Sistem Reproduksi Tingkat Reproduksi

34 sehingga dapat dikatakan bahwa pada tahun-tahun dimana kelimpahan ikan tinggi maka peluang survival pesut di tahun tersebut meningkat. Selama ini tidak ada variasi kondisi lingkungan ekstrim di habitat pesut mahakam yang sangat mempengaruhi perkembangbiakan atau kemampuan survival jenis ini. Diasumsikan situasi semacam itu juga akan tetap berlangsung di masa depan. Atas dasar itulah pilihan tidak ada bencana no catastrophes ditetapkan bagi parameter jumlah bencana dalam simulasi AKHP.

3. Sistem Reproduksi

Input untuk sistem reproduksi dalam VORTEX mencakup 7 variabel. Berikut ini adalah uraian dari keenam variabel tersebut: 1 sistem perkawinan pesut mahakam adalah poligami Kreb 2004, 2 Usia reproduktif betina adalah 9 tahun Kreb 2004, 3 Usia reproduktif jantan adalah 12 tahun. Secara fisik pesut jantan diasumsikan mencapai kedewasaan pada umur yang sama dengan betinanya. Namun demikian, pesut jantan baru mencapai kematangan sosial, dimana ia dapat berkompetisi secara efektif dalam memperebutkan betina, beberapa tahun kemudian Connor et al. 2000; Kreb 2004. Oleh sebab itu, diasumsikan bahwa umur reproduktif jantan adalah 12 tahun. 4 Umur maksimum untuk bereproduksi pada pesut belum diketahui sehingga variabel ini didefiniskan berdasarkan asumsi VORTEX bahwa setiap individu bereproduksi sepanjang masa dewasanya sampai mengalami kematian Miller Lacy 2005. Berdasarkan asumsi tersebut umur maksimum pesut diambil dari hasil penelitian yang menyebutkan bahwa pesut dapat hidup sampai umur 30 tahun Marsh et al. 1989. 5 Jumlah maksimum anak setiap kelahiran adalah 1 ekor. Tidak ada laporan mengenai kelahiran kembar selama ini. 6 Sex ratio saat kelahiran adalah 50, sesuai dengan nilai yang umum pada famili cetacea Berta Summich 1999. 7 Reproduksi tidak terkait kepadatan Kreb 2004.

4. Tingkat Reproduksi

Tingkat reproduksi dinyatakan dalam persentase betina dewasa yang melahirkan. Variabel ini didefinisikan sebagai rata-rata jumlah kelahiran per tahun dibagi jumlah betina dewasa. Penelitian ini mencatat bahwa ada 5 anak pesut yang berumur 1 tahun, sehingga dapat dikatakan bahwa pada tahun 2012 ada 5 kelahiran. Penelitian terdahulu Kreb 2004 mengungkapkan bahwa selama rentang waktu 2000-2002, angka kelahiran berkisar 5-6 individu per tahun. Survei populasi 2010 mencatat keberadaan 5 individu dari kelas umur 0-1 tahun Kreb Susanti 2011. Dengan demikian, sangat beralasan jika diduga bahwa rata-rata jumlah kelahiran adalah 5 individu per tahun. Pesut dewasa mencakup 50 dari populasi pesut yang ada Kreb Susanti 2011. Jika sekarang diduga ada 92 individu pesut mahakam, maka diperkirakan 46 ekor diantaranya adalah individu dewasa. Empat puluh dua individu berhasil diketahui jenis kelaminnya berdasarkan identifikasi foto dan katalog individu YK- RASI. Dua puluh enam diantaranya 62 adalah betina. Jika proporsi 62 dari sampel sebesar 42 adalah representasi dari keseluruhan populasi pesut mahakam yang berjumlah 92 individu, maka jumlah betina dewasa diduga adalah 28 individu. Dengan jumlah kelahiran per tahun 5 individu dan jumlah betina dewasa 28 individu, tingkat reproduksi diperhitungkan sebesar 17,5. 35 Variasi lingkungan standar deviasi dari persentase betina dewasa yang melahirkan dianggap 0 karena penelitian ini tidak memiliki cukup data untuk menghitungnya. Untuk pesut mahakam, setiap kehamilan dianggap 100 akan melahirkan maksimum satu anak.

5. Tingkat Kematian