BAB III METODOLOGI PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian tindakan kelas classroom action research. Menurut Wijaya Kusumah 2009:9 PTK
adalah penelitian yang dilakukan oleh guru di kelasnya sendiri dengan cara 1 merencanakan, 2 melaksanakan, dan 3 merefleksikan tindakan
secara kolaboratif dan partisipatif dengan tujuan memperbaiki kinerjanya sebagai guru, sehingga hasil belajar siswa dapat meningkat. Penelitian ini
berbasis kolaboratif, sehingga dalam pelaksanaannya penelitian dilaksanakan dengan kerja sama antara guru kelas dan peneliti.
B. Lokasi dan Waktu Penelitian
1. Lokasi Penelitian
Lokasi penelitian adalah SMA Negeri 2 Yogyakarta, Kal. Bener Kecamatan Bener, Tegalrejo, Yogyakarta, 55243
2. Waktu Penelitian
Penelitian ini akan dilakukan bulan Januari-Februari 2011.
21
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
C. Subyek dan Obyek Penelitian
1. Subyek penelitian
Subyek dari penelitian ini adalah siswa kelas X SMA Negeri 2 Yogyakarta
2. Obyek penelitian
Obyek penelitiannya adalah peningkatan pemahaman materi siswa pada mata pelajaran ekonomi melalui penerapan model pembelajaran
kooperatif tipe TGT .
D. Prosedur Penelitian
1. Kegiatan Pra Penelitian
Sebelum melakukan penelitian, tindakan awal yang dilakukan peneliti adalah melakukan observasi kondisi kelas yang mencakup
observasi kegiatan guru, observasi kelas, dan observasi terhadap siswa. Untuk melengkapi data, peneliti juga mewawancarai guru dan siswa
untuk mendapatkan data yang lebih akurat. Setelah beberapa prosedur tersebut dilakukan, kemudian peneliti mengadakan penelitian di dalam
kelas dengan menggunakan metode TGT. 2.
Pelaksanaan Penelitian Perencanaan pelaksanaan penelitian ini akan dilakukan dengan
dua siklus. Siklus pertama terdiri dari empat langkah dan siklus kedua merupakan siklus tindak lanjut dari siklus pertama.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
a. Siklus Pertama
Kegiatan dalam siklus pertama direncanakan dengan satu kali tatap muka atau pertemuan di kelas.
1. Perencanaan Pada tahap ini, peneliti merencanakan tindakan berupa
penyiapan pembelajaran kooperatif tipe TGT, yang meliputi sebagai berikut :
a Peneliti bekerjasama dengan guru akan memetakan
berdasarkan tingkat kemampuannya. Setelah itu peneliti akan membagi siswa dalam satu kelas menjadi jumlah siswa yang
proporsional tiap-tiap kelompokknya dan juga berdasarkan heterogenitas masing-masing individu. Pada tahap ini,
peneliti menyiapkan beberapa instrument penelitian berupa: Rencana Pelaksanaan Pembelajaran RPP dengan model
pembelajaran kooperatif tipe TGT, materi pembelajaran yang akan diajarkan guru, soal-soal latihan, dan lembar observasi.
b Peneliti menyusun instrumen pengumpulan data, meliputi :
1 Lembar observasi kegiatan guru
2 Lembar observasi kegiatan siswa
3 Lembar observasi kegiatan kelas
4 Instrumen refleksi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
2. Tindakan Pada tahap ini, peneliti akan melakukan penerapan pembelajaran
kooperatif tipe TGT yang telah dipersiapkan sebelumnya. Penerapan pembelajaran kooperatif tipe TGT dapat dilihat
dengan tahapan sebagai berikut : a.
Pembelajaran di kelas Sebelum masuk kegiatan TGT, yang perlu dilakukan guru
adalah menjelaskan materi pembelajaran seperti biasanya. Guru diperbolehkan menggunakan metode ceramah, diskusi,
dan tanya jawab, namun yang terpenting adalah siswa harus benar-benar memahami materi yang akan diajarkan.
Pemahaman materi akan membantu siswa pada saat dilakukannya permainan kelompok nanti.
b. Kegiatan dalam kelompok team
Dalam kelompok, anggota kelompok dibagi berdasarkan jumlah yang proporsional dan juga berdasarkan heterogenitas
dilihat dari prestasi, jenis kelamin, suku dan ras. Selanjutnya siswa diharuskan melakukan kegiatan antara lain :
mengerjakan latihan soal yang diberikan oleh guru pada lembar jawab. Dalam mengerjakan soal latihan harapan guru
adalah siswa dapat mengerti materi yang telah dijelaskan guru melalui bantuan soal-soal latihan. Jika anggota siswa
belum mengerti materi pembelajaran, kegiatan selanjutnya
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
yang perlu dilakukan siswa yaitu berdiskusi dengan sesama anggota kelompok. Melalui diskusi bersama, siswa
diharapkan menyampaikan kesulitan pemahaman materi dengan sesama anggota kelompok. Siswa yang kurang
memahami bertanya dengan siswa yang telah paham dengan materi yang telah diajarkan. Jika anggota kelompok tidak ada
yang mengerti, maka siswa yang bersangkutan dapat menanyakannya dikelompok lain dengan bantuan guru, dan
apabila dalam satu kelas tidak ada yang mengetahui jawabannya, maka guru dapat membantu memecahkan
masalah tersebut. Fungsi dari diskusi kelompok adalah untuk memberi pemahaman yang merata pada setiap anggota
kelompok. Pemahaman yang merata antar anggota kelompok akan memudahkan siswa dalam melakukan permainan atau
turnamen nanti. c.
Pelaksanaan game Pada tahap ini, pelaksanaan game dimaksudkan untuk
menguji pemahaman siswa atas materi yang telah diajarkan guru dan pada saat diskusi kelompok pada kegiatan awal
pembelajaran. Game yang dapat digunakan misalnya adalah game
kartu pertanyaan, game mix and match, game teka-teki silang dan sebagainya. Dari masing-masing game tersebut,
guru mengharapkan tingkat partisipasi kelompok untuk
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
melaksanakan game dengan sungguh-sungguh supaya hasil yang didapat mampu merefleksikan tingkat keberhasilan
pembelajaran dengan metode TGT ini. d.
Pelaksanaan tournament Pelaksanaan tournament dilakukan setelah pelaksanaan
game . Dalam tournament guru akan melakukan kompetisi
antar sesama kelompok dengan menggunakan kartu pertanyaan. Prosedurnya : siswa duduk secara berkelompok
sesuai pembagian awal, kemudian masing-masing kelompok akan ditandai dengan huruf misalnya kelompok A, kelompok
B, kelompok C dan seterusnya. Guru membacakan soal-soal turnamen yang dikemas dalam kartu pertanyaan. Setiap
kelompok diharuskan menjawab pertanyaan pada selembar kertas yang telah dipersiapkan. Ketika waktu untuk
menjawab pertanyaan telah habis, setiap kelompok wajib menunjukkan jawaban atas soal yang dibacakan guru dengan
cara mengangkat jawaban. e.
Penghargaan kelompok Setelah kegiatan turnamen dilakukan, guru mengumumkan
kelompok yang memperoleh nilai terbaik saat turnamen dan permainan tadi. Nilai diperoleh dari penjumlahan skor
kelompok saat permainan dan turnamen, artinya skor merupakan akumulasi dari game dan tournament. Pemberian
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
penghargaan dimaksudkan untuk meningkatkan motivasi dalam mengikuti pelajaran ekonomi, sehingga meningkatkan
pemahaman untuk pelajaran ekonomi nantinya. Sebelum melakukan permainan dan turnamen, guru akan
memberikan pre-test untuk menilai pemahaman siswa secara keseluruhan, selanjutnya guru melaksanakan metode TGT
dan melakukan post-test untuk menilai kemajuan siswa pada saat selesai dilakukannya melakuakan game dan tournament.
3. Observasi Kegiatan observasi dilakukan bersamaan dengan pelaksanaan
kegiatan tindakan. Peneliti mengamati secara langsung kegiatan pembelajaran di kelas yang dilakukan dengan metode
pembelajaran kooperatif tipe TGT. Pengamatan dilakukan terhadap beberapa perilaku siswa di dalam kelas, keterlibatan
siswa dalam mengikuti pembelajaran, dan kondisi ruang kelas saat dilangsungkannya kegiatan pembelajaran. Kegiatan
pengamatan juga akan dibantu dengan video recorder untuk mempermudah peneliti dalam mengolah data.
4. Refleksi Refleksi dilakukan segera setelah kegiatan pembelajaran dengan
menggunakan metode pembelajaran kooperatif tipe TGT dilakukan. Kegiatan refleksi digunakan untuk menganalisis
segala kekurangan dan juga untuk menganalisis keberhasilan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
selama pembelajaran yang dilangsungkan. Kekurangan dalam pelaksanaan pembelajaran akan diperbaiki pada saat kegiatan
pada siklus lanjutan jika diperlukan. Refleksi juga dilakukan untuk apakah indikator keberhasilan yang direncanakan telah
tercapai. Pada intinya, refleksi dilakukan untuk mengevaluasi tindakan-tindakan yang telah dilalui. jika terdapat kekurangan
maka peneliti berusaha memperbaiki kekurangan tersebut dan jika telah mencapai keberhasilan maka penelitian dapat
dikatakan telah mencapai target yang diinginkan. b.
Siklus Kedua Tahap-tahap dan kegiatan-kegiatan pada siklus kedua pada
dasarnya sama dengan siklus pertama, hanya yang membedakan adalah tindakannya. Pada siklus kedua ini tindakan ditentukan
berdasarkan hasil refleksi siklus pertama.
E. Instrumen Penelitian