Engagement juga merupakan salah satu indikator utama
kesejahteraan pada karyawan dan organisasi. Karyawan yang engage juga menunjukkan optimisme, sikap positif, dan perilaku proaktif kepada
rekan-rekan kerja, serta menciptakan suasana positif dalam tim Bakker dan Demerouti, 2008. Hal ini menyebabkan adanya job satisfaction
karyawan pada organisasi dan lingkungan kerjanya. Penelitian lain mengatakan bahwa adanya engagement pada karyawan secara positif
mempengaruhi munculnya job satisfaction Giallonardo et al., 2010. Dari uraian diatas, dapat disimpulkan bahwa seorang karyawan
yang engage tentunya menunjukkan optimisme dan perilaku proaktif sebagai bentuk keterlibatannya dalam organisasi sehingga akan
menciptakan perasaan dan suasana yang positif, termasuk job satisfaction. Oleh karena itu, hubungan antara LMX dan job satisfaction akan lebih
kuat jika dimediatori oleh employee engagement.
E. Kerangka Penelitian
Kerangka penelitian hubungan antara kualitas Leader-Member Exchange
dengan job satisfaction pada karyawan dimediatori oleh employee engagement
adalah sebagai berikut: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Gambar 2.1 Model Penelitian
F. Hipotesis Penelitian
Hipotesis yang akan diuji dalam penelitian ini adalah : 1.
LMX memiliki hubungan positif signifikan dengan job satisfaction.
2. LMX memiliki hubungan positif signifikan dengan employee
engagement .
3. Employee engagement memiliki hubungan positif signifikan
dengan job satisfaction. 4.
Employee Engagement memediasi hubungan antara Leader- Member Exchange
dan Job Satisfaction.
Leader-Member Exchange
Employee Engagement
Job Satisfaction H1
H2 H3
H4
41
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah jenis penelitian kuantitatif. Penelitian kuantitatif merupakan jenis penelitian
yang digunakan untuk meneliti populasi atau sampel tertentu, pengumpulan data menggunakan instrumen penelitian dan analisis data
yang bersifat kuantitatif atau statistik dengan tujuan untuk menguji hipotesis yang telah ditetapkan dan dibentuk berdasarkan tujuan penelitian
Supratiknya, 2014. Metode kuantitatif juga dinamakan sebagai metode ilmiah karena telah memenuhi kaidah-kaidah ilmiah yaitu konkritempiris,
obyektif, terukur, rasional, dan sistematis Sugiyono, 2008. Penelitian ini termasuk ke dalam penelitian survei karena data atau
informasi yang dikumpulkan merupakan representasi data yang diambil secara langsung dari populasi. Desain survei yang digunakan dalam
penelitian ini adalah cross-sectional, yang mana mengukur variabel yang sama hanya satu kali pada sejumlah kelompok partisipan dengan satu atau
lebih karakteristik pokok yang berbeda Supratiknya, 2014. Selain itu, penelitian ini juga termasuk penelitian dasar karena hasil dari penelitian
akan digunakan untuk pengembangan ilmu pengetahuan dengan menguji hipotesis dan prinsip dasar sebuah teori yang ada.
B. Variabel Penelitian
Variabel Tergantung : Job Satisfaction Variabel Bebas
: Leader-Member Exchange Variabel Mediator
: Employee Engagement
C. Definisi Operasional
1. Job Satisfaction
Job Satisfaction didefinisikan sebagai respon psikologis yang
positif dari seorang perawat terhadap pekerjaannya, yang ditunjukkan oleh beberapa faktor seperti kognitif pada evaluasi terhadap kerja,
afektif pada kondisi emosional, dan perilaku dalam bekerja. Pada penelitian ini job satisfaction diukur menggunakan skala Job
Diagnostic Survey Hackman Oldham, 1975 yang spesifik melihat
skala kepuasan kerja. Job satisfaction terdiri dari lima aspek seperti job security, pay and compensation, personal growth and development,
peers and co-workers, dan supervision. Semakin tinggi skor pada skala
job satisfaction yang diperoleh subjek, menandakan bahwa semakin
tinggi pula kepuasan kerja pada subjek tersebut. Sebaliknya, semakin rendah skor pada skala job satisfcation yang diperoleh subjek, berarti
menandakan bahwa semakin rendah pula kepuasan kerja yang dimiliki subjek tersebut.