Distribusi jumlah kasus DRPs reaksi yang merugikan disajikan pada Tabel XII di berikut:
Tabel XII. Distribusi Jumlah Kasus Drug Therapy Problems Obat yang Merugikan Adverse Drug Reaction
Reaksi yang tidak diinginkan
Efek jika terdapat Interaksi Obat
Rekomendasi Literatur Jumlah
Kasus no RM
Signifikasi
Kortikosteroid Deksametason,
Triamsinolon dan Rifampisin
Kemungkinan efek farmakologi dari
kortikosteroid dapat menurun
Hindari pemberian kombinasi ini jika mungkin.
Perlu dipertimbangkan peningkatan 2x lipat dosis
kortikosteroid bila pemberian Rifampisin 300
mghari 2 1, 4
1
Makrolida Eritromisin dan
Rifampisin Penurunan efek
antimikroba dari makrolida,
dapat meningkatkan frekuensi
efek samping eritromisin pada
gastrointestinal dan efek samping Rifampisin
Jika obat ini digunakan secara bersama, monitoring
peningkatan efek samping rifamisin dan penurunan
respon makrolida atau obat terkait
2 1, 4 1
Rifampisin dan Isoniazid
Hepatoksisitas dapat terjadi lebih cepat dari
pada pemberian obat secara sendiri
Jika terjadi perubahan pada test fungsi liver,
pertimbangkan untuk pemberhentian dari salah
satu obat. Meskipun penghentian terapi biasanya
cukup dilakukan, monitoring ketat
dibutuhkan karena beratnya reaksi
2 1, 4 1
Metoklopramid Memiliki efek samping
yang besar pada anak- anak yaitu reaksi
ekstrapiramidal Merekomendasikan
pemantauan terhadap kemungkinan reaksi
ekstrapiramidal. 1 5
- Jumlah Kasus
7
Keterangan: pustaka berdasarkan Tatro, 2007; Chow, 2010.
5. Dosis Terlalu Tinggi Dosage too High
Berdasarkan hasil evaluasi dari 45 kasus DTPs, didapatkan jumlah kasus dosis terlalu tinggi dosage too high sebanyak 14 kasus yang terbagi dalam 3
kelompok kelas terapi yaitu obat yang bekerja pada saluran pernapasan sebanyak 12 kasus, obat yang bekerja pada infeksi sebanyak 1 kasus, dan obat yang bekerja
pada saluran pencernaan sebanyak 1 kasus.
a. Obat yang bekerja pada saluran pernapasan
1. Dosis terlalu tinggi pada pemberian flutikason propionat terjadi sebanyak 4
kasus yaitu pada rekam medis 10, 11, 16, 17. Pada kasus tersebut, dapat diketahui bahwa dosis minimum yang dapat diberikan dalam sehari adalah
50 μg dosis maksimum dalam sehari adalah 100 μg. Pada kasus 10, 11, 16, 17, dosis terlalu tinggi terjadi pada dosis maksimum dalam sehari yaitu
melebihi 100 μghari. Diperlukan adanya penurunan dosis menjadi 3 x 25 μg atau 3 x ½ ampul dari 50 μg.
2. Dosis terlalu tinggi pada pemberian setirizin HCl terjadi sebanyak 6 kasus
yaitu pada rekam medis 9, 15, 17, 19, 24, 27. Pada rekam medis 15 3 tahun, 17 4 tahun, 24 4 tahun, dosis yang digunakan dalam sehari
adalah 1 x. Dosis maksimum yang dapat diberikan dalam sehari adalah 5 mg dan dosis minimum adalah 2,5 mg. Perlu adanya penurunan dosis
setirizin HCl menjadi 1 x 5 mg sehari. Pada rekam medis 9 11 bulan, 19 1 tahun, dan 27 1 tahun, dosis yang
digunakan dalam sehari adalah 1x. Dosis maksimum yang dapat diberikan dalam sehari adalah 2,5 mg, sehingga perlu adanya penurunan dosis
menjadi 1 x 2,5 mg. 3.
Dosis terlalu tinggi pada pemberian budesonid terjadi sebanyak 2 kasus yaitu pada rekam medis 24 dan 28. Pada kasus tersebut dapat diketahui
dosis maksimum dalam sehari adalah 200 μg dan dosis minimum dalam
sehari adalah 100 μg. Pada kasus dosis terlalu tinggi terjadi pada dosis
dalam sehari yaitu melebihi 200 μg. Perlu adanya penurunan dosis menjadi
3 x 50 μg atau setara dengan 3 x ½ ampul dari 100 μg. Distribusi jumlah kasus DTPs pada dosis yang terlalu tinggi pada kelas
terapi obat yang bekerja pada saluran pernapasan disajikan pada Tabel XIII berikut:
Tabel XIII. Distribusi Jumlah Kasus Drug Therapy Problems Dosis Obat Terlalu Tinggi Dosage too High pada Obat Saluran Pernapasan
Dosis yang diberikan Dosis literatur
Jumlah Kasus no RM
Rekomendasi
Dosis flutikason propionat: 3 x 1 ampul 3 x 50 μg. Bentuk
sediaan: nebule 50 μg Dosis flutikason
propionat untuk anak 12 tahun: 50-100
μghari 4 10, 11, 16, 17
Penurunan dosis: 3 x 25 μg ½ ampul dari
50 μg Dosis setirizin HCl: 1 x 0,8 cc
1 x 8 mg. Bentuk sediaan: drop 10mgmL
Dosis setirizin untuk anak 2-5 tahun: 2,5-5
mg per hari 1 15
Penurunan dosis: 1 x 5 mg 1 x 0,5 cc
Dosis setirizin HCl: 1 x 0,7 cc 1 x 7 mg. Bentuk sediaan:
drop 10mgmL 1 17
Dosis setirizin HCl: 1 x 0,6 ml 1 x 6 mg. Bentuk sediaan:
drop 10mgmL 1 24
Dosis setirizin HCl: 1 x 0,5 cc 1 x 5 mg. Bentuk sediaan:
drop 10mgmL
Dosis setirizin untuk anak 6 bulan-2 tahun:
2,5 mg per hari 1 9
Penurunan dosis: 1 x 2,5 mg 1 x 0,5 cc
Dosis setirizin HCl: 1 x 0,5 cc 1 x 5 mg. Bentuk sediaan:
drop 10mgmL 1 19
Dosis setirizin HCl: ½ tablet 1 x 5 mg. Bentuk sediaan: tablet
10mg 1 27
Dosis budesonide: 1ampul8jam 3 x 100 μg. Bentuk sediaan:
100 μgdosis Dosis budesonode
untuk anak 12 tahun: 100-20
0 μghari 2 24, 28
Penurunan dosis: 3 x 50 μg 3 x ½ ampul
dari 100 μg Jumlah Kasus
12
Keterangan: pustaka berdasarkan British National Formulary BNF, 2011;
Cheng, 2011
; Rahajoe, 2008 .
b. Obat anti infeksi
Pada kelas terapi ini, dosis terlalu tinggi terjadi pada pemberian eritromisin secara per oral yaitu pada rekam medis 21. Pasien mendapatkan eritromisin
dengan dosis 3 x 150 mg. Menurut IONI 2008, dosis eritromisin untuk anak usia sampai 2 tahun adalah 125 mg setiap 6 jam. Hal ini dapat diketahui bahwa dosis
maksimum dalam sekali pemberian adalah 125 mg dan dosis maksimum dalam sehari adalah 500 mg. Pada kasus, terjadi dosis terlalu tinggi pada dosis sekali
pemberian tetapi tidak melebihi dosis dalam sehari. Perlu adanya penurunan dosis menjadi 4 x 125 mg.
c. Obat yang bekerja pada saluran pencernaan
Pada kelas terapi ini, dosis terlalu tinggi terjadi pada pemberian metoklopramid yaitu pada rekam medis 5. Pasien mendapatkan metoklopramid
dengan dosis 3 x 4 mg sehari. Menurut Badan Pengawas Obat dan Makanan RI 2008, dosis pemberian metoklopramid untuk anak usia 5-9 tahun adalah 3 x 2,5
mg per hari. Hal ini dapat diketahui bahwa dosis minimum yang dapat diberikan dalam sekali pemberian adalah 2,5 mg dan dosis maksimal dalam sehari adalah
7,5 mg. Pada kasus ini pemberian metoklopramid perlu adanya penurunan dosis, tetapi terkait efek samping yang besar yang dapat terjadi pada anak-anak yaitu
reaksi ektrapiramidal sehingga sebaiknya dilakukan pemantauan kemungkinan adanya efek samping ektrapiramidal atau penggantian dengan obat lain yang lebih
aman Chow, 2010.
D. Rangkuman Kejadian Drug Therapy Problems DTPs