itu, proses pendidikan bukan hanya mengembangkan intelektual saja, tetapi mencakup seluruh potensi yang dimiliki anak didik.
Kedua, asumsi tentang siswa sebagai subjek pendidikan, yaitu: a siswa
bukanlah manusia dalam ukuran mini, akan tetapi manusia yang sedang tahap perkembangan; b setiap manusia mempunyai kemampuan yang
berbeda; c anak didik pada dasarnya adalah insan yang aktif, kreatif, dan dinamis dalam menghadapi lingkungannya; d anak didik memiliki
motivasi untuk memenuhi kebutuhannya. Ketiga,
asumsi tentang tentang guru adalah: a guru bertanggung jawab atas tercapainya hasil belajar peserta didik; b guru memiliki kemampuan
profesional dalam mengajar; c guru mempunyai kode etik keguruan; d guru memiliki peran sebagai sumber belajar, pemimpin organisator
dalam belajar yang memungkinkan tercapainya kondisi yang baik bagi siswa dalam belajar.
Keempat,
asumsi yang berkaitan dengan proses pengajaran adalah a bahwa proses pengajaran direncanakan dan dilaksanakan sebagai suatu
sistem; b peristiwa belajar akan terjadi manakala anak didik berinteraksi dengan lingkungan yang diatur oleh guru; c proses pengajaran akan lebih
aktif apabila menggunakan metode dan teknik yang tepat dan berdaya guna; d pengajaran memberi tekanan kepada proses dan produk secara
seimbang; e inti proses pengajaran adalah adanya kegiatan belajar siswa secara optimal.
Dengan melihat beberapa pendapat di atas, pembelajaran berpusat
pada siswa sangatlah dianjurkan untuk mengembangkan pribadi setiap siswa agar mampu berkembang, baik dalam bidang intelektual, sosial,
maupun kedewasaan moral.
C. Model Pembelajaran Kooperatif
Cooperative Learning
Pembelajaran yang berpusat pada siswa mengharuskan seorang guru untuk memakai suatu model pembelajaran yang tepat, agar tujuan
pembelajaran dapat tercapai. Lie 2008:23, menyatakan bahwa ada tiga
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
pilihan model pembelajaran, yaitu kompetisi, individual, dan cooperative learning.
Model pembelajaran kooperatif cooperative learning merupakan suatu metode pembelajaran yang menekankan pada kerja sama
dalam sebuah team. Menurut Lie 2008:29 Model pembelajaran cooperative learning tidak sama dengan sekedar
belajar dalam kelompok. Ada unsur-unsur dasar pembelajaran cooperative learning
yang membedakannya dengan pembagian kelompok yang dilakukan asal-asalan. Pelaksanaan prosedur model cooperative learning
dengan benar akan memungkinkan pendidik mengelola kelas dengan lebih efektif.
Menurut Suprijono 2009:54 : Pembelajaran kooperatif adalah konsep yang lebih luas meliputi semua
jenis kerja kelompok termasuk bentuk-bentuk yang lebih dipimpin oleh guru atau diarahkan oleh guru. Secara umum pembelajaran kooperatif
dianggap lebih diarahkan oleh guru, dimana guru menetapkan tugas dan pertanyaan-pertanyaan serta menyediakan bahan-bahan dan informasi
yang dirancang untuk membantu peserta didik menyelesaikan masalah yang dimaksud.
Sedangkan menurut Sanjaya 2006:242 :
Pembelajaran kooperatif merupakan model pembelajaran dengan menggunakan sistem pengelompokkantim kecil, yaitu antara empat
sampai enam orang yang mempunyai latar belakang kemampuan akademik, jenis kelamin, ras atau suku yang berbeda heterogen.
Dari beberapa pendapat tersebut, maka dapat diambil kesimpulan
bahwa model pembelajaran kooperatif merupakan suatu model pembelajaran kelompok yang anggotanya tidak diambil secara
sembarangan, melainkan berdasarkan tingkatan kecerdasan. Model pembelajaran kooperatif lebih menekankan kerja sama di antara siswa
untuk dapat memecahkan suatu permasalahan yang diberikan oleh guru.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Dengan demikian diharapkan siswa dapat berkembang dalam kelompok dan saling melengkapi antar anggota kelompok.
D. TGT Teams Games Tournament