Simpulan Analisis Kebenaran Tetua Dan Keragaman Genetik Populasi Kelapa Sawit (Elaeis Guineensis Jacq) Asal Kamerun Menggunakan Marka Ssr (Simple Sequence Repeat)

53 Penelitian ini bertujuan untuk melihat sejauh mana keragaman genetik yang dimiliki antar tetua dan keturunannya, serta melihat tingkat kemurnian dari persilangan yang dihasilkan berdasarkan kebenaran persilangan antar tetua. 5.2Bahan dan Metode Penelitian dilakukan pada bulan April 2014 sampai April 2015 di Laboratorium Bioteknologi, PT.Astra Agro Lestari Tbk., Pangkalan Bun, Kalimantan Tengah. Sampel daun dikoleksi dari area pembibitan dan lahan percobaan PT. Astra Agro Lestari di Pangkalan Bun, Kalimantan Tengah. Total 136 individu dari 5 populasi telah dievaluasi.Populasi terdiri dari dua populasi D x D , dua populasi T x T, dan satu populasi persilangan D x P. Table 18. Jumlah individu per populasi yang dievaluasi berkisar 20 hingga 37 individu per populasi. Total individu yang dievaluasi sebanyak 136 individu. Jaringan tanaman diambil dari daun tombak pada tanaman dibibitan dan dilapangan. Tabel 18. Daftar populasi kelapa sawit yang dievaluasi dalam penelitian No Type Family Name Female Male No Individual Progeny Grand Parent Progeny Grand Parent 1 TxT Cross B01 LM16844 LM2T LM16844 LM2T 20 2 TxT Cross B02 LM19029 LM2T LM19029 LM2T 36 3 DxP C72 LM18565 DA115 Self LM18978 LM2T x LM2T 37 4 Dura Self A140 PO6690 DA115D x DA3D PO6690 DA115D x DA3D 23 5 Dura Self A125 PO6729 DA10D x DA115D PO6729 DA10D x DA115D 20 136

5.2.1 Bahan Kimia

Bahan kimia yang digunakan yaitu Genomic DNA Mini Kit Geneaid, ddH 2 0, Agarose, buffer GPX1, buffer GP3, buffer W1, buffer Wash, TAE 1x, loading dye, Bromfenol biru, elution buffer, KAPA 2G Fast Ready Mix, nuclease free water, primer forward, primer reverse, label Fluorescent FAM, HEX,ROX, TAMRA. 5.2.2 Isolasi DNA Isolasi DNA dilakukan dengan menggunakan alat Tissue lyser menggunakan prosedur dari Geneaid kit. Sampel daun kelapa sawit kering sebanyak 100 mg ditambah dengan 400 µl buffer GPX1. Selanjutnya dimasukkan ke dalam collection tube . Sampel yang telah berada di collection tube setelah diberi bead bola besi dimasukkan ke dalam tissue lyser dan dikocok didalam tissue lyser dengan frekuesi 30 Hz selama 5 menit. Selanjutnya dilakukan inkubasi tabung berisi sampel ke dalam waterbath suhu 60 C selama 10 menit. Kemudian ditambahkan 100 µl buffer GP2 dan dicampur dengan di vortex. Tabung didinginkan di dalam kulkas -20 C selama 3 menit. Selanjutnya seluruh campuran sampel dipindahkan ke dalam tabung filter 54 colum dan disentrifugasi selama 1 menit dengan kecepatan 1000 g. Supernatan dipindahkan ke mikrotube 1.5 ml tanpa menyentuh pelet yang terbentuk. Kemudian ditambahkan 1.5 kali buffer GP3 600 µl. Mencampurkan larutan dengan dibolak balik dan divortex. Selanjutnya 600 µl campuran dipindahkan ke dalam kolom GD. Campuran kemudian disentifugasi pada kecepatan 14.000 g selama 2 menit. Supernatan yang terbentuk dibuang. Kemudian ditambahkan buffer W1 sebanyak 400 µl. Campuran disentrifugasi pada kecepatan 14.000 g selama 1 menit. supernatan yang terbentuk dibuang kembali. Selanjutnya ditambahkan buffer Wash sebanyak 600 µl. Campuran disentrifugasi kembali, dan supernatan yang terbentukdibuang kembali. Selanjutnya dilakukan sentifugasi pada kecepatan 14.000 g selama 3 menit. Kolom GD dipindahkan ke mikrotube 1.5 ml yang baru. Selanjutnya ditambahkan 50 µl elution buffer yang telah dipanaskan pada 60 C tepat ditengah kolom. Kemudian didiamkan kolom selama 5 menit. Dan dilakukan sentrifugasi kembali 14.000 g selama 1 menit. Sample disimpan pada suhu -20 C.

5.2.3 Primer yang Digunakan

Primer yang digunakan dalam penelitian ini merupakan primer yang bersumber dari TropGene Cirad Tabel 2.

5.2.4 Analisis Kuantifikasi dan Kualitifikasi DNA

Analisis kuantifikasi dan kualifikasi dilakukan dengan menggunakan alat Nano Drop 2000 spectrophotometer yaitu dengan mengukur absorbansi DNA pada panjang gelombang 260 nm dan 280 nm. Penentuan kualitas DNA dapat dilakukan dengan menghitung rasio absorbansi pada A260 dengan A280. Nilai rasio yang mendekati 2 menunjukkan tingkat kemurnian yang tinggi. Namun semakin rendah nilai rasio tersebut maka semakin rendah kualitas DNA akibat adanya kontaminasi protein. Penentuan kualitas juga dilakukan menggunakan metode elektroforesis. Pita DNA genom yang memiliki kualitas yang baik akan tampak sebagai pendar tak putus pada gel agaros setelah proses elektroforesis. Gel yang digunakan adalah gel agarosa dengan konsentrasi 1 1 gram agarosa dalam 100 mL TAE 1x 0.04M Tris Asetat; 0.001M EDTA. Genom DNA hasil isolasi sebanyak 5 µL dicampur dengan 1 µL loading dye [0.25 wv Bromfenol biru, 30 wv sukrosa dalam air]. Campuran tersebut dimasukkan ke dalam sumur-sumur gel elektroforesis yang direndam TAE 1X dalam chamber elektroforesis Mupid ®-exU, Advance. Proses elektroforesis dilakukan selama 30 menit dengan tegangan 100 Volt. Gel hasil elektroforesis dimasukkan kedalam etidium bromide selama 5 sampai 10 menit kemudian dibilas dengan akuades. Hasil pewarnaan kemudian diamati menggunakan UV Transilluminator Major Science dan didokumentasikan dengan menggunakan kamera.

5.2.5 Amplifikasi PCR

Pencampuran PCR master Mix dan primer dilakukan menggunakan mesin Qiagility yang bekerja secara robotik mencampur komponen PCR seperti Buffer, dNTP, MgCl2, dan DNA polymerase. Dalam percobaan ini 7.5 µl KAPA 2G Fast