E. Lokasi Penelitian
Penelitian ini dilakukan di Rumah Sakit Panti Rapih Yogyakarta pada bagian rekam medis.
F. Jalannya Penelitian
Penelitian ini dilakukan dalam beberapa tahap berikut: 1.
Analisis situasi dan penentuan masalah Analisis situasi dan penentuan masalah dilakukan dengan mencari
informasi mengenai prevalensi penyakit asma melalui media cetak dan melalui media internet seperti buku, penelitian, dan jurnal. Diketahui bahwa penyakit
asma pada anak-anak memiliki prevalensi yang tinggi. Kemudian dilakukan penyusunan proposal usulan penelitian dan pengajuan perijinan untuk melakukan
penelitian di Rumah Sakit Panti Rapih Yogyakarta. Berdasarkan hasil printout nomor rekam medis dan jumlah pasien asma yang menjalani rawat inap di Rumah
Sakit Panti Rapih Yogyakarta, didapatkan jumlah pasien pediatri yang mendapatkan diagnosa asma baik diagnosa utama keluar dan diagnosa
lainkomplikasi sebanyak 128 pasien. 2.
Pengambilan data dan pengolahan data Subjek yang diperoleh dari nomor rekam medis dan jumlah pasien pada
analisis situasi dipilih berdasarkan kriteria inklusi dan eksklusi yang telah ditetapkan. Terdapat 31 pasien yang memenuhi kriteria inklusi dan 97 pasien tidak
memenuhi kriteria 95 pasien mendapatkan diagnosa lainkomplikasi bukan asma bronkial maupun bronkitis asmatis dan 2 pasien mendapatkan resep yang tidak
diketahui komposisi obatnya. Proses pengambilan data dilanjutkan dengan menelusuri dokumen rekam medis pasien di instalasi rekam medis.
Dilakukan pencatatan data meliputi nomor rekam medis, jenis kelamin, umur, berat badan, anamnesa, diagnosa, lama rawat inap, riwayat sakit, riwayat
pengobatan, tanda vital, obat yang berikan, dosis obat yang diberikan, frekuensi pemberian, lama pemberian, hasil pemeriksaan laboratorium, dan keterangan-
keterangan lain yang dapat mendukung penelitian. 3.
Analisis Data Analisis data dilakukan secara deskriptif evaluatif sebagai berikut:
a. Karakteristik pasien
Karakteristik pasien asma diidentifikasi dengan mengelompokkan data yang diperoleh berdasarkan jenis kelamin, umur, dan lama hari rawat
1. Distribusi jumlah pasien berdasarkan jenis kelamin yaitu perempuan dan
laki-laki. Persentase dihitung dengan cara membagi jumlah pasien pada setiap kelompok jenis kelamin dengan jumlah pasien secara keseluruhan
dikali 100 . 2.
Distribusi jumlah pasien berdasarkan kelompok umur yang dibagi menjadi
umur ≤4 tahun, umur 5-11 tahun, dan umur 12-≤14 tahun. Persentase dihitung dengan cara membagi jumlah pasien pada setiap
kelompok umur dengan jumlah pasien secara keseluruhan dikali 100. 3.
Distribusi lama hari rawat dikelompokkan berdasarkan lamanya hari rawat pasien. Kemudian persentase dihitung dengan membagi jumlah
pasien pada setiap banyaknya lama hari rawat dengan jumlah pasien secara keseluruhan dikali 100.
b. Profil penggunaan obat asma
Distribusi jumlah kelas terapi obat yang digunakan dikelompokkan menjadi 5 kelas terapi yaitu obat saluran pernapasan, obat saluran
pencernaan, obat anti infeksi, obat analgesik-antipiretik, suplemen-vitamin. Kemudian profil penggunaan kelas terapi obat dikelompokkan berdasarkan
kelompok, golongan, zat aktif obat dan jumlah kasus yang menerima obat tersebut.
c. Evaluasi Drug Therapy Problems DTPs
Evaluasi DTPs yang dilakukan meliputi obat yang tidak dibutuhkan unneccessary drug therapy, dibutuhkan tambahan obat need for additional
drug therapy , obat yang tidak efektif ineffective drug, dosis terlalu rendah
dosage too low, efek obat merugikan adverse drug reaction, dan dosis terlalu tinggi dosage too high.
Data kemudian evaluasi dengan menggunakan metode Subjective, Objective
, Assessment, dan Plan SOAP. Subjective meliputi nama pasien, jenis kelamin, umur, keluhan yang dialami oleh pasien, keadaan umum
pasien, riwayat penyakit dan diagnosa. Objective meliputi berat badan, hasil laboratorium darah, urin, dan feses, tanda vital suhu, tekanan darah, RR,
nadi, dan saturasi O2. Assessment merupakan penilaian yang dilakukan terkait permasalahan DTPs yang mungkin terjadi selama terapi penggunaan
obat. Penilaian ini dilakukan dengan mengevaluasi kasus yang didapat
berdasarkan pustaka yang ada. Untuk evaluasi ketepatan dosis digunakan acuan Respirologi Anak edisi pertama 2008, Informatorium Obat Nasional
Indonesia 2008, Formularium Rumah Sakit Panti Rapih, British National Formulary
2011. Kemudian untuk evaluasi interaksi obat digunakan acuan Drug Interaction Facts 2007
dan Stockley’s Drug Interactions, 9
th
edition 2010. Plan
atau rekomendasi meliputi saran yang dapat diberikan untuk mengatasi DTPs yang terjadi berdasarkan standaracuan yang ada.
4. Penyajian Hasil Penelitian
Hasil penelitian berupa karakteristik demografi pasien asma, profil pengobatan, dan eveluasi Drug Therapy Problems pada asma diuraikan
secara deskriptif yang kemudian disajikan dalam bentuk tabel. Presentase kejadian DTPs dihitung berdasarkan kelompok parameter DTPs dengan cara
membagi jumlah kasus pada setiap jenis kelompok DTPs dengan jumlah kasus DTPs secara keseluruhan dikali 100.
G. Keterbatasan Penelitian