Jaringan Kerja Potensial RE DESAIN KONSERVASI PESUT MAHAKAM (Orcaella brevirostris Gray, 1866) BERBASIS PERUBAHAN SEBARAN DI SUNGAI MAHAKAM, KALIMANTAN TIMUR
62
umumnya berlaku sebagai fondasi untuk bekerja sehingga organisasi terdorong oleh kewajiban atau kebutuhan untuk mewujudkannya. Dorongan kewajiban atau
kebutuhan inilah yang menjadi kepentingan organisasi.
Prioritas kerja juga merupakan indikator yang baik untuk melihat kepen- tingan suatu organisasi dalam konservasi pesut mahakam. Logikanya, semakin
prioritas bagi organisasi suatu upaya konservasi pesut mahakam maka itu menjadi petunjuk besarnya keinginan untuk mewujudkan upaya tersebut. Terakhir adalah
indikator harapankeinginan. Suatu harapankeinginan umumnya disertai tuntutan untuk diwujudkan dan seringkali diperlakukan sebagai sebuah tujuan yang ingin
dicapai. Dengan karakteristik seperti itu sebuah harapankeinginan menjadi indikator yang baik bagi kriteria kepentingan.
Penilaian untuk kriteria pengaruh didasarkan atas tiga indikator yakni: 1 dukungan sumber daya, 2 kemampuan memperjuangkan aspirasi, 3 posisi dan
peran sentral dalam jaringan. Sumberdaya yang dimaksud dalam indikator pertama meliputi dana, sarana dan prasarana, tenaga terampilahli serta data dan
informasi. Kepemilikan atas sumberdaya memberikan suatu organisasi kemam- puan mempengaruhi jaringan kerja secara keseluruhan. Semakin besar dukungan
sumberdaya yang dimiliki semakin besar pula pengaruhnya dalam jaringan kerja. Dengan dukungan sumberdaya, suatu organisasi dapat membuat dirinya bekerja
dan berkoordinasi. Dengan kepemilikan sumberdaya, organisasi tersebut juga bisa membantu organisasi lain dalam jaringan utnuk bekerja mencapai tjuan
bersama. Jadi gerakan keseluruhan jaringan kerja sangat dipengaruhi organisasi semacam itu.
Pengaruh suatu organisasi juga ditunjukkan oleh kemampuannya untuk memperjuangkan aspirasi keinginannya. Kemampuan itu ditunjukkan oleh
adanya kewenangan formal, pengetahuan dan kemampuan khusus serta jaringan internasional yang dimiliki. Selain itu kontrol atas sumber daya dan penguasan
informasi juga menjadi faktor yang dapat memberi organsasi kemampuan untuk memperjuangkan aspirasinya. Indikator ketiga yang menjadi petunjuk tentang
pengaruh suatu organisasi adalah posisi dan peran sentralnya dalam jaringan. Sebagaimana telah dikemukakan sebelumnya, posisi dan peran sentral tersebut
dapat dilihat dari nilai degree centrality setiap organisasi dalam jaringan.
Hasil Jaringan Kerja Koordinasi
Sesuai dengan visi, misi atau tugas pokok dan fungsi organisasinya, enambelas aktororganisasi memainkan perannya masing-masing dalam
konservasi pesut mahakam. Dalam menjalankan perannya, organisasi-organisasi tersebut berinteraksi satu dengan lainnya dalam sebuah jaringan kerja yang
terbentuk oleh hubungan antar organisasi yang disebut koordinasi. Berikut ini adalah koordinasi antar organisasi yang ditelaah berdasarkan frekuensi
komunikasi antar aktororganisasi