1. 1. 1. HASIL OBSERVASI DAN PEMBAHASAN

Tabel 5.1 Hasil Observasi Terhadap Aktivitas Guru NO. ASPEK YANG DIAMATI SKOR I 1. 2. II 1. 2. III A. 1. 2. 3. 4. B. 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8.

C. 1.

2. PRA PEMBELAJARAN Memeriksa kesiapan ruang, alat pembelajaran, dan media Memeriksa kesiapan siswa MEMBUKA PEMBELAJARAN Melakukan kegiatan apersepsi Menyampaikan kompetensi yang akan dicapai dan rencana kegiatannya KEGIATAN INTI PEMBELAJARAN Penguasaan materi pelajaran Menunjukkan penguasaan materi pembelajaran Mengaitkan materi dengan pengetahuan lain yang relevan Menyampaikan materi sesuai dengan hirarki belajar Mengaitkan materi dengan reaitas kehidupan Pendekatanstrategi pembelajaran Melaksanakan pembelajaran sesuai dengan kompetensi yang akan dicapai Melaksanakan pembelajaran sesuai dengan tingkat perkembangan dan kebutuhan siswa Melaksanakan pembelajaran secara runtut Melaksanakan pembelajaran yang terkoordinasi Melaksanakan pembelajaran yang bersifat kontekstual Mengakomodasi adanya keragaman budaya Nusantara Melaksanakan pembelajaran yang memungkinkan tumbuhnya kebiasaan positif Melaksanakan pembelajaran sesuai dengan waktu yang dialokasikan Pemanfaatan media pembelajaransumber belajar Menunjukkan keterampilan dalam menggunakan media Menghasilkan pesan yang menarik 1 2 4 5 1 2 4 5 1 2 4 5 1 2 4 5 1 2 4 5 1 2 4 5 1 2 4 5 1 2 4 5 1 2 4 5 1 2 4 5 1 2 4 5 1 2 4 5 1 2 4 5 1 2 4 5 1 2 4 5 1 2 4 5 1 2 4 5 1 2 4 5 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 3. 4.

D. 1.

2. 3. 4. 5. 6. E. 1. 2.

F. 1.

2. 3. 4. G. 1. 2. 3. IV A. 1. 2. B. 1. Menggunakan media secara efektif dan efisien Melibatkan siswa dalam pemanfaatan media Pembelajaran yang memicu dan memelihara keterlibatan siswa Menumbuhkan partisipasi aktif siswa dalam pembelajaran Merespons positif partisipasi siswa Memfasilitasi terjadinya interaksi guru-siswa dan siswa-siswa Menunjukkan sikap terbuka terhadap respons siswa Menunjukkan hubungan antar pribadi yang kondusif Menumbuhkan keceriaan dan antusiasme siswa dalam belajar Kemampuan khusus dalam pembelajaran bidang studi Menumbuhkan sikap ekonomis Menumbuhkan sikap produktif Penilaian proses dan hasil belajar Melakukan penilaian awal Memantau kemajuan belajar Memberikan tugas sesuai dengan kompetensi Melakukan penilaian akhir sesuai dengan kompetensi Penggunaan bahasa Menggunakan bahasa lisan secara jelas dan lancar Menggunakan bahasa tulis yang baik dan benar Menyampaikan pesan dengan gaya yang sesuai PENUTUP Refleksi dan rangkuman pembelajaran Melakukan refleksi pembelajaran dengan melibatkan siswa Menyusun rangkuman dengan melibatkan siswa Pelaksanaan tindak lanjut Memberikan arahan, kegiatan, atau tugas 1 2 4 5 1 2 4 5 1 2 4 5 1 2 4 5 1 2 4 5 1 2 4 5 1 2 4 5 1 2 4 5 1 2 4 5 1 2 4 5 1 2 4 5 1 2 4 5 1 2 4 5 1 2 4 5 1 2 4 5 1 2 4 5 1 2 4 5 1 2 4 5 1 2 4 5 1 2 4 5 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 2. sebagai bagian remidi Memberikan arahan, kegiatan, atau tugas sebagai pengayaan 1 2 4 5 b. Observasi siswa observing student Perilaku siswa selama proses pembelajaran tampak dalam catatan anekdotal hasil observasi kegiatan siswa lampiran 2a, hal. 125. Saat pelajaran akan dimulai, siswa masih sibuk dengan dirinya sendiri. Kebanyakan siswa masih mengobrol dengan temannya dan ada juga yang masih asyik bermain handphone di dalam kelas. Setelah guru mengucapkan salam, beberapa siswa mulai memperhatikan guru sementara yang lain masih mengobrol dengan temannya. Setelah guru menegur mereka, kondisi kelas menjadi kondusif. Siswa mulai mempersiapkan buku pelajaran ekonomi saat guru mulai menjelaskan materi pelajaran. Selama pembelajaran, siswa cenderung pasif dan bosan. Saat guru memberi pertanyaan kepada siswa, hanya beberapa siswa yang duduk di depan saja yang berkemauan menjawab pertanyaan. Ada siswa yang mengajukan pertanyaan tentang inflasi dan guru memberikan jawaban kepada siswa. Selama guru menjawab pertanyaan siswa, hanya beberapa siswa yang memperhatikan penjelasan guru. Siswa-siswa yang duduk di belakang bahkan ada yang mengantuk dan tertidur. Berdasarkan kondisi yang demikian, peneliti dapat menyimpulkan bahwa sebagian besar siswa tidak berminat mengikuti pembelajaran. Hal ini disebabkan metode PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI pembelajaran yang digunakan guru tidak menuntut siswa menjadi lebih aktif dalam pembelajaran di kelas. Berikut ini disajikan rangkuman awal observasi terhadap perilaku atau aktivitas siswa selama proses belajar mengajar berlangsung Tabel 5.2 Hasil Observasi terhadap Aktivitas Siswa No Aspek yang diamati Ya Tidak Keterangan 1 Siswa siap mengikuti proses pembelajaran √ Hanya beberapa siswa yang siap mengikuti pembelajaran. 2 Siswa memperhatikan penjelasan guru √ Hanya sebagian siswa saja yang memperhatikan penjelasan guru. 3 Siswa menanggapi pembahasan pelajaran. √ Hanya beberapa yang siswa menanggapi pembahasan pembelajaran 4 Siswa mencatat hal-hal penting √ PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI c. Observasi kelas observing classroom Secara umum kondisi fisik ruangan kelas X3 cukup kondusif untuk proses belajar mengajar. Kekurangannya adalah ruangan kelas yang sempit. Dengan ruangan yang sempit, maka ruang gerak siswa dan guru di kelas menjadi sangat terbatas. Dalam hal fasilitas, secara umum relatif lengkap. Fasilitas yang terdapat di dalam kelas yaitu whiteboard, blackboard, papan pengumuman dan absensi, kalender, jam dinding, meja dan kursi guru, meja dan kursi siswa, kipas angin, LCD proyektor, dan sound. Ruangan kelas juga memiliki ventilasi udara dan jendela yang cukup sehingga sirkulasi udara relatif lancar. Meskipun lokasi sekolah tidak jauh dari jalan raya, kendaraan yang melintas juga tidak terlalu terdengar di lingkungan sekolah lampiran 3a, hal. 127. Pada saat pembelajaran berlangsung, siswa terlihat belum siap mengikuti pembelajaran, selain itu guru kurang tegas dalam memperingatkan siswa yang ribut. Hal ini mengakibatkan suasana kelas kurang kondusif untuk belajar. Ketidaksiapan siswa mengikuti pembelajaran juga mengakibatkan siswa membuat kegaduhan dengan cara menggangu teman lain yang sedang berkonsentrasi dalam mengikuti pembelajaran. Dalam mengajar di kelas, guru menggunakan metode ceramah dan tanya jawab. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI Metode yang demikian sangat kurang menarik bagi siswa. Dari rangkaian keadaan kelas tersebut dapat dilihat pada tabel berikut: Tabel 5.3 Kondisi Kelas Selama Proses Pembelajaran No Deskriptor Ya Tidak Kondisi 1. Fasilitas di dalam kelas mendukung proses pembelajaran √ Papan tulis, meja kursi, LCD proyektor, kipas angin. 2. Suasana kelas cukup kondusif dalam proses pembelajaran √ Kurang ketegasan dari guru menyebabkan kondisi kelas kurang kondusif. 3. Siswa membuat kegaduhan √ Pada saat teman lain sedang membacakan materi pelajaran 4. Guru memberikan penghargaan √ 5. Ada kegiatan menarik dalam belajar √ 6. Siswa bertanya kepada guru jika mengalami kesulitan √ 7. Guru membantu siswa jika mengalami kesulitan √ Berdasarkan hasil tampak bahwa guru menggunakan metode ceramah, diskusi, dan tanya jawab saat melakukan pembelajaran di kelas. Metode ceramah digunakan untuk pengantar pembelajaran saat mengawali materi baru, sedangkan metode diskusi, dan tanya jawab digunakan untuk merangsang keaktifan siswa saat pembelajaran di kelas dan untuk mengevaluasi tingkat pemahaman siswa setelah belajar materi yang telah dibahas sebelumnya. Selain metode diskusi PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI dan tanya jawab, guru juga melaksanakan tes setelah menyelesaikan satu pokok bahasan. Kegiatan pembelajaran tersebut dilakukan guru pada setiap pembelajaran. Metode pembelajaran tersebut menyebabkan siswa cenderung pasif dalam pembelajaran di kelas. Pembelajaran yang monoton akan mengakibatkan siswa mencari kesibukan sendiri, seperti mengobrol dengan teman sebelahnya, bermain laptop, bermain handphone, membaca buku selain buku pelajaran, dan sebagainya. Dampaknya adalah tujuan pembelajaran kurang tercapai. Secara keseluruhan, peran guru sangat dominan dalam pembelajaran. Padahal seharusnya siswa lebih berperan aktif dalam pembelajaran di kelas baik itu dalam diskusi, tanya jawab, dan berpendapat dalam kegiatan pembelajaran di kelas. Berdasarkan keadaan pembelajaran di atas, permasalahan yang muncul adalah rendahnya minat belajar siswa berdampak pada rendahnya pemahaman siswa akan materi yang sedang dipelajari. Rendahnya minat siswa tampak pada keterlibatan siswa dalam pembelajaran hanya sebatas pendengar saja. Siswa cenderung pasif karena guru yang berperan dominan dalam pembelajaran di kelas. Peneliti menduga bahwa akar permasalahannya adalah kurangnya variasi metode pembelajaran yang digunakan guru saat mengajar. Pembelajaran monoton akan menyebabkan siswa bosan dan cenderung sibuk dengan kegiatan pribadi, seperti mengobrol dengan teman, bermain laptop, bermain handphone, dan sebagainya. Kondisi PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI yang demikian menyebabkan kondisi kelas kurang kondusif, sehingga menyebabkan siswa kurang berkonsentrasi dalam pembelajaran. Jika siswa bosan dengan metode pembelajaran, serta kondisi kelas yang kurang kondusif akibat siswa sibuk dengan kegiatan pribadi, seperti mengobrol, dan sebagainya, akan mengakibatkan tingkat pemahaman materi yang sedang diajarkan kepada siswa kurang, dan hasil pembelajaran kurang memuaskan. Jika dilihat dari berbagai permasalahan yang muncul di atas, alternatif pemecahan permasalahan yang dapat diambil adalah perlunya menciptakan pembelajaran yang bervariasi agar siswa termotivasi, dapat menggali pemahaman siswa, melatih keberanian siswa dalam berpendapat baik dengan guru maupun antarsiswa. Oleh sebab itu, guru diharapkan mampu menerapkan metode pembelajaran yang berbeda dan bervariasi. Metode pembelajaran sangat beragam jenisnya, dimana masing-masing memiliki karakteristik sendiri dan memiliki kelebihan serta kekurangan. Berdasarkan permasalahan dalam pembelajaran tersebut, peneliti dan guru bekerja sama untuk menerapkan suatu metode pembelajaran yang berbeda dari yang biasa dilakukan guru. Dalam penelitian ini, guru dan peneliti akan menerapkan metode pembelajaran kooperatif tipe TGT. Guru dalam penelitian ini bertindak sebagai fasilitator pada saat diskusi kelompok, game, dan turnamen. Harapannya, siswa yang berperan aktif dan sekaligus dapat PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI bekerjasama dengan sesama anggota kelompok saat game dan turnamen diterapkan. Selanjutnya, siswa diharapkan mampu menunjukkan kemampuannya baik individu maupun kelompok saat game dan turnamen dilakukan. Dengan penerapan metode kooperatif tipe TGT dalam penelitian ini, siswa diharapkan lebih termotivasi saat pembelajaran di kelas, lebih aktif saat bertanya, diskusi, mengemukakan pendapat saat diskusi, dan sebagainya. Tugas guru dalam penelitian ini adalah sebagai pengawas dan pendamping siswa, terutama saat siswa mengalami kesulitan. Dengan demikian, penerapan metode diharapkan mampu merubah suasana kelas, dari yang semula kurang kondusif dan kurang antusias menjadi suasana kelas yang lebih hidup, kondusif, dan para siswa termotivasi untuk mengikuti pelajaran. 2. Pelaksanaan penelitian Siklus pertama dilaksanakan pada hari Selasa, 25Januari 2011 pada pukul 08.45 WIB sampai dengan pukul 10.15 WIB yaitu pada jam ketiga sampai dengan jam keempat. Materi yang dipelajari pada siklus pertama ini adalah pokok bahasan kebijakan pemerintah dalam bidang ekonomi. Guru mitra yang mengajar dalam penelitian ini adalah Ibu Sri Hartati, B. A. selaku guru bidang studi Ekonomi kelas X. Jumlah siswa kelas X3 pada tahun ajaran 2010-2011 saat ini adalah 32 siswa. Seluruh siswa hadir pada siklus pertama ini. Berikut ini PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI diuraikan penerapan metode kooperatif tipe Teams Games TournamensTGT pada siklus pertama. a. Perencanaan Pada tahap ini, peneliti menyusun perencanaan dan persiapan pembelajaran kooperatif tipe TGT. Berikut ini disajikan langkah-langkah perencanaan yang diterapkan pada siklus I. 1 Peneliti dibantu oleh guru mitra memetakan siswa berdasarkan prestasi belajarnya. Pemetaan tersebut menjadi dasar untuk membagi siswa dalam kelompok-kelompok yang heterogen. Siswa dibagi menjadi tiga klasifikasi yaitusiswa dengan prestasi atau nilai akademik tinggi, siswa dengan prestasi sedang, dan siswa dengan prestasi rendah. Dalam pembagian kelompok tersebut terbentuk enam kelompok dimana pada tiap- tiap kelompok beranggotakan siswa dengan kemampuan akademik yang beragam. Enam kelompok yang terbentuk selanjutnya diberi nama kelompok 1, 2, 3, 4, 5, 6. 2 Peneliti bersama guru mempersiapkan perangkat pembelajaran yang akan digunakan. Perangkat pembelajaran mencakup: Rencana Pelaksanaan Pengajaran RPP, materi pembelajaran, Lembar Kerja Siswa, meja permainan, dan hadiah. Berikut ini disajikan uraian masing-masing perangkat pembelajaran. a Rencana Pelaksanaan Pembelajaran RPP PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI Peneliti membuat Rencana Pelaksanaan Pembelajaran yang berisi standar kompetensi, kompetensi dasar, tujuan pembelajaran, metode dan media pembelajaran, materi ajar, dan evaluasi. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran ini nantinya akan menjadi pedoman bagi guru untuk melaksanakan langkah-langkah pembelajaran. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran tersebut dapat dilihat dalam lampiran 9a hal. 141. b Materi pembelajaran Materi pembelajaran ini adalah kebijakan pemerintah dalam bidang ekonomi. Materi kebijakan pemerintah dalam bidang ekonomi berisi tentang pengertian ilmu ekonomi makro dan ilmu ekonomi mikro, kebijakan pemerintah dalam mengatasi inflasi, masalah pokok ekonomi di Indonesia dan penyelesaiannya. Berdasarkan materi pembelajaran tersebut, peneliti dan guru melakukan pengemasan materi pembelajaran dalam bentuk games dan turnamen lampiran 13 hal. 159. c Lembar Kerja Siswa Lembar kerja siswa berisi soal-soal latihan berupa pre test dan post test yang berguna untuk membandingkan hasil belajar siswa sebelum dan sesudah dilaksanakannya siklus PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 1. Dapat dilihat pada lampiran 10a hal. 147 dan lampiran 11a hal. 152. d Meja permainan Jumlah meja permainan ada enam buah. Jumlah meja permainan disesuaikan dengan jumlah kelompok. e Uang-uangan Uang-uangan kertas digunakan sebagai poin untuk taruhan dalam tiap-tiap soal yang disediakan diatas meja permainan. Tiap-tiap kelompok wajib menaruhkan poin sebelum mengambil soal lampiran 19 hal. 167. f Lembar teka-teki silang Lembar teka-teki silang merupakan media yang digunakan untuk permainan kelompok. Tiap-tiap kelompok akan mendapatkan satu lembar teka-teki silang, dan tiap-tiap anggota kelompok menjawab pertanyaan yang telah diambil pada lembar teka-teki silang tersebut lampiran 21 hal. 169. g Papan nama kelompok Papan nama kelompok diletakkan di atas meja kelompok yang digunakan sebagai identitas dari tiap-tiap kelompok. h Nomor urut pengerjaan soal Tiap-tiap peserta mendapatkan nomor urut pengerjaan soal. Nomor urut berisi urutan angka dari 1 sampai 10. Tiap-tiap PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI anggota kelompok harus maju berdasarkan nomor urut yang didapat lampiran 18 hal. 166. i Kartu pertanyaan Kartu pertanyaan berisi pertanyaan yang harus dikerjakan siswa dalam lembar teka-teki silang lampiran 20 hal. 168 j Hadiah Hadiah diberikan kepada tiga kelompok yang mendapat nilai permainan dan turnamen tertinggi, setelah skor permainan dan turnamen diakumulasikan. Hadiah yang diberikan berisi makanan ringan. 3 Peneliti menyiapkan dan menyusun instrumen pengumpulan data. Instrumen pengumpulan data yang terdiri dari: a Lembar observasi kegiatan guru Lembar observasi kegiatan guru ini digunakan untuk mencatat seluruh kegiatan yang dilakukan oleh guru selama proses pembelajaran berlangsung lampiran 1b, hal. 128. b Lembar observasi kegiatan siswa Lembar observasi kegiatan siswa ini digunakan untuk mencatat seluruh kegiatan dilakukan siswa pada saat mengikuti pembelajaran lampiran 2b, hal. 130. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI c Lembar observasi kegiatan kelas Lembar observasi kegiatan kelas ini digunakan untuk mencatat seluruh kegiatan yang terjadi di dalam kelas pada saat pembelajaran berlangsung lampiran 3b, hal. 132. d Lembar penilaian kelompok Lembar penilaian kelompok ini mencatat skor yang diperoleh masing-masing kelompok saat permainan dan turnamen lampiran 12a, hal. 158 . b. Tindakan Pada tahap tindakan, peneliti menerapkan pembelajaran kooperatif tipe TGT sesuai dengan rencana tindakan. Langkah-langkah pada tahap ini sebagai berikut: 1 Presentasi kelas Pada awal pembelajaran, guru melakukan apersepsi dengan mengulas kembali materi pelajaran yang telah dipelajari minggu lalu kebijakan pemerintah dalam bidang ekonomi dan mengaitkannya dengan materi pembelajaran yang akan dilaksanakan. Guru menggunakan metode ceramah dan tanya jawab saat menerangkan materi. 2 Membagi siswa dalam kelompok Pada tahap perencanaan, guru dan peneliti telah membagi kelompok yang heterogen. Saat pelaksanaan pembelajaran kooperatif tipe TGT, guru membacakan nama-nama anggota PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI kelompok yang telah dibagi tersebut. Jumlah anggota kelompok terdiri dari 5-6 orang. Setelah guru membacakan nama-nama anggota kelompok, guru mempersilahkan siswa menempati tempat yang telah disediakan berdasarkan kelompok yang telah dibagi oleh guru. Selanjutnya guru menjelaskan aturan dan prosedur permainan game. Aturan dan prosedur permainan tersedia pada lampiran 15 hal. 162. 3 Permainan games Permainan games pada siklus pertama ini diberi nama teka- teki silang. Sebelum permainan, siswa diminta untuk mengecek uang-uangan kertas, dan call card yang tersedia diamplop. Jumlah uang-uangan adalah 100.000 yang terdiri dari lima lembar uang 10.000, dan sepuluh lembar uang 5.000. Masing- masing siswa berhak menaruhkan uang sebagai poin taruhan secara bebas, namun batas minimal uang yang ditaruhkan adalah 5.000 dan batas maksimal uang yang ditaruhkan adalah 10.000. Jika jawaban kelompok benar, maka poin akan bertambah sejumlah uang taruhan, namun jika jawaban salah maka poin akan berkurang sejumlah uang taruhan. Pada permainan ini siswa pada tiap kelompok diminta untuk memilih nomor urut mengerjakan soal dengan cara memasang call card. Setiap call card bertuliskan dua nomor yang menunjukkan urutan mengerjakan soal yang berada di depan kelas. Contoh: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI nomor urut 1 dan 4, artinya akan mengerjakan soal pada urutan pertama dan pada urutan keempat. Satu per satu siswa dalam kelompok berdasarkan nomor urutnya maju ke depan kelas mengerjakan soal. Bentuk soal adalah soal teka-teki silang. Soal tersedia dalam tempat yang telah disediakan dan jawaban dituliskan pada kolom teka-teki silang yang ada di atas meja. Sebelum mengambil soal, siswa diharuskan menaruhkan sejumlah uang taruhan sebagai bentuk upaya pemerolehan poin pada tiap-tiap soal. Siswa mengambil soal di tempat yang disediakan dan menuliskan jawaban pada kolom teka-teki silang yang disediakan di atas meja sesuai dengan nomor kelompoknya. Guru akan memanggil nomor urut siswa yang akan mengerjakan soal di depan kelas. Pengerjaan soal diawali dengan tanda bunyi peluit satu kali, dan diakhiri dengan tanda peluit dua kali. Ada 10 buah soal dengan waktu pengerjaan untuk setiap soal adalah satu menit. Soal tersedia padalampiran 20 hal. 168. 4 Turnamen Turnamen dilakukan setelah permainan games selesai dilaksanakan. Turnamen pada siklus pertama ini diberi nama cerdas cermat. Pada sesi tunamen ini, siswa diharuskan menjawab pertanyaan yang diberikan oleh guru pada satu lembar kertas yang disediakan. Jika jawaban benar maka poin PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI akan bertambah 10.000 dan jika jawaban salah maka kelompok akan dikurangi poin sebesar 10.000, tidak menjawab pertanyaan sama dengan jawaban salah. Waktu pengerjaan soal selama 30 detik di tempat yang telah disediakan. Pengerjaan soal akan dimulai dengan tanda bunyi peluit satu kali dan diakhiri dengan bunyi peluit dua kali. Berdasarkan instruksi guru, kelompok harus menunjukkan jawaban pekerjaan kepada guru dengan cara mengangkat jawaban yang telah dituliskan dalam lembar yang telah disediakan. 5 Penghargaan kelompok Skor yang diperoleh masing-masing kelompok dalam games maupun turnamen dicatat. Pada tahap akhir dilakukan penjumlahan skor jawaban dan ranking. Berdasarkan ranking tersebut ditentukan juara I,II, dan III. Pada siklus pertama ini, juara I adalah kelompok IV dengan jumlah skor 135.000, juara II adalah kelompok VI dengan jumlah skor 55.000, dan juara III adalah kelompok V dengan jumlah skor 45.000. Masing- masing juara akan mendapatkan hadiah berupa makanan ringan. c. Observasi Saat PTK berlangsung, peneliti mengamati tindakan yang dilakukan oleh guru, siswa, dan kondisi kelas saat penelitian. Berikut ini rangkuman pengamatan yang dilakukan oleh peneliti : PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 1 Pengamatan terhadap guru Observasi dilaksanakan bersamaan dengan tindakan pada siklus pertama. Aktivitas guru selama proses pembelajaran pada siklus pertama disajikan dalam tabel berikut ini: Tabel 5.4 Aktivitas Guru Pada Siklus I No Deskriptor Ya Tidak 1. Guru menjelaskan pembelajaran kooperatif tipe TGT. √ 2 Guru mengorganisasikan bahasan yang bersifat umum menjadi pokok bahasan yang lebih sempit untuk membantu siswa memahami materi dalam pembelajaran tipe TGT di kelas. √ 3 Guru memberikan materi yang akan dipelajari dalam kegiatan belajar mengajar melalui presentasi kelas. √ 4 Guru ikut berperan dalam pembentukan kelompok TGT. √ 5 Guru memberikan dorongan motivasi kepada siswa agar terlibat aktif dalam permainan game. √ 6 Guru memberikan pengarahan kepada siswa, tentang prosedur dan aturan permainan. √ 7 Guru memotivasi siswa agar ada kerja sama antar individu di dalam kelompoknya. √ 8 Guru mengamati atau mengobservasi proses pembelajaran dalam kegiatan game √ 9 Guru berinteraksi dengan siswa, dan melibatkan diri dalam kelompok serta menjawab pertanyaan yang diajukan siswa secara perorangan. √ 10 Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk memecahkan masalah dan mencari sumber informasi secara mandiri. √ 11 Guru tidak berinteraksi dengan siswa, tidak menjelaskan cara kerja kelompok, tugas yang harus dikerjakan √ PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI dan kerjasama di dalam kelompok. 12 Guru membiarkan siswa membuat kegaduhan di dalam kelas dan berkeliling dari satu kelompok ke kelompok lain sehingga suasana kelas menjadi tidak kondusif. √ 13 Guru hanya berinteraksi dan memperhatikan kelompok tertentu saja yang mengalami kesulitan. √ 14 Guru dan siswa sama-sama asyik dengan pekerjaannya masing-masing sehingga suasana kelas menjadi kaku. √ 15 Guru meninggalkan kelas disaat siswa bekerja di dalam kelompok sehingga tidak ada pengawasan. √ 16 Guru tidak melakukan evaluasi hasil pembelajaran. √ 17 Guru memberikan motivasi kepada siswa agar terlibat aktif dalam turnamen. √ 18 Guru memberikan penghargaan bagi kelompok yang memiliki skor terbaik. √ 19 Guru melakukan evaluasi terhadap peningkatan hasil belajar melalui pre test dan post test. √ Tabel 5.4 menunjukkan bahwa guru mampu melaksanakan pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe TGT dengan baik. Dalam siklus pertama ini, tampak bahwa pada awalnya guru memberikan materi yang akan dipelajari dalam kegiatan belajar mengajar melalui presentasi di depan kelas dengan cara mengorganisasikan bahasan yang bersifat umum menjadi pokok bahasan yang lebih sempit untuk membantu siswa memahami materi dalam pembelajaran tipe TGT di kelas. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI Disamping itu,guru menjelaskan pembelajaran kooperatif tipe TGT dengan tujuan untuk memberikan gambaran kepada siswa tentang model pembelajaran kooperatif tipe TGT ini. Setelah kegiatan awal dilaksanakan, guru membimbing siswa untuk berkumpul sesuai kelompok. Guru memberikan dorongan motivasi kepada siswa agar terlibat aktif dalam permainan game dan turnamen. Setelah permainan dan turnamen selesai, guru memberikan penghargaan bagi kelompok yang mendapat nilai terbaik. Pada akhir pembelajaran, guru melakukan evaluasi terhadap peningkatan hasil belajar melalui pre test dan post test dan membagikan lembar refleksi untuk mengetahui kesan-kesan siswa terhadap pembelajaran kooperatif tipe TGT yang baru saja dilaksanakan lampiran 4a, hal. 134 2 Pengamatan terhadap siswa Aktivitas siswa selama proses pembelajaran pada siklus pertama disajikan dalam tabel berikut ini: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI Tabel 5.5 Perilaku Siswa Saat Pembelajaran Pada Siklus I No Deskriptor Ya Tidak 1 Seluruh kelompok antusias mengikuti jalannya games dan turnamen. √ 2 Saling bekerja sama untuk mengatur strategi bermain dalam games dan turnamen. √ 3 Seluruh kelompok mengerti aturan dan prosedur games dan turnamen √ 4 Saling bertukar pikiran dan pendapat √ 5 Menjawab pertanyaan sesuai dengan maksud dan tujuan pertanyaan. √ 6 Bertindak sportif dan jujur √ Tabel 5.5 menunjukkan bahwa pada saat pembelajaran, siswa antusias dalam mengikuti pembelajaran tipe TGT. Dalam permainan maupun turnamen, seluruh siswa saling bertukar pikiran dan pendapat, bekerja sama untuk mengatur strategi bermain dalam games dan turnamen. Ketika pelaksanaan games dan turnamen, seluruh siswa mengerti aturan dan prosedur permainan yang telah dibacakan oleh guru, sebagian besar siswa mampu menjawab pertanyaan game dan turnamen. Selain itu mereka juga bertindak jujur dan sportif dalam pelaksanaan games dan turnamen yang terlihat dengan tidak PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI mencontek jawaban teman maupun mencontek buku lampiran 6a, hal 138. 3 Pengamatan terhadap kelas Instrumen pengamatan kelas dalam proses pembelajaran pada siklus pertama disajikan dalam tabel berikut ini: Tabel 5.6 Instrumen Pengamatan Kelas No Deskriptor Ya Tidak 1 Kelas terdiri dari banyak siswa yang memiliki kemampuan belajar dan asal usul yang berbeda-beda. √ 2 Ada sejumlah aturan yang harus ditaati oleh para siswa. √ 3 Siswa mengalami kesulitan dalam menyelesaikan tugas yang diberikan. √ 4 Buku-buku dan fasilitas pembelajaran mudah ditemukan siswa di kelas sekolah. √ 5 Kerja di dalam kelompok terhambat dikarenakan beberapa siswa yang tidak ikut terlibat malas serta membuat kegaduhan di dalam kelas. √ 6 Beberapa siswa hanya mengandalkan siswa lain dalam kerja kelompok. √ 7 Para siswa tampak antusias dengan kerja kelompoknya. √ 8 Para siswa berperan aktif dalam aktivitas pembelajaran tipe TGT. √ 9 Banyak siswa yang bertanya kepada guru jika menghadapi kesulitan. √ 10 Sebagian besar siswa telah memiliki sumber referensi yang digunakan. √ 11 Siswa mempunyai rasa ingin tahu yang tinggi. √ PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 12 Tujuan pembelajaran di dalam kelas tidak dapat dipahami dengan jelas. √ 13 Kelas ini terdiri dari berbagai individu yang tidak mengenal satu sama lain dengan baik. √ 14 Sebagian besar siswa menganggap materi yang diberikan sulit. √ 15 Kelas dapat terorganisir dengan baik. √ 16 Selama kegiatan pembelajaran berlangsung para siswa saling memberikan pendapat atau masukan bagi tercapainya tujuan yang diharapkan. √ Tabel 5.6 menunjukkan bahwa suasana kelas cukup kondusif untuk melaksanakan pembelajaran. Kondisi tersebut tampak ketika guru menerapakan beberapa peraturan yang harus ditaati siswa agar tercipta suasana kelas yang kondusif. Dari segi fasilitas sekolah, buku-buku dan fasilitas pembelajaran sangat mudah ditemukan di lingkungan sekolah. Selain itu, sebagian besar siswa memiliki buku pegangan sebagai refrensi untuk belajar. Pada saat diskusi kelompok, siswa sangat antusias dalam diskusi. Mereka saling bertukar pikiran dan pendapat agar tercapainya tujuan pembelajaran yang diharapkan lampiran 5a, hal. 136. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI d. Refleksi Refleksi pada tahap ini dilakukan untuk menganalisis, mengevaluasi, dan menyimpulkan pembelajaran segera setelah pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran tipe TGT berakhir. Refleksi dilakukan pada guru mitra dan pada siswa. Berikut ini dipaparkan hasil refleksi siklus pertama: 1 Kesan guru terhadap perangkat pembelajaran dan model pembelajaran kooperatif tipe TGT Tabel 5.7 Instrumen Refleksi Lembar Refleksi Guru Mitra Terhadap Komponen Pembelajaran dan Metode TGT No Uraian Komentar 1 Penilaian guru terhadap komponen pembelajaran dan penggunaan metode pembelajaran kooperatif yang diterapkan. Bagus, karena menuntut semua siswa aktif dalam pembelajaran. 2 Penilaian guru terhadap aktifitas siswa dalam kegiatan pembelajaran kooperatif tipe TGT . Siswa dituntut untuk aktif mengikuti pembelajaran. 3 Hambatan yang mungkin ditemui dalam menerapkan pembelajaran kooperatif tipe TGT . Dibutuhkan tenaga yang prima bagi saya, agar mampu melaksanakan model pembelajaran ini. 4 Manfaat yang diperoleh dalam merencanakan dan menerapkan pembelajaran kooperatif tipe TGT . Tujuan pembelajaran tercapai. 5 Keberhasilan yang telah dicapai ketika diterapkannya pembelajaran kooperatif tipe Siswa menguasai materi pembelajaran. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI TGT tersebut. 6 Hal-hal mana saja yang masih perlu ditingkatkan dan diperbaiki dalam pembelajaran kooperatif tipe TGT. Tempat, harus didesain lebih baik lagi 7 Apakah siswa berminat mengikuti pembelajaran kooperatif tipe TGT selanjutnya seperti yang diterapkan di dalam kelas? Minat, tetapi tidak rutin tiap pembelajaran. Tabel 5.7 menunjukkan kesan-kesan guru mitra terhadap perangkat pembelajaran dan model pembelajaran kooperatif tipe TGT setelah guru mitra melakukan pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe TGT. Secara umum, kesan guru mitra tentang komponen pembelajaran yang telah diterapkan sudah cukup bagus dan lengkap, tetapi masih butuh persiapan yang lebih matang lagi. Selain itu kendala yang dihadapi berkaitan dengan waktu dan desain tempat, selain itu juga guru dituntut untuk lebih mempunyai stamina prima agar dapat melakukan pembelajaran dengan model ini. Dalam kaitannya dengan siswa, kesan guru yaitu siswa dituntut untuk aktif mengikuti pembelajaran dan menurut guru, dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif ini tujuan pembelajaran telah tercapai lampiran 7a, hal. 139. 2 Kesan siswa terhadap perangkat pembelajaran dan model pembelajaran kooperatif tipe TGT PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI Tabel 5.8 Instrumen Refleksi Lembar Refleksi Siswa Terhadap Komponen Pembelajaran dan Metode TGT No Uraian Komentar 1 Bagaimana pendapat Anda terhadap komponen pembelajaran dan penggunaan metode pembelajaran kooperatif yang diterapkan? Menyenangkan dan lebih efektif, seru, mudah dicerna, menarik dan dapat menambah semangat belajar 2 Bagaimana pendapat Anda tentang aktifitas siswa yang terjadi dalam kegiatan pembelajaran kooperatif tipe TGT ? Keaktifan, partisipasi, kerja kelompok, dan diskusi Berjalan lancar, dan cukup bagus, siswa menjadi lebih aktif dan dapat menghilangkan kejenuhan belajar. 3 Apakah Anda berminat mengikuti pembelajaran kooperatif tipe TGT selanjutnya seperti yang telah anda ikuti? Iya, karena tidak membosankan, karena tidak membuat ngantuk. 4 Manfaat apa saja yang diperoleh dari diterapkannya pembelajaran kooperatif tipe TGT? Lebih mengerti materi dan lebih hafal, lebih asik, mendapat ilmu dengan cara yang menyenangkan, lebih mudah mengingat. 5 Keberhasilan apa saja yang telah Anda capai ketika diterapkannya pembelajaran kooperatif tipe TGT tersebut? Menjawab soal teka-teki silang dengan benar dan dapat bekerja sama dalam kelompok . 6 Hambatan apa yang mungkin ditemui ketika diterapkannya pembelajaran kooperatif tipe TGT tersebut? Ada beberapa kelompok yang curang dalam menjawab soal, suasana kelas sedikit riuh. 7 Hal-hal mana saja yang masih perlu ditingkatkan dan diperbaiki Masalah waktu dan tempat, hadiah, variasi PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI dalam pembelajaran kooperatif tipe TGT? dalam permainan. Tabel 5.8 menunjukkan tanggapan siswa terhadap perangkat dan model pembelajaran kooperatif tipe TGT. Kesan siswa secara umum yaitu mereka menikmati pembelajaran kooperatif tipe TGT tersebut, karena pembelajaran menjadi tidak monoton. Selain itu mereka menjadi lebih cepat memahami materi yang sedang diajarkan dengan cara yang menyenangkan. Hal-hal yang masih perlu ditingkatkan yaitu masalah waktu dan tempat yang harus diatur dan dikelola agar maksimal, selain itu hadiah yang diberikan harus lebih banyak lagi, dan permainan dibuat lebih bervariasi lampiran 8a, hal. 140. Secara umum, pelaksanaan penelitian siklus pertama berjalan dengan lancar. Guru mitra telah melaksanakan prosedur penelitian dengan baik, mampu mengarahkan siswa untuk melaksanakan pembelajaran kooperatif tipe TGT, dampaknya siswa menjadi lebih aktif dalam mengikuti pembelajaran di kelas. Siswa menjadi termotivasi dalam mengikuti pembelajaran ekonomi di kelas. Dengan adanya semangat belajar yang tinggi, siswa mampu bekerja sama dalam kelompok untuk mencapai tujuan pembelajaran yang diharapkan. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI Dengan kondisi yang demikian, guru mitra dan peneliti merasa bahwa penelitian siklus kedua tidak perlu dilaksanakan, hal ini disebabkan karena tujuan pembelajaran tercapai hanya dalam siklus pertama saja. Hal itu dapat dilihat dari hasil penelitian berupa nilai pre-test dan nilai post-test yang hasilnya telah dianalisis sebelumnya oleh peneliti.

B. Analisis Komparasi Pemahaman Siswa Sebelum dan Sesudah

Dokumen yang terkait

Pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe TGT (Teams-Games Tournament) terhadap pemahaman konsep matematika siswa

1 8 185

Pengaruh kombinasi model pembelajaran kooperatif tipe teams-games-tournament (tgt) dengan make a match terhadap hasil belajar biologi siswa (kuasi eksperimen pada Kelas XI IPA Madrasah Aliyah Negeri Jonggol)

0 5 199

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAMS GAMES TOURNAMENT (TGT) DI KELAS X-8 SMA NEGERI 21 MEDAN.

0 2 14

Penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Teams-Games-Tournament (TGT) pada materi pembelajaran jurnal umum sebagai upaya meningkatkan motivasi dan prestasi belajar siswa : penelitian tindakan kelas dilaksanakan pada siswa kelas X Akuntansi 2 SMK Putra

0 0 291

Implementasi model pembelajaran kooperatif tipe Teams-Games-Tournament (TGT) sebagai upaya meningkatkan motivasi belajar siswa pada materi pembelajaran akuntansi : penelitian dilaksanakan di kelas XI IPS SMA Bopkri 1 Yogyakarta.

1 7 319

Penerapan model pembelajaran tipe Teams Games Tournament (TGT) dalam pembelajaran ekonomi untuk meningkatkan prestasi belajar siswa : penelitian dilaksanakan di kelas X SMA Negeri 11 Yogyakarta.

0 12 197

Penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Teams-Games-Tournament (TGT) sebagai upaya meningkatkan pemahaman materi ekonomi pokok bahasan bentuk-bentuk pasar barang : penelitian dilaksanakan pada siswa kelas X-2 SMA Negeri 6 Yogyakarta.

0 0 218

Penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Teams Games Tournament (TGT) sebagai upaya meningkatkan pemahaman siswa terhadap materi pembelajaran ekonomi : penelitian dilaksanakan di kelas X2 SMA Negeri 2 Yogyakarta.

0 2 232

Penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Teams Games Tournament (TGT) sebagai upaya meningkatkan pemahaman siswa terhadap materi pembelajaran ekonomi : penelitian dilaksanakan di kelas X2 SMA Negeri 2 Yogyakarta - USD Repository

0 2 230

Penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Teams Games Tournamen (TGT) sebagai upaya meningkatkan pemahaman siswa terhadap materi pembelajaran ekonomi : penelitian dilaksanakan di kelas X SMA Negeri 2 Yogyakarta - USD Repository

0 0 241