Prestasi Belajar Pada Mata Pelajaran Masakan Kontinental Kelas X

dengan baik. Sedangkan kelemahan yang terdapat pada e-book yaitu resiko pembajakan e-book oleh orang-orang yang tidak bertanggung jawab dengan mengunduh e-book kemudian didistribusikan secara ilegal tanpa ijin dari penulis bersangkutan, resiko kehilangan data jika file terkena virus ataupun terhapus, dan belum ada aturan hukum yang jelas untuk para pembajak e-book Mata Maya Studio, 2010. Dari pelaksanaan penelitian yang dilakukan pada siswa kelas X Jasa Boga SMK N 2 Godean dengan menggunakan Buku Sekolah Elektronik sebagai sumber belajar masakan kontinental menunjukkan adanya peningkatan prestasi belajar pada kelas eksperimen. Dalam penelitian Maya Adityawini 2010 menyimpulkan bahwa prestasi belajar yang menggunakan Buku Sekolah Elektronik sebagai sumber belajar lebih baik daripada siswa yang menggunakan modul terdapat peningkatan yang signifikan kelas eksperimen pada nilai reratas pre test dan nilai rerata post test. Untuk itu guru dan siswa dituntut untuk selalu siap dengan perkembangan iptek khusunya Buku Sekolah Elektronik sebagai sumber belajar yang digunakan dalam pembelajaran.

2. Prestasi Belajar Pada Mata Pelajaran Masakan Kontinental Kelas X

Di SMK Negeri 2 Godean Menurut WS Winkel 1991:162 prestasi sebagai hasil usaha yang dapat dicapai seseorang dalam suatu kegiatan. Menurut kamus besar Bahasa Indonesia 1996:768 prestasi adalah hasil yang telah dicapai dari yang telah dilakukan, sedangkan menurut Muhibbin Syah 2003:216 prestasi adalah suatu tingkat keberhasilan yang dicapai seseorang. Dari beberapa pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa prestasi adalah tingkat keberhasilan yang dicapai oleh seseorang dalam melaksanakan suatu kegiatan melalui proses belajar. Prestasi merupakan hasil yang telah dicapai dari apa yang telah dikerjakan seseorang tergantung aktivitasnya. Prestasi siswa dalam proses belajar dapat dikelompokkan kedalam prestasi belajar siswa pada seluruh bidang dan prestasi belajar siswa pada mata pelajaran tertentu. Berdasarkan analisis deskriptif diketahui bahwa prestasi belajar pada masakan kontinental siswa kelas X Tata Boga SMK Negeri 2 Godean adalah pada kelas kontrol berdasarkan Tabel 21 untuk pre test kategori baik sebesar 55,56, kategori cukup sebesar 44,44, dan kategori kurang sebesar 0, berdasarkan Tabel 28 untuk post test pada kelas kontrol kategori baik 63,89, kategori cukup 27,78, dan kategori kurang sebesar 8,33. Sedangkan pada kelas eksperimen berdasarkan Tabel 35 untuk pre test kategori baik sebesar 61,11, kategori cukup sebesar 22,22 dan kategori kurang sebesar 16,76, berdasarkan Tabel 42 untuk post test kategori baik sebesar 75, kategori cukup 25 dan kategori kurang sebesar 0. Dalam penelitian ini peningkatan prestasi belajar siswa dilihat dari 6 indikator yaitu pengetahuan, pemahaman, penerapan, analisis, sintesis dan evaluasi. Pada kelas kontrol untuk pre test dan post test dari keenam indikator tersebut dapat dilihat bahwa prestasi belajar siswa kelas kontrol tidak ada perbedaan yang jauh, terlihat dari 36 siswa yang hadir untuk pre test 63,89 kategori baik dan untuk post test 69,44 kategori baik. Kemudian pada kelas ekperimen siswa mengalami perbedaan peningkatan prestasi, itu terlihat pada pre test 61,11 kategori baik dan 75 untuk kategori baik pada post test. Menurut Moh. Uzer Usman dan Lilis Setiawan 1993 faktor yang mempengaruhi prestasi belajar adalah berasal dari diri sendir, jasmani, psiologis, faktor dari luar seperti sosial meliputi keluarga, sekolah, masyarakat, budaya seperti ilmu pengetahuan, teknologi, kesenian, faktor fisik, spiritual dan keagaman. Faktor-faktor tersebut sangat berpengaruh terhadap peningkatan prestasi belajar yang dapat diukur penguasaan ilmu pengetahuan, sikap dan keterampilan yang dicapai siswa sebagai hasil dari proses belajar mengajar.

3. Prestasi Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Masakan Kontinental