleh masyarakat. 27 Segala sesuatu yang dianggap menguntungkan akan cenderung dikerjakan oleh manusia, demikian pula halnya dalam pertanian kemenyan ini. Masyarakat Desa Hutajulu menganggap bertani kemenyan menguntungkan, sehingga kemudian mengerjakan dan mengembangkannya. Dalam pertanian kemenyan ini, masyarakat sangat menaruh hati dan perhatian, karena dianggap mampu menopang kehidupan 26 Wawancara, A. S itinjak, Desa Hutajulu, 22 Juli 2015 27 ibid Universitas Sumatera Utara 31 masyarakat desa. Jelas memang bahwa pernyataan tersebut benar adanya ketika melihat kehidupan masyarakat yang dulunya masih pencari rotan dan penggergegaji ada perubahan ketika sudah bertani kemenyan. 28 Perubahan yang terjadi pada masyarakat Desa Hutajulu yakni dapat menaikkan taraf kehidupan petani kemenyan khususnya dalam bidang ekonomi. Setelah masyarakat menghasilkan kemenyan mereka mampu memperbaiki rumah dan menyekolahkan anak-anak mereka. Hal ini terbukti hingga tahun 1990 selain karena semakin majunya pendidikan juga karena faktor ekonomi masyarakat yang mampu menyekolahkan anak-anak mereka. Pernyataan ini diakui langsung oleh masyarakat Desa Hutajulu, mereka menyadari bahwa pertanian kemenyan ini dapat menguntungkan bagi masyarakat khususnya dalam perekonomian. 29

3.3 Budidaya yang Praktis