85 Menurut diagram di atas dapat dilihat bahwa semua siswa
mengalami peningkatan prestasi belajar meskipun masih ada 2 siswa atau 5,6 siswa tidak mencapai ketuntasan. Jadi dapat simpulkan bahwa
dengan meningkatnya motivasi belajar siswa dapat meningkatkan prestasi belajar siswa.
Tabel 26. Pencapaian KKM pada Kondisi Awal, Akhir Siklus I, dan Akhir Siklus II
KKM Kondisi Awal
Akhir Siklus I Akhir Siklus II
70
43,24
72 94,4
C. Pembahasan
Berdasarkan kenyataan yang ada yang telah dipaparkan pada sub bab komparasi, maka dapat dikatakan bahwa motivasi belajar dan prestasi belajar
siswa mengalami peningkatan kearah yang lebih baik. Motivasi siswa meningkat baik karena adanya perbaikan pembelajaran melalui penggunaan
media pembelajaran dan pendekatan pembelajaran yang tepat dan berbeda dengan pendekatan yang biasa digunakan di sekolah oleh guru.
Siswa yang pada awalnya tidak tertarik dan kurang memperhatikan saat mengikuti pembelajaran berubah menjadi lebih tertarik dan terfokus saat
mengikuti pembelajaran. Siswa merasa bahwa pembelajaran dengan menggunakan media gambar dan video sangat membantu mereka dalam
memahami materi yang diberikan guru. Sehingga karena merasa mudah menerima materi siswa merasa sangat senang dan perhatian siswa dapat lebih
mengarah pada penjelasan yang disampaikan oleh guru. Oleh karena itu
86 pendapat
Nasution1982:64 yang
menyatakan bahwa
faktor yang
mempengaruhi motivasi dalam hal ini perasaan senang ketika siswa mengikuti pelajaran dapat meningkatkan motivasi belajar adalah benar.
Partisipasi siswa dalam hal ini juga meningkat yang dapat dibuktikan dengan melihat tabel keterlibatan siswa saat mengikuti pembelajaran. Pada
siklus I memang masih ada siswa yang sibuk sendiri tanpa memperhatikan guru dan kerja sama kelompok. Tetapi pada siklus II kondisi tersebut sudah
tidak ada atau sudah mulai terfokus karena siswa sudah mulai tertarik dan merasa senang dengan yang diberikan guru.
Rata-rata setiap siswa mengalami perubahan baik motivasi maupun prestasi belajarnya. Hal tersebut dapat dilihat pada tabel komparasi kenaikan
motivasi dan prestasi belajar siswa. Prestasi belajar siswa naik karena motivasi belajar siswa juga mengalami kenaikan.
Kenaikan motivasi belajar siswa terjadi karena siswa merasa senang dan tertarik. Kenaikan motivasi ini dapat dilihat berdasarkan jumlah skor masing-
masing siswa serta rata-rata dari keseluruhan siswa di kelas. Semua menunjukkan kenaikan yang sangat baik. Sedangkan kenaikan prestasi dilihat
dari kenaikan prestasi masing-masing siswa yang meningkat baik, kenaikan jumlah siswa yang tuntas mencapai KKM, serta meningkatnya rata-rata
prestasi belajar siswa. Oleh karena itu dapat dikatakan bahwa kenaikan motivasi belajar siswa dapat mempengaruhi kenaikan prestasi belajar siswa.
Kemampuan siswa dalam bekerja sama dan berdiskusi cenderung meningkat. Pada siklus I masih ada yang pasif tetapi pada siklus II sudah tidak
87 ada yang pasif dan semua ikut terlibat dalam kerja sama dengan teman
kelompoknya dalam menyelesaikan soal yang diberikan guru. Adanya kenaikan motivasi siswa juga mempengaruhi motivasi siswa
dalam proses pembelajaran. Secara garis besar bahwa partisipasi siswa mengalami peningkatan dari siklus I ke siklus II.
Dari keadaan yang ada pada siklus I dan II membuktikan bahwa motivasi belajar siswa membaik dan partisipasi siswa meningkat sehingga usaha siswa
dalam mengikuti pembelajaran juga meningkat. Hal tersebut sesuai dengan pendapat Sutartinah Tirtonegoro 1998:43 yang menyatakan bahwa prestasi
merupakan hasil usaha yang dilakukan dan menghasilkan perubahan yang dinyatakan dalam bentuk symbol untuk menunjukkan kemampuan dalam
mencapai hasil dalam waktu tertentu. Dari penyataan di atas dapat dikatakan bahwa motivasi yang baik akan
memacu siswa memiliki usaha yang baik sehingga prestasi belajar siswa juga baik. Oleh karena itu, peran guru selanjutnya adalah selalu memberikan
motivasi sehingga siswa menjadi lebih baik dan aktif. Di samping itu, guru juga memberikan perbaikan dalam setiap pembelajaran dan dapat menjaga
peran senang siswa sehingga siswa tidak bosan.
88
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian, dapat disimpulkan bahwa: 1.
Pembelajaran IPS tentang materi menghargai jasa dan peranan tokoh pejuang dalam mempersiapkan kemerdekaan Indonesia dengan
menggunakan model
Pembelajaran Berbasis
Masalah dapat
meningkatkan motivasi dan prestasi belajar siswa kelas V SD Kanisius Notyudan I. Semakin meningkat motivasi belajar siswa maka
semakin meningkat pula prestasi belajar siswa. Hal tersebut dibuktikan dengan meningkatnya motivasi belajar siswa pada kondisi
awal 64 dan prestasi belajar yang mencapai KKM 43,24. Pada akhir Siklus II motivasi belajar siswa 77,5 dan prestasi belajar yang
mencapai KKM sebesar 94,4. 2.
Pembelajaran IPS tentang materi menghargai jasa dan peranan tokoh pejuang dalam mempersiapkan kemerdekaan Indonesia dengan
menggunakan model
Pembelajaran Berbasis
Masalah dapat
meningkatkan motivasi belajar siswa kelas V SD Kanisius Notyudan 1. Hal tersebut terbukti dengan peningkatan persentase motivasi
belajar siswa dari kondisi awal sampai dengan akhir siklus II. Pada kondisi awal, persentase motivasi belajar siswa sebesar 64. Pada