47
4.3.6 Struktur populasi
Program Structure digunakan untuk melihat struktur dari populasi tanaman yang diuji. Hal ini berdasarkan pemikiran dari Pritchard et al.2000 yang
mempertimbangkan bagaimana informasi genetik dapat digunakan untuk mendeteksi kemungkinan struktur populasi yang masih samar didalam menandai
populasi berdasarkan kemiripannya.Menurut Pritchard et al. 2000, Stucture dapat melakukan pengelompokkan individu-individu didalam populasi dengan
akurat. Dapat digunakan untuk mengidentifikasi populasi dan mengatasi masalah terdapatnya individu yang meragukan didalam subpopulasi.
Berdasarkan hasil analisis struktur Gambar 11, dari 147individu yang berasal dari 4 populasi yaitu 2 populasi Dura A125, dan A140, 1 populasi
Tenera x TeneraPisifera B57, dan 1 populasi Dura x Tenera C22 yang diuji, digrupkan menjadi 2grup populasi. PopulasiB57TxTP dan C22 DxTP
menjadi 1 satu grup dibedakan dengan warna merah, dan populasi dura A125 dan A140 membentuk grup populasi berbeda warna hijau. Hal ini diperkuat
oleh grafik metoda Evanno yang menunjukkan delta K tertinggi pada Delta K 2 atau 2grup Gambar 12.
Gambar 11. Analisis Structure memperlihatkan terbentuknya dua grup populasi yaitu 1 B57 dan C22 berwarna merah, dan 2 A140 dan A125 berwarna
hijau Berdasarkan hasil analisis Structure Gambar 11, terlihat tidak adanya
pencampuran genetik atau illegitimasi dari setiap populasi yang diuji. Tingkat kemurnian genetik dari masing-masing anggota populasi yang diuji sangat tinggi.
B57 C22
C22
A140 A125
48
Gambar 12. Berdasarkan pendekatan metode Evanno dari 4 populasi yang diamati digrupkan menjadi 2 grup populasi.
4.3.7 Kekerabatan Genetik Berdasarkan Cluster Analisis
Cluster analisis menggunakan pendekatan Neighbour-Joining dan matrik Dissimilarity terhadap 147 individu dari 4 populasi kelapa sawit
berdasarkan 6 marka SSR dipresentesikan pada gambar 13.Dari populasi yang diuji, hasil analisis membentuk tiga grup cluster. Cluster pertama terdiri dari dua
populasi dura A125 dan A140, cluster berikutnya yaitu populasiB57T x T, dan populasi ketiga yaitu populasi C22D x T yang terbagi membagi dua sub populasi.
Hasil cluster memperlihatkan 4 populasi terbagi menjadi 3 grup dengan jarak genetik yang cukup jauh. Populasi dura membentuk satu grup yang sama.
Sedangkan populasi T x T dan D x T membentuk grup yang berbeda. Yang menarik dari hasil analisis ini adalah terbentuknya dua sub populasi dari populasi
C22. Hal tersebut menandakan adanya perbedaan genetik dalam satu populasi walaupun dalam jarak genetik yang tidak terlalu jauh. Individu-individu dari dua
sub populasi ini dapat digrupkan dan diperlakukan menjadi dua populasi yang berbeda. Demikian juga pada grup dura. Dari dua populasi dura A125 dan A140,
terbentuk 4 sub populasi. Masing-masing populasi membentuk dua sub populasi yang berbeda. Untuk program pemuliaan berikutnya individu dari masing-masing
sub populasi yang dihasilkan akan dibedakan menjadi 4 grup yang berbeda.