17
nama atau reputasi. Selaras dengan definisi tersebut, Hermawan Kertajaya dalam Hidayatullah, 2010: 13 juga menjelaskan bahwa
karakter adalah “ciri khas” yang dimiliki oleh suatu benda atau individu.
Dari beberapa
pengertian tersebut,
peneliti dapat
menyimpulkan bahwa karakter adalah kualitas mental atau moral individu yang merupakan kepribadian khusus, yang membedakan
dengan individu lainnya. Karakter akan membuat seseorang menjadi disukai atau dibenci oleh orang lain. Seseorang yang mempunyai
karakter yang baik akan disukai oleh orang lain, begitu juga sebaliknya.
2.1.1.2.2 Pendidikan Karakter
Zubaedi 2011: 15 menjelaskan bahwa pendidikan karakter adalah usaha sengaja sadar untuk mewujudkan kebajikan, yaitu
kualitas kemanusiaan yang baik secara objektif. Kualitas kemanusiaan yang dimaksud bukan hanya baik untuk individu perseorangan, tetapi
juga baik untuk masyarakat secara keseluruhan. Menurut Williams dan Schnaps dalam Zubaedi, 2011: 15, pendidikan karakter dipandang
sebagai “any deliberate approach by which school personnel, often in conjuction with parent and community members, help children and
youth become caring, principled and responsible.” Maknanya yaitu pendidikan karakter merupakan berbagai usaha yang dilakukan oleh
para personel sekolah, bahkan yang dilakukan bersama-sama dengan orang tua dan anggota masyarakat, untuk membantu anak agar
memiliki sifat peduli, berpendirian, dan bertanggung jawab. Jadi dalam
18
hal ini pihak sekolah bukanlah lingkungan utama yang dapat mendukung keberhasilan pengembangan karakter, tetapi juga
melibatkan orang tua dan masyarakat. Dari beberapa pengertian tersebut, peneliti menyimpulkan bahwa pendidikan karakter adalah
usaha sengaja sadar yang dilakukan oleh para personel sekolah, orang tua, dan masyarakat untuk menanamkan nilai-nilai kepribadian dalam
diri anak agar memiliki sifat, watak, dan tabiat yang baik dalam kehidupan sehari-hari.
2.1.1.2.3 Tujuan Pendidikan Karakter
Menurut Zubaedi 2011: 18, pendidikan karakter secara terperinci memiliki lima tujuan yaitu 1 mengembangkan potensi
afektif peserta didik sebagai manusia dan warga negara yang memiliki nilai-nilai karakter bangsa, 2 mengembangkan kebiasaan dan perilaku
peserta didik yang terpuji dan sejalan dengan nilai-nilai universal dan tradisi budaya bangsa yang religius, 3 menanamkan jiwa
kepemimpinan dan tanggung jawab peserta didik sebagai generasi penerus bangsa, 4 mengembangkan kemampuan peserta didik menjadi
manusia yang mandiri, kreatif, dan berwawasan kebangsaan, serta 5 mengembangkan lingkungan kehidupan sekolah sebagai lingkungan
belajar yang aman, jujur, penuh kreativitas, persahabatan, rasa kebangsaan yang tinggi, dan penuh kegiatan. Menurut Kesuma dalam
Narwanti, 2011: 17, tujuan pendidikan karakter yaitu 1 memfasilitasi pengembangan nilai-nilai tertentu sehingga terwujud dalam perilaku