60
Keenambelas organisasi ini ditentukan berdasarkan pilihan organisasi- organisasi itu sendiri yang dimintai pendapatnya tentang lembagaorganisasi mana
yang berperan penting dalam konservasi pesut. Jawaban-jawaban itu kemudian dicek silang dengan informasi tentang tugas pokok dan fungsi serta dokumen-
dokumen lain yang mendukung misalnya laporan-laporan tentang lokakarya yang berkaitan dengan konservasi pesut untuk mengkonfirmasi keterlibatan atau
perannya dalam konservasi pesut.
2. Data dan Informasi yang Diperlukan
Analisis jaringan kerja dengan menggunakan UCINET memerlukan data- data sebagai berikut: 1] keberadaan dan frekuensi komunikasikoordinasi, 2]
transaksi sumberdaya menerima atau memberikan bantuan dan 3] jenis sumberdaya yang diterima atau diberikan dana, staf, fasilitas, bantuan teknis serta
data dan informasi.
Analisis kepentingan dan pengaruh memerlukan data dan informasi sebagai berikut: 1] visi, misi, tujuan, tugas pokok atau fungsi organisasi, 2] prioritas kerja,
3] harapan, 4] dukungan sumberdaya, 5] kemampuan memperjuangkan aspirasi dan 6] derajat sentralitas degree of centrality. Data terakhir tersebut diperoleh
dari analisis jaringan kerja.
3. Teknik Pengumpulan Data
Sebagian data dikumpulkan melalui wawancara semi terstruktur yang dipandu dengan kuesioner penelitian. Sebagian lagi diperoleh melalui studi
pustaka terhadap berbagai dokumen yang relevan. Wawancara, walaupun dilakukan dengan panduan kuesioner, bersifat fleksibel karena penting juga untuk
menggali data dan informasi lain yang berkaitan dengan data pokok yang ditanyakan lewat kuesioner. Untuk mendukung kelengkapan data dan informasi,
dilakukan juga wawancara terhadap informan lain di dalam organsasi yang sama untuk keperluan konfirmasi data.
Analisis Data 1.
Analisis Jaringan Kerja
Dua produkoutput dari analisis jaringan kerja adalah sociogram diagram gambar jaringan kerja dan nilaiindeks dari derajat sentralitas Hanneman and
Riddle 2005. Sociogram dan nilaiindeks tersebut secara otomatis dibangun dan dihitung oleh program komputer UCINET Borgatti et al. 2002 dari masukan
data tentang ada tidaknya hubungan antara organisasi-organisasi. Sociogram secara visual memperlihatkan struktur dari jaringan kerja: ikatanhubungan antara
aktor organisasi yang terlibat, posisi aktor dalam jaringan, kekuatan jaringan secara keseluruhan maupun pengelompokan aktor ke dalam faksi-faksi.
Nilaiindeks derajat sentralitas secara umum juga menunjukkan hal yang sama, bedanya karakteristik itu dinyatakan secara kuantitatif.
Analisis jaringan kerja konservasi pesut mahakam dilakukan dengan tiga skenario. Pertama, analisis hanya didasarkan atas ada atau tidaknya komunikasi
koordinasi antar organsasi data biner: ada = 1; tidak ada = 0. Analisis terhadap skenario ini menghasilkan struktur jaringan kerja potensial konservasi pesut
mahakam. Kedua, analisis dilakukan dengan memperhitungkan frekuensi komunikasi tetapi input data ke dalam program komputer tetap bersifat biner.
61
Dalam hal ini, data frekuensi akan didikotomikan menjadi “komunikasi minimal dua kali setahun” dan “komunikasi kurang dari 2 kali setahun” Jika data
memenuhi kriteria pertama maka nilainya adalah 1 sedangkan jika memenuhi kriteria kedua nilainya 0. Analisis dengan skenario ini menunjukkan kondisi riil
jaringan kerja koordinasi konservasi pesut mahakam. Skenario terakhir adalah menganalisis jaringan kerja dengan input transaksi sumberdaya. Wujud dari
transaksi ini adalah proses memberi atau menerima sumberdaya kepada atau dari organisasi lain dalam jaringan kerja. Selain sociogram, hasil analisis lainnya
adalah nilai sentralitas yang meliputi degree, closeness dan betweeness centrality.
Degree centrality adalah jumlah aktororganisasi lain yang berada paling dekat dan terikat hubungan langsung dengan suatu organisasi Freeman 1979.
Jadi aktor yang menjadi sentral dalam jaringan adalah aktororganisasi yang memiliki paling banyak hubungan langsung dengan aktor lainnya ODC 2008.
Konsep ini diperkenalkan oleh Freeman 1979 sehingga nilai ini dikenal dengan
Freeman’s degree centrality UCINET menggunakan konsep ini dalam perhi- tungan degree centrality.
Closeness centrality menunjukkan seberapa dekat keberadaan satu aktororganisasi terhadap aktor-aktor lainnya dalan jaringan Freeman 1979; Faust
Wasserman 2002. Aktor yang memiliki nilai closeness centrality tinggi memiliki kemampuan untuk dapat berkomunikasi dengan aktor-aktor lainnya
dalam waktu yang singkat.
Sedangkan betweeness centrality memperlihatkan potensi suatu organisasi aktor untuk dapat mengontrol komunikasiinteraksi antara aktor-aktor lainnya
karena ia berada di antara mereka Faust and Wasserman 2002; Kapucu 2005. Frekuensi keberadaan aktor ini diantara para aktor lainnya adalah ukuran dari nilai
ini Freeman 1979.
Sociogram dan ketiga nilai sentralitas antara skenario pertama dan kedua selanjutnya akan dibandingkan untuk melihat adanya kesenjangan komunikasi
antara kedua kondisi tersebut. Semua keluaran analisis jaringan tersebut juga akan digunakan untuk menentukan aktor-aktor penting dalam jaringan kerja
konservasi pesut.
2. Analisis Kepentingan dan Pengaruh