Tabel 5.1 Hasil Observasi Terhadap Aktivitas Guru
NO. ASPEK YANG DIAMATI
SKOR I
1. 2.
II 1.
2. III
A. 1.
2. 3.
4. B.
1. 2.
3. 4.
5. 6.
7. 8.
C. 1.
2. PRA PEMBELAJARAN
Memeriksa kesiapan ruang, alat pembelajaran, dan media
Memeriksa kesiapan siswa MEMBUKA PEMBELAJARAN
Melakukan kegiatan apersepsi Menyampaikan kompetensi yang akan
dicapai dan rencana kegiatannya KEGIATAN INTI PEMBELAJARAN
Penguasaan materi pelajaran Menunjukkan penguasaan materi
pembelajaran Mengaitkan materi dengan pengetahuan lain
yang relevan Menyampaikan materi sesuai dengan hirarki
belajar Mengaitkan materi dengan reaitas kehidupan
Pendekatanstrategi pembelajaran Melaksanakan pembelajaran sesuai dengan
kompetensi yang akan dicapai Melaksanakan pembelajaran sesuai dengan
tingkat perkembangan dan kebutuhan siswa Melaksanakan pembelajaran secara runtut
Melaksanakan pembelajaran yang terkoordinasi
Melaksanakan pembelajaran yang bersifat kontekstual
Mengakomodasi adanya keragaman budaya Nusantara
Melaksanakan pembelajaran yang memungkinkan tumbuhnya kebiasaan positif
Melaksanakan pembelajaran sesuai dengan waktu yang dialokasikan
Pemanfaatan media pembelajaransumber belajar
Menunjukkan keterampilan dalam menggunakan media
Menghasilkan pesan yang menarik 1 2 4 5
1 2 4 5 1 2 4 5
1 2 4 5 1 2 4 5
1 2 4 5 1 2 4 5
1 2 4 5 1 2 4 5
1 2 4 5 1 2 4 5
1 2 4 5 1 2 4 5
1 2 4 5 1 2 4 5
1 2 4 5 1 2 4 5
1 2 4 5
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
3. 4.
D. 1.
2. 3.
4. 5.
6. E.
1. 2.
F. 1.
2. 3.
4. G.
1. 2.
3. IV
A. 1.
2. B.
1. Menggunakan media secara efektif dan
efisien Melibatkan siswa dalam pemanfaatan media
Pembelajaran yang memicu dan memelihara keterlibatan siswa
Menumbuhkan partisipasi aktif siswa dalam pembelajaran
Merespons positif partisipasi siswa Memfasilitasi terjadinya interaksi guru-siswa
dan siswa-siswa Menunjukkan sikap terbuka terhadap respons
siswa Menunjukkan hubungan antar pribadi yang
kondusif Menumbuhkan keceriaan dan antusiasme
siswa dalam belajar Kemampuan khusus dalam pembelajaran
bidang studi Menumbuhkan sikap ekonomis
Menumbuhkan sikap produktif Penilaian proses dan hasil belajar
Melakukan penilaian awal Memantau kemajuan belajar
Memberikan tugas sesuai dengan kompetensi Melakukan penilaian akhir sesuai dengan
kompetensi Penggunaan bahasa
Menggunakan bahasa lisan secara jelas dan lancar
Menggunakan bahasa tulis yang baik dan benar
Menyampaikan pesan dengan gaya yang sesuai
PENUTUP Refleksi dan rangkuman pembelajaran
Melakukan refleksi pembelajaran dengan melibatkan siswa
Menyusun rangkuman dengan melibatkan siswa
Pelaksanaan tindak lanjut Memberikan arahan, kegiatan, atau tugas
1 2 4 5 1 2 4 5
1 2 4 5 1 2 4 5
1 2 4 5 1 2 4 5
1 2 4 5 1 2 4 5
1 2 4 5 1 2 4 5
1 2 4 5 1 2 4 5
1 2 4 5 1 2 4 5
1 2 4 5 1 2 4 5
1 2 4 5 1 2 4 5
1 2 4 5 1 2 4 5
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
2. sebagai bagian remidi
Memberikan arahan, kegiatan, atau tugas sebagai pengayaan
1 2 4 5
b. Observasi siswa observing student
Perilaku siswa selama proses pembelajaran tampak dalam catatan anekdotal hasil observasi kegiatan siswa lampiran 2a, hal.
125. Saat pelajaran akan dimulai, siswa masih sibuk dengan dirinya sendiri. Kebanyakan siswa masih mengobrol dengan
temannya dan ada juga yang masih asyik bermain handphone di dalam kelas. Setelah guru mengucapkan salam, beberapa siswa
mulai memperhatikan guru sementara yang lain masih mengobrol dengan temannya. Setelah guru menegur mereka, kondisi kelas
menjadi kondusif. Siswa mulai mempersiapkan buku pelajaran ekonomi saat guru mulai menjelaskan materi pelajaran. Selama
pembelajaran, siswa cenderung pasif dan bosan. Saat guru memberi pertanyaan kepada siswa, hanya beberapa siswa yang
duduk di depan saja yang berkemauan menjawab pertanyaan. Ada siswa yang mengajukan pertanyaan tentang inflasi dan guru
memberikan jawaban kepada siswa. Selama guru menjawab pertanyaan siswa, hanya beberapa siswa yang memperhatikan
penjelasan guru. Siswa-siswa yang duduk di belakang bahkan ada yang mengantuk dan tertidur. Berdasarkan kondisi yang demikian,
peneliti dapat menyimpulkan bahwa sebagian besar siswa tidak berminat mengikuti pembelajaran. Hal ini disebabkan metode
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
pembelajaran yang digunakan guru tidak menuntut siswa menjadi lebih aktif dalam pembelajaran di kelas. Berikut ini disajikan
rangkuman awal observasi terhadap perilaku atau aktivitas siswa selama proses belajar mengajar berlangsung
Tabel 5.2 Hasil Observasi terhadap Aktivitas Siswa
No Aspek yang diamati Ya
Tidak Keterangan 1
Siswa siap mengikuti proses pembelajaran
√ Hanya
beberapa siswa yang siap
mengikuti pembelajaran.
2 Siswa memperhatikan
penjelasan guru √
Hanya sebagian siswa
saja yang memperhatikan
penjelasan guru.
3 Siswa menanggapi
pembahasan pelajaran. √
Hanya beberapa yang
siswa menanggapi
pembahasan pembelajaran
4 Siswa mencatat hal-hal
penting √
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
c. Observasi kelas observing classroom
Secara umum kondisi fisik ruangan kelas X3 cukup kondusif untuk proses belajar mengajar. Kekurangannya adalah
ruangan kelas yang sempit. Dengan ruangan yang sempit, maka ruang gerak siswa dan guru di kelas menjadi sangat terbatas.
Dalam hal fasilitas, secara umum relatif lengkap. Fasilitas yang terdapat di dalam kelas yaitu whiteboard, blackboard, papan
pengumuman dan absensi, kalender, jam dinding, meja dan kursi guru, meja dan kursi siswa, kipas angin, LCD proyektor, dan
sound. Ruangan kelas juga memiliki ventilasi udara dan jendela
yang cukup sehingga sirkulasi udara relatif lancar. Meskipun lokasi sekolah tidak jauh dari jalan raya, kendaraan yang melintas juga
tidak terlalu terdengar di lingkungan sekolah lampiran 3a, hal. 127.
Pada saat pembelajaran berlangsung, siswa terlihat belum siap mengikuti pembelajaran, selain itu guru kurang tegas dalam
memperingatkan siswa yang ribut. Hal ini mengakibatkan suasana kelas kurang kondusif untuk belajar. Ketidaksiapan siswa
mengikuti pembelajaran juga mengakibatkan siswa membuat kegaduhan dengan cara menggangu teman lain yang sedang
berkonsentrasi dalam mengikuti pembelajaran. Dalam mengajar di kelas, guru menggunakan metode ceramah dan tanya jawab.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Metode yang demikian sangat kurang menarik bagi siswa. Dari rangkaian keadaan kelas tersebut dapat dilihat pada tabel berikut:
Tabel 5.3 Kondisi Kelas Selama Proses Pembelajaran
No Deskriptor
Ya Tidak
Kondisi
1. Fasilitas di dalam kelas
mendukung proses pembelajaran
√ Papan tulis, meja
kursi, LCD
proyektor, kipas angin.
2. Suasana kelas cukup
kondusif dalam proses pembelajaran
√ Kurang
ketegasan dari guru
menyebabkan kondisi kelas
kurang kondusif.
3. Siswa membuat
kegaduhan √
Pada saat teman lain sedang
membacakan materi pelajaran
4. Guru memberikan
penghargaan √
5. Ada kegiatan menarik
dalam belajar √
6. Siswa bertanya kepada
guru jika mengalami kesulitan
√ 7.
Guru membantu siswa jika mengalami
kesulitan √
Berdasarkan hasil tampak bahwa guru menggunakan metode ceramah, diskusi, dan tanya jawab saat melakukan pembelajaran di
kelas. Metode ceramah digunakan untuk pengantar pembelajaran saat mengawali materi baru, sedangkan metode diskusi, dan tanya jawab
digunakan untuk merangsang keaktifan siswa saat pembelajaran di kelas dan untuk mengevaluasi tingkat pemahaman siswa setelah
belajar materi yang telah dibahas sebelumnya. Selain metode diskusi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
dan tanya jawab, guru juga melaksanakan tes setelah menyelesaikan satu pokok bahasan. Kegiatan pembelajaran tersebut dilakukan guru
pada setiap pembelajaran. Metode pembelajaran tersebut menyebabkan siswa cenderung pasif dalam pembelajaran di kelas. Pembelajaran
yang monoton akan mengakibatkan siswa mencari kesibukan sendiri, seperti mengobrol dengan teman sebelahnya, bermain laptop, bermain
handphone, membaca buku selain buku pelajaran, dan sebagainya.
Dampaknya adalah tujuan pembelajaran kurang tercapai. Secara keseluruhan, peran guru sangat dominan dalam pembelajaran. Padahal
seharusnya siswa lebih berperan aktif dalam pembelajaran di kelas baik itu dalam diskusi, tanya jawab, dan berpendapat dalam kegiatan
pembelajaran di kelas. Berdasarkan keadaan pembelajaran di atas, permasalahan yang
muncul adalah rendahnya minat belajar siswa berdampak pada rendahnya pemahaman siswa akan materi yang sedang dipelajari.
Rendahnya minat siswa tampak pada keterlibatan siswa dalam pembelajaran hanya sebatas pendengar saja. Siswa cenderung pasif
karena guru yang berperan dominan dalam pembelajaran di kelas. Peneliti menduga bahwa akar permasalahannya adalah kurangnya
variasi metode pembelajaran yang digunakan guru saat mengajar. Pembelajaran monoton akan menyebabkan siswa bosan dan
cenderung sibuk dengan kegiatan pribadi, seperti mengobrol dengan teman, bermain laptop, bermain handphone, dan sebagainya. Kondisi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
yang demikian menyebabkan kondisi kelas kurang kondusif, sehingga menyebabkan siswa kurang berkonsentrasi dalam pembelajaran. Jika
siswa bosan dengan metode pembelajaran, serta kondisi kelas yang kurang kondusif akibat siswa sibuk dengan kegiatan pribadi, seperti
mengobrol, dan sebagainya, akan mengakibatkan tingkat pemahaman materi yang sedang diajarkan kepada siswa kurang, dan hasil
pembelajaran kurang memuaskan. Jika dilihat dari berbagai permasalahan yang muncul di atas, alternatif pemecahan permasalahan
yang dapat diambil adalah perlunya menciptakan pembelajaran yang bervariasi agar siswa termotivasi, dapat menggali pemahaman siswa,
melatih keberanian siswa dalam berpendapat baik dengan guru maupun antarsiswa. Oleh sebab itu, guru diharapkan mampu
menerapkan metode pembelajaran yang berbeda dan bervariasi. Metode pembelajaran sangat beragam jenisnya, dimana masing-masing
memiliki karakteristik sendiri dan memiliki kelebihan serta kekurangan.
Berdasarkan permasalahan dalam pembelajaran tersebut, peneliti dan guru bekerja sama untuk menerapkan suatu metode
pembelajaran yang berbeda dari yang biasa dilakukan guru. Dalam penelitian ini, guru dan peneliti akan menerapkan metode
pembelajaran kooperatif tipe TGT. Guru dalam penelitian ini bertindak sebagai fasilitator pada saat diskusi kelompok, game, dan turnamen.
Harapannya, siswa yang berperan aktif dan sekaligus dapat
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
bekerjasama dengan sesama anggota kelompok saat game dan turnamen diterapkan. Selanjutnya, siswa diharapkan mampu
menunjukkan kemampuannya baik individu maupun kelompok saat game
dan turnamen dilakukan. Dengan penerapan metode kooperatif tipe TGT dalam
penelitian ini, siswa diharapkan lebih termotivasi saat pembelajaran di kelas, lebih aktif saat bertanya, diskusi, mengemukakan pendapat saat
diskusi, dan sebagainya. Tugas guru dalam penelitian ini adalah sebagai pengawas dan pendamping siswa, terutama saat siswa
mengalami kesulitan. Dengan demikian, penerapan metode diharapkan mampu merubah suasana kelas, dari yang semula kurang kondusif dan
kurang antusias menjadi suasana kelas yang lebih hidup, kondusif, dan para siswa termotivasi untuk mengikuti pelajaran.
2. Pelaksanaan penelitian
Siklus pertama dilaksanakan pada hari Selasa, 25Januari 2011 pada pukul 08.45 WIB sampai dengan pukul 10.15 WIB yaitu pada
jam ketiga sampai dengan jam keempat. Materi yang dipelajari pada siklus pertama ini adalah pokok bahasan kebijakan pemerintah dalam
bidang ekonomi. Guru mitra yang mengajar dalam penelitian ini adalah Ibu Sri Hartati, B. A. selaku guru bidang studi Ekonomi kelas
X. Jumlah siswa kelas X3 pada tahun ajaran 2010-2011 saat ini adalah 32 siswa. Seluruh siswa hadir pada siklus pertama ini. Berikut ini
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
diuraikan penerapan metode kooperatif tipe Teams Games TournamensTGT
pada siklus pertama. a.
Perencanaan Pada tahap ini, peneliti menyusun perencanaan dan
persiapan pembelajaran kooperatif tipe TGT. Berikut ini disajikan langkah-langkah perencanaan yang diterapkan pada siklus I.
1 Peneliti dibantu oleh guru mitra memetakan siswa berdasarkan
prestasi belajarnya. Pemetaan tersebut menjadi dasar untuk membagi siswa dalam kelompok-kelompok yang heterogen.
Siswa dibagi menjadi tiga klasifikasi yaitusiswa dengan prestasi atau nilai akademik tinggi, siswa dengan prestasi
sedang, dan siswa dengan prestasi rendah. Dalam pembagian kelompok tersebut terbentuk enam kelompok dimana pada tiap-
tiap kelompok beranggotakan siswa dengan kemampuan akademik yang beragam. Enam kelompok yang terbentuk
selanjutnya diberi nama kelompok 1, 2, 3, 4, 5, 6. 2
Peneliti bersama guru mempersiapkan perangkat pembelajaran yang akan digunakan. Perangkat pembelajaran mencakup:
Rencana Pelaksanaan Pengajaran RPP, materi pembelajaran, Lembar Kerja Siswa, meja permainan, dan hadiah. Berikut ini
disajikan uraian masing-masing perangkat pembelajaran. a
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran RPP
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Peneliti membuat Rencana Pelaksanaan Pembelajaran yang berisi standar kompetensi, kompetensi dasar, tujuan
pembelajaran, metode dan media pembelajaran, materi ajar, dan evaluasi. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran ini
nantinya akan menjadi pedoman bagi guru untuk melaksanakan langkah-langkah pembelajaran. Rencana
Pelaksanaan Pembelajaran tersebut dapat dilihat dalam lampiran 9a hal. 141.
b Materi pembelajaran
Materi pembelajaran ini adalah kebijakan pemerintah dalam bidang ekonomi. Materi kebijakan pemerintah dalam
bidang ekonomi berisi tentang pengertian ilmu ekonomi makro dan ilmu ekonomi mikro, kebijakan pemerintah
dalam mengatasi inflasi, masalah pokok ekonomi di Indonesia dan penyelesaiannya. Berdasarkan materi
pembelajaran tersebut, peneliti dan guru melakukan pengemasan materi pembelajaran dalam bentuk games dan
turnamen lampiran 13 hal. 159. c
Lembar Kerja Siswa Lembar kerja siswa berisi soal-soal latihan berupa pre test
dan post test yang berguna untuk membandingkan hasil belajar siswa sebelum dan sesudah dilaksanakannya siklus
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
1. Dapat dilihat pada lampiran 10a hal. 147 dan lampiran 11a hal. 152.
d Meja permainan
Jumlah meja permainan ada enam buah. Jumlah meja permainan disesuaikan dengan jumlah kelompok.
e Uang-uangan
Uang-uangan kertas digunakan sebagai poin untuk taruhan dalam tiap-tiap soal yang disediakan diatas meja
permainan. Tiap-tiap kelompok wajib menaruhkan poin sebelum mengambil soal lampiran 19 hal. 167.
f Lembar teka-teki silang
Lembar teka-teki silang merupakan media yang digunakan untuk permainan kelompok. Tiap-tiap kelompok akan
mendapatkan satu lembar teka-teki silang, dan tiap-tiap anggota kelompok menjawab pertanyaan yang telah
diambil pada lembar teka-teki silang tersebut lampiran 21 hal. 169.
g Papan nama kelompok
Papan nama kelompok diletakkan di atas meja kelompok yang digunakan sebagai identitas dari tiap-tiap kelompok.
h Nomor urut pengerjaan soal
Tiap-tiap peserta mendapatkan nomor urut pengerjaan soal. Nomor urut berisi urutan angka dari 1 sampai 10. Tiap-tiap
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
anggota kelompok harus maju berdasarkan nomor urut yang didapat lampiran 18 hal. 166.
i Kartu pertanyaan
Kartu pertanyaan berisi pertanyaan yang harus dikerjakan siswa dalam lembar teka-teki silang lampiran 20 hal. 168
j Hadiah
Hadiah diberikan kepada tiga kelompok yang mendapat nilai permainan dan turnamen tertinggi, setelah skor
permainan dan turnamen diakumulasikan. Hadiah yang diberikan berisi makanan ringan.
3 Peneliti menyiapkan dan menyusun instrumen pengumpulan
data. Instrumen pengumpulan data yang terdiri dari: a
Lembar observasi kegiatan guru Lembar observasi kegiatan guru ini digunakan untuk
mencatat seluruh kegiatan yang dilakukan oleh guru selama proses pembelajaran berlangsung lampiran 1b, hal. 128.
b Lembar observasi kegiatan siswa
Lembar observasi kegiatan siswa ini digunakan untuk mencatat seluruh kegiatan dilakukan siswa pada saat
mengikuti pembelajaran lampiran 2b, hal. 130.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
c Lembar observasi kegiatan kelas
Lembar observasi kegiatan kelas ini digunakan untuk mencatat seluruh kegiatan yang terjadi di dalam kelas pada
saat pembelajaran berlangsung lampiran 3b, hal. 132. d
Lembar penilaian kelompok Lembar penilaian kelompok ini mencatat skor yang
diperoleh masing-masing kelompok saat permainan dan turnamen lampiran 12a, hal. 158 .
b. Tindakan
Pada tahap tindakan, peneliti menerapkan pembelajaran kooperatif tipe TGT sesuai dengan rencana tindakan. Langkah-langkah pada
tahap ini sebagai berikut: 1
Presentasi kelas Pada awal pembelajaran, guru melakukan apersepsi dengan
mengulas kembali materi pelajaran yang telah dipelajari minggu lalu kebijakan pemerintah dalam bidang ekonomi dan
mengaitkannya dengan materi pembelajaran yang akan dilaksanakan. Guru menggunakan metode ceramah dan tanya
jawab saat menerangkan materi. 2
Membagi siswa dalam kelompok Pada tahap perencanaan, guru dan peneliti telah membagi
kelompok yang heterogen. Saat pelaksanaan pembelajaran kooperatif tipe TGT, guru membacakan nama-nama anggota
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
kelompok yang telah dibagi tersebut. Jumlah anggota kelompok terdiri dari 5-6 orang. Setelah guru membacakan
nama-nama anggota kelompok, guru mempersilahkan siswa menempati tempat yang telah disediakan berdasarkan
kelompok yang telah dibagi oleh guru. Selanjutnya guru menjelaskan aturan dan prosedur permainan game. Aturan
dan prosedur permainan tersedia pada lampiran 15 hal. 162. 3
Permainan games Permainan games pada siklus pertama ini diberi nama teka-
teki silang. Sebelum permainan, siswa diminta untuk mengecek uang-uangan kertas, dan call card yang tersedia diamplop.
Jumlah uang-uangan adalah 100.000 yang terdiri dari lima lembar uang 10.000, dan sepuluh lembar uang 5.000. Masing-
masing siswa berhak menaruhkan uang sebagai poin taruhan secara bebas, namun batas minimal uang yang ditaruhkan
adalah 5.000 dan batas maksimal uang yang ditaruhkan adalah 10.000. Jika jawaban kelompok benar, maka poin akan
bertambah sejumlah uang taruhan, namun jika jawaban salah maka poin akan berkurang sejumlah uang taruhan. Pada
permainan ini siswa pada tiap kelompok diminta untuk memilih nomor urut mengerjakan soal dengan cara memasang call card.
Setiap call card bertuliskan dua nomor yang menunjukkan urutan mengerjakan soal yang berada di depan kelas. Contoh:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
nomor urut 1 dan 4, artinya akan mengerjakan soal pada urutan pertama dan pada urutan keempat. Satu per satu siswa dalam
kelompok berdasarkan nomor urutnya maju ke depan kelas mengerjakan soal. Bentuk soal adalah soal teka-teki silang.
Soal tersedia dalam tempat yang telah disediakan dan jawaban dituliskan pada kolom teka-teki silang yang ada di atas meja.
Sebelum mengambil soal, siswa diharuskan menaruhkan sejumlah uang taruhan sebagai bentuk upaya pemerolehan poin
pada tiap-tiap soal. Siswa mengambil soal di tempat yang disediakan dan menuliskan jawaban pada kolom teka-teki
silang yang disediakan di atas meja sesuai dengan nomor kelompoknya. Guru akan memanggil nomor urut siswa yang
akan mengerjakan soal di depan kelas. Pengerjaan soal diawali dengan tanda bunyi peluit satu kali, dan diakhiri dengan tanda
peluit dua kali. Ada 10 buah soal dengan waktu pengerjaan untuk setiap soal adalah satu menit. Soal tersedia padalampiran
20 hal. 168. 4
Turnamen Turnamen dilakukan setelah permainan games selesai
dilaksanakan. Turnamen pada siklus pertama ini diberi nama cerdas cermat. Pada sesi tunamen ini, siswa diharuskan
menjawab pertanyaan yang diberikan oleh guru pada satu lembar kertas yang disediakan. Jika jawaban benar maka poin
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
akan bertambah 10.000 dan jika jawaban salah maka kelompok akan dikurangi poin sebesar 10.000, tidak menjawab
pertanyaan sama dengan jawaban salah. Waktu pengerjaan soal selama 30 detik di tempat yang telah disediakan. Pengerjaan
soal akan dimulai dengan tanda bunyi peluit satu kali dan diakhiri dengan bunyi peluit dua kali. Berdasarkan instruksi
guru, kelompok harus menunjukkan jawaban pekerjaan kepada guru dengan cara mengangkat jawaban yang telah dituliskan
dalam lembar yang telah disediakan. 5
Penghargaan kelompok Skor yang diperoleh masing-masing kelompok dalam games
maupun turnamen dicatat. Pada tahap akhir dilakukan penjumlahan skor jawaban dan ranking. Berdasarkan ranking
tersebut ditentukan juara I,II, dan III. Pada siklus pertama ini, juara I adalah kelompok IV dengan jumlah skor 135.000, juara
II adalah kelompok VI dengan jumlah skor 55.000, dan juara III adalah kelompok V dengan jumlah skor 45.000. Masing-
masing juara akan mendapatkan hadiah berupa makanan ringan.
c. Observasi
Saat PTK berlangsung, peneliti mengamati tindakan yang dilakukan oleh guru, siswa, dan kondisi kelas saat penelitian.
Berikut ini rangkuman pengamatan yang dilakukan oleh peneliti :
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
1 Pengamatan terhadap guru
Observasi dilaksanakan bersamaan dengan tindakan pada siklus pertama. Aktivitas guru selama proses pembelajaran pada
siklus pertama disajikan dalam tabel berikut ini:
Tabel 5.4 Aktivitas Guru Pada Siklus I
No Deskriptor
Ya Tidak
1. Guru menjelaskan pembelajaran
kooperatif tipe TGT. √
2 Guru mengorganisasikan bahasan yang
bersifat umum menjadi pokok bahasan yang lebih sempit untuk membantu
siswa memahami materi dalam pembelajaran tipe TGT di kelas.
√
3 Guru memberikan materi yang akan
dipelajari dalam kegiatan belajar mengajar melalui presentasi kelas.
√
4 Guru ikut berperan dalam
pembentukan kelompok TGT. √
5 Guru memberikan dorongan motivasi
kepada siswa agar terlibat aktif dalam permainan game.
√
6 Guru memberikan pengarahan kepada
siswa, tentang prosedur dan aturan permainan.
√
7 Guru memotivasi siswa agar ada kerja
sama antar individu di dalam kelompoknya.
√
8 Guru mengamati atau mengobservasi
proses pembelajaran dalam kegiatan game
√
9 Guru berinteraksi dengan siswa, dan
melibatkan diri dalam kelompok serta menjawab pertanyaan yang diajukan
siswa secara perorangan. √
10 Guru memberikan kesempatan kepada
siswa untuk memecahkan masalah dan mencari sumber informasi secara
mandiri. √
11 Guru tidak berinteraksi dengan siswa,
tidak menjelaskan cara kerja kelompok, tugas yang harus dikerjakan
√
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
dan kerjasama di dalam kelompok. 12
Guru membiarkan siswa membuat kegaduhan di dalam kelas dan
berkeliling dari satu kelompok ke kelompok lain sehingga suasana kelas
menjadi tidak kondusif. √
13 Guru hanya berinteraksi dan
memperhatikan kelompok tertentu saja yang mengalami kesulitan.
√
14 Guru dan siswa sama-sama asyik
dengan pekerjaannya masing-masing sehingga suasana kelas menjadi kaku.
√
15 Guru meninggalkan kelas disaat siswa
bekerja di dalam kelompok sehingga tidak ada pengawasan.
√
16 Guru tidak melakukan evaluasi hasil
pembelajaran. √
17 Guru memberikan motivasi kepada
siswa agar terlibat aktif dalam turnamen.
√
18 Guru memberikan penghargaan bagi
kelompok yang memiliki skor terbaik. √
19 Guru melakukan evaluasi terhadap
peningkatan hasil belajar melalui pre test
dan post test. √
Tabel 5.4 menunjukkan bahwa guru mampu melaksanakan pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran
kooperatif tipe TGT dengan baik. Dalam siklus pertama ini, tampak bahwa pada awalnya guru memberikan materi yang
akan dipelajari dalam kegiatan belajar mengajar melalui presentasi di depan kelas dengan cara mengorganisasikan
bahasan yang bersifat umum menjadi pokok bahasan yang lebih sempit untuk membantu siswa memahami materi dalam
pembelajaran tipe TGT di kelas.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Disamping itu,guru menjelaskan pembelajaran kooperatif tipe TGT
dengan tujuan untuk memberikan gambaran kepada siswa tentang model pembelajaran kooperatif tipe TGT ini. Setelah
kegiatan awal dilaksanakan, guru membimbing siswa untuk berkumpul sesuai kelompok. Guru memberikan dorongan
motivasi kepada siswa agar terlibat aktif dalam permainan game dan turnamen. Setelah permainan dan turnamen selesai,
guru memberikan penghargaan bagi kelompok yang mendapat nilai terbaik. Pada akhir pembelajaran, guru melakukan
evaluasi terhadap peningkatan hasil belajar melalui pre test dan post test
dan membagikan lembar refleksi untuk mengetahui kesan-kesan siswa terhadap pembelajaran kooperatif tipe TGT
yang baru saja dilaksanakan lampiran 4a, hal. 134 2
Pengamatan terhadap siswa Aktivitas siswa selama proses pembelajaran pada siklus
pertama disajikan dalam tabel berikut ini:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Tabel 5.5 Perilaku Siswa Saat Pembelajaran Pada Siklus I
No Deskriptor
Ya Tidak
1 Seluruh kelompok antusias mengikuti
jalannya games dan turnamen. √
2 Saling bekerja sama untuk mengatur
strategi bermain dalam games dan turnamen.
√
3 Seluruh kelompok mengerti aturan dan
prosedur games dan turnamen √
4 Saling bertukar pikiran dan pendapat
√ 5
Menjawab pertanyaan sesuai dengan maksud dan tujuan pertanyaan.
√
6 Bertindak sportif dan jujur
√
Tabel 5.5 menunjukkan bahwa pada saat pembelajaran, siswa antusias dalam mengikuti pembelajaran tipe TGT. Dalam
permainan maupun turnamen, seluruh siswa saling bertukar pikiran dan pendapat,
bekerja sama untuk mengatur strategi bermain dalam games dan turnamen.
Ketika pelaksanaan games dan turnamen, seluruh siswa mengerti aturan dan prosedur
permainan yang telah dibacakan oleh guru, sebagian besar siswa mampu menjawab pertanyaan game dan turnamen.
Selain itu mereka juga bertindak jujur dan sportif dalam pelaksanaan games dan turnamen yang terlihat dengan tidak
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
mencontek jawaban teman maupun mencontek buku lampiran 6a, hal 138.
3 Pengamatan terhadap kelas
Instrumen pengamatan kelas dalam proses pembelajaran pada siklus pertama disajikan dalam tabel berikut ini:
Tabel 5.6 Instrumen Pengamatan Kelas
No Deskriptor
Ya Tidak
1 Kelas terdiri dari banyak siswa yang
memiliki kemampuan belajar dan asal usul yang berbeda-beda.
√
2 Ada sejumlah aturan yang harus ditaati
oleh para siswa.
√
3 Siswa mengalami kesulitan dalam
menyelesaikan tugas yang diberikan.
√
4 Buku-buku dan fasilitas pembelajaran
mudah ditemukan siswa di kelas sekolah.
√
5 Kerja di dalam kelompok terhambat
dikarenakan beberapa siswa yang tidak ikut terlibat malas serta membuat
kegaduhan di dalam kelas.
√
6 Beberapa siswa hanya mengandalkan
siswa lain dalam kerja kelompok.
√
7 Para siswa tampak antusias dengan kerja
kelompoknya.
√
8 Para siswa berperan aktif dalam aktivitas
pembelajaran tipe TGT.
√
9 Banyak siswa yang bertanya kepada guru
jika menghadapi kesulitan.
√
10 Sebagian besar siswa telah memiliki
sumber referensi yang digunakan.
√
11 Siswa mempunyai rasa ingin tahu yang
tinggi.
√
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
12 Tujuan pembelajaran di dalam kelas
tidak dapat dipahami dengan jelas.
√
13 Kelas ini terdiri dari berbagai individu
yang tidak mengenal satu sama lain dengan baik.
√
14 Sebagian besar siswa menganggap
materi yang diberikan sulit.
√
15 Kelas dapat terorganisir dengan baik.
√
16 Selama kegiatan pembelajaran
berlangsung para siswa saling memberikan pendapat atau masukan bagi
tercapainya tujuan yang diharapkan.
√
Tabel 5.6 menunjukkan bahwa suasana kelas cukup kondusif untuk melaksanakan pembelajaran. Kondisi tersebut tampak
ketika guru menerapakan beberapa peraturan yang harus ditaati siswa agar tercipta suasana kelas yang kondusif. Dari segi
fasilitas sekolah, buku-buku dan fasilitas pembelajaran sangat mudah ditemukan di lingkungan sekolah. Selain itu, sebagian
besar siswa memiliki buku pegangan sebagai refrensi untuk belajar. Pada saat diskusi kelompok, siswa sangat antusias
dalam diskusi. Mereka saling bertukar pikiran dan pendapat agar tercapainya tujuan pembelajaran yang diharapkan
lampiran 5a, hal. 136.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
d. Refleksi
Refleksi pada tahap ini dilakukan untuk menganalisis, mengevaluasi, dan menyimpulkan pembelajaran segera setelah
pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran tipe TGT berakhir. Refleksi dilakukan pada guru mitra dan pada siswa.
Berikut ini dipaparkan hasil refleksi siklus pertama: 1
Kesan guru terhadap perangkat pembelajaran dan model pembelajaran kooperatif tipe TGT
Tabel 5.7 Instrumen Refleksi
Lembar Refleksi Guru Mitra Terhadap Komponen Pembelajaran dan Metode
TGT
No Uraian
Komentar 1
Penilaian guru terhadap komponen pembelajaran dan
penggunaan metode pembelajaran kooperatif yang
diterapkan. Bagus, karena menuntut
semua siswa aktif dalam pembelajaran.
2 Penilaian guru terhadap aktifitas
siswa dalam kegiatan pembelajaran kooperatif tipe
TGT
. Siswa dituntut untuk aktif
mengikuti pembelajaran.
3 Hambatan yang mungkin
ditemui dalam menerapkan pembelajaran kooperatif tipe
TGT
. Dibutuhkan tenaga yang
prima bagi saya, agar mampu melaksanakan
model pembelajaran ini.
4 Manfaat yang diperoleh dalam
merencanakan dan menerapkan pembelajaran kooperatif tipe
TGT
. Tujuan pembelajaran
tercapai.
5 Keberhasilan yang telah dicapai
ketika diterapkannya pembelajaran kooperatif tipe
Siswa menguasai materi pembelajaran.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
TGT tersebut.
6 Hal-hal mana saja yang masih
perlu ditingkatkan dan diperbaiki dalam pembelajaran
kooperatif tipe TGT. Tempat, harus didesain
lebih baik lagi
7 Apakah siswa berminat
mengikuti pembelajaran kooperatif tipe TGT selanjutnya
seperti yang diterapkan di dalam kelas?
Minat, tetapi tidak rutin tiap pembelajaran.
Tabel 5.7 menunjukkan kesan-kesan guru mitra terhadap perangkat pembelajaran dan model pembelajaran kooperatif
tipe TGT setelah guru mitra melakukan pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe TGT. Secara
umum, kesan guru mitra tentang komponen pembelajaran yang telah diterapkan sudah cukup bagus dan lengkap, tetapi masih
butuh persiapan yang lebih matang lagi. Selain itu kendala yang dihadapi berkaitan dengan waktu dan desain tempat,
selain itu juga guru dituntut untuk lebih mempunyai stamina prima agar dapat melakukan pembelajaran dengan model ini.
Dalam kaitannya dengan siswa, kesan guru yaitu siswa dituntut untuk aktif mengikuti pembelajaran dan menurut guru, dengan
menggunakan model pembelajaran kooperatif ini tujuan pembelajaran telah tercapai lampiran 7a, hal. 139.
2 Kesan siswa terhadap perangkat pembelajaran dan model
pembelajaran kooperatif tipe TGT
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Tabel 5.8 Instrumen Refleksi
Lembar Refleksi Siswa Terhadap Komponen Pembelajaran dan Metode
TGT
No Uraian
Komentar 1
Bagaimana pendapat Anda terhadap komponen
pembelajaran dan penggunaan metode pembelajaran kooperatif
yang diterapkan? Menyenangkan dan lebih
efektif, seru, mudah dicerna, menarik dan
dapat menambah semangat belajar
2 Bagaimana pendapat Anda
tentang aktifitas siswa yang terjadi dalam kegiatan
pembelajaran kooperatif tipe TGT
? Keaktifan, partisipasi, kerja kelompok, dan diskusi
Berjalan lancar, dan cukup bagus, siswa
menjadi lebih aktif dan dapat menghilangkan
kejenuhan belajar.
3 Apakah Anda berminat
mengikuti pembelajaran kooperatif tipe TGT selanjutnya
seperti yang telah anda ikuti? Iya, karena tidak
membosankan, karena tidak membuat ngantuk.
4 Manfaat apa saja yang diperoleh
dari diterapkannya pembelajaran kooperatif tipe TGT?
Lebih mengerti materi dan lebih hafal, lebih
asik, mendapat ilmu dengan cara yang
menyenangkan, lebih mudah mengingat.
5 Keberhasilan apa saja yang telah
Anda capai ketika diterapkannya pembelajaran kooperatif tipe
TGT
tersebut? Menjawab soal teka-teki
silang dengan benar dan dapat bekerja sama dalam
kelompok .
6 Hambatan apa yang mungkin
ditemui ketika diterapkannya pembelajaran kooperatif tipe
TGT
tersebut? Ada beberapa kelompok
yang curang dalam menjawab soal, suasana
kelas sedikit riuh.
7 Hal-hal mana saja yang masih
perlu ditingkatkan dan diperbaiki Masalah waktu dan
tempat, hadiah, variasi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
dalam pembelajaran kooperatif tipe TGT?
dalam permainan.
Tabel 5.8 menunjukkan tanggapan siswa terhadap perangkat dan model pembelajaran kooperatif tipe TGT. Kesan siswa
secara umum yaitu mereka menikmati pembelajaran kooperatif tipe TGT tersebut, karena pembelajaran menjadi tidak
monoton. Selain itu mereka menjadi lebih cepat memahami materi yang sedang diajarkan dengan cara yang menyenangkan.
Hal-hal yang masih perlu ditingkatkan yaitu masalah waktu dan tempat yang harus diatur dan dikelola agar maksimal, selain itu
hadiah yang diberikan harus lebih banyak lagi, dan permainan dibuat lebih bervariasi lampiran 8a, hal. 140.
Secara umum, pelaksanaan penelitian siklus pertama berjalan dengan lancar. Guru mitra telah melaksanakan
prosedur penelitian dengan baik, mampu mengarahkan siswa untuk melaksanakan pembelajaran kooperatif tipe TGT,
dampaknya siswa menjadi lebih aktif dalam mengikuti pembelajaran di kelas. Siswa menjadi termotivasi dalam
mengikuti pembelajaran ekonomi di kelas. Dengan adanya semangat belajar yang tinggi, siswa mampu bekerja sama
dalam kelompok untuk mencapai tujuan pembelajaran yang diharapkan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Dengan kondisi yang demikian, guru mitra dan peneliti merasa bahwa penelitian siklus kedua tidak perlu dilaksanakan,
hal ini disebabkan karena tujuan pembelajaran tercapai hanya dalam siklus pertama saja. Hal itu dapat dilihat dari hasil
penelitian berupa nilai pre-test dan nilai post-test yang hasilnya telah dianalisis sebelumnya oleh peneliti.
B. Analisis Komparasi Pemahaman Siswa Sebelum dan Sesudah