Pengukuran Prestasi Belajar Prestasi Belajar

a Persepsi, penggunaan alat indera untuk menjadi pegangan dalam membantu gerakan. b Kesiapan, kesiapan fisik, mental, dan emosional untuk melakukan gerakan. c Gerakan terbimbing, tahap awal dalam mempelajari keterampilan yang kompleks, termasuk di dalamnya imitasi dan gerakan coba-coba. d Gerakan terbiasa, membiasakan gerakan-gerakan yang telah dipelajari sehingga tampil dengan meyakinkan dan cakap. e Gerakan kompleks, gerakan motoris yang terampil di dalamnya terdiri dari pola-pola gerakan yang kompleks. f Penyesuaian pola gerakan, keterampilan yang sudah berkembang sehingga dapat disesuaikan dalam berbagai situasi. g Kreativitas, membuat pola gerakan baru yang disesuaikan dengan situasi atau permasalahan tertentu.

e. Pengukuran Prestasi Belajar

1. Pengukuran Ranah Kognitif Menurut Suharsimi Arikunto 2006:162-177 dilakukan dengan dua cara pengukuran, yaitu tes subjektif dan tes objektif. a Tes subjektif yang pada umumnya berbentuk esai uraian. Tes bentuk esai adalah sejenis tes kemajuan belajar yang memerlukan jawaban yang bersifat pembahasan atau uraian kata-kata. Ciri-ciri pertanyaannya didahului dengan kata-kata seperti : uraikan, jelaskan, mengapa, bagaimana, bandingkan, simpulkan dan sebagainya. Soal-soal bentuk esai biasanya jumlahnya tidak banyak. Hanya sekitas 5-10 buah soal dalam waktu kira-kira 90 s.d. 120 menit. Soal- soal bentuk esai ini menuntut kemampuan siswa untuk dapat mengorganisir, menghubungkan pengertian- pengertian yang telah dimiliki. b Tes objektif adalah tes yang dalam pemeriksaaannya dapat dilakukan secara objektif. Hal ini dimaksudkan untuk mengatasi kelemahan-kelemahan dari tes bentuk esai. Dalam penggunaan tes objektif ini jumlah soal yang digunakan jauh lebih banyak daripada tes esai. Kadang- kadang untuk tes yang berlangsung selama 60 menit dapat diberikan 30-40 buah soal. Macam-macam tes objektif yaitu : 1 Tes benar-salah. Soal-soalnya berupa pernyataan- pernyataan statement. Statement tersebut ada yang benar dan ada yang salah. Orang yang ditanya bertugas untuk menandai masing-masing pertanyaan itu dengan melingkar huruf huruf B jika penyataan itu betul menurut pendapatnya dan melingkar huruf S jika pertanyaannya salah. 2 Tes pilihan ganda multiple choice test terdiri atas suatu keterangan atau pemberitahuan tentang suatu pengertian yang belum lengkap, dan untuk melingkapinya harus memilih satu dari beberapa kemungkinan jawaban yang telah disediakan. Atau multiple choice test terdiri atas bagian keterangan stem dan bagian kemungkinan jawaban option terdiri atas satu jawaban yang benar yaitu kunci jawaban dan beberapa pengecoh distractor. 3 Menjodohkan matching test dapat diganti dengan istilah mempertimbangkan, mencocokkan, memasangkan atau menjodohkan. Matching test terdiri atas satu seri pertanyaan dan satu seri jawaban. Masing-masing pertanyaan mempuyai jawabannya yang tercamtum dalam seri jawaban. Tugas siswa adalah mencari dan menempelkan jawaban-jawaban, sehingga sesuai dengan pertanyaannya. 4 Tes isian completion test biasa disebut dengan tes isian, tes menyempurnakan atau tes melengkapi. Completion test terdiri atas kalimat-kalimat yang ada bagian-bagiannya yang dihilangkan. Bagian yang dihilangkan atau yang harus diisi oleh siswa adalah merupakan pengetian yang kita minta dari siswa. Dalam penelitian ini pengukuran yang dilakukan menggunakan pengukuran tes objektif tes pilihan ganda atau multiple choice test. Siswa diminta memilih salah satu jawaban yang benar dari beberapa item yang disediakan. 2. Pengukuran Ranah Psikomotorik Pengukuran psikomotorik dilakukan terhadap hasil-hasil belajar yang berupa keterampilan. Namun demikian biasanya pengukuran ranah ini disatukan dengan pengukuran ranah kognitif sekaligus Suharsimi Arikunto, 2006:182. Instrumen yang digunakan mengukur keterampilan biasanya berupa matriks. Ke bawah menyatakan perperincian aspek bagian keterampilan yang akan diukur, ke kanan menunjukkan besarnya skor yang dapat dicapai.

5. Program Keahlian Jasa Boga