Prestasi Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Masakan Kontinental

tidak ada perbedaan yang jauh, terlihat dari 36 siswa yang hadir untuk pre test 63,89 kategori baik dan untuk post test 69,44 kategori baik. Kemudian pada kelas ekperimen siswa mengalami perbedaan peningkatan prestasi, itu terlihat pada pre test 61,11 kategori baik dan 75 untuk kategori baik pada post test. Menurut Moh. Uzer Usman dan Lilis Setiawan 1993 faktor yang mempengaruhi prestasi belajar adalah berasal dari diri sendir, jasmani, psiologis, faktor dari luar seperti sosial meliputi keluarga, sekolah, masyarakat, budaya seperti ilmu pengetahuan, teknologi, kesenian, faktor fisik, spiritual dan keagaman. Faktor-faktor tersebut sangat berpengaruh terhadap peningkatan prestasi belajar yang dapat diukur penguasaan ilmu pengetahuan, sikap dan keterampilan yang dicapai siswa sebagai hasil dari proses belajar mengajar.

3. Prestasi Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Masakan Kontinental

Dilihat Dari Masing-masing Indikator a. Indikator Pengetahuan Pengetahuan merupakan salah satu indikator yang digunakan untuk mengukur prestasi belajar siswa. Pengetahuan merupakan peringatan tentang bahan-bahan yang telah dipelajari sebelumnya. Pengetahuan mungkin melibatkan ungkapan terhadap rentang luas bahan-bahan sejak dari fakta-fakta khusus sampai teori-teori yang lengkap, semuanya menyangkut pemikiran tentang informasi yang bermanfaat. Pengetahuan merupakan penyajian hasil-hasil belajar yang paling rendah tingkatnya dalam karangka kognitif Oemar Hamalik,2008:120. Prestasi belajar siswa kelas X Tata Boga di SMK Negeri 2 Godean pada kelas kontrol untuk pengetahuan berdasarkan Tabel 14 dan Tabel 22, dikatakan bahwa indikator pengetahuan sebesar 97,22 termasuk kategori baik. Berdasarkan Tabel 29 dan Tabel 36, dikatakan bahwa indikator pengetahuan pre test dan post test kelas eksperimen sebesar 100 termasuk kategori baik. Hal ini disebebkan karena indikator pengetahuan merupakan aspek paling rendah. Pada indikator pengetahuan yang diberikan kepada siswa kelas pre test dan post test kelas kontrol dan kelas eksperimen mengalami perbedaan, hal ini karen pada kelas eksperimen menggunakan Buku Sekolah Elektronik sebagai sumber belajar. b. Indikator Pemahaman Pemahaman untuk menguasai pengertianmakna bahan. Ini dapat ditunjukkan oleh penerjemah bahan dari satu bentuk ke bentuk lainnya kata-kata untuk angka-angka, dengan penafsiran bahan menjelaskan atau merangkum dan dengan mengetimasi kecenderungan-kecenderungan yang akan datang memperkirakan konsekuensi atau pengaruh. Hasil-hasil belajar ini setingkat lebih tinggi dari mengingat bahan dan menyajikan tingkat terendah dari pengertian Oemar Hamalik, 2008. Prestasi belajar siswa kelas X Tata Boga di SMK Negeri 2 Godean pada kelas kontrol untuk pemahaman berdasarkan Tabel 16 dan berdasarkan Tabel 23, dapat dikatakan indikator pemahaman pre test dan post test sebesar 69,44 termasuk kategori baik. Berdasarkan Tabel 30 dan Tabel 37, dikatakan bahwa indikator pemahaman pre test dan post test kelas eksperimen sebesar 47,22 dan 88,89 termasuk kategori baik. Hal ini disebebkan karena indikator pemahaman lebih tinggi dibandingkan aspek pengetahuan. Pada indikator pemahaman yang diberikan kepada siswa kelas pre test dan post test kelas kontrol dan kelas eksperimen mengalami perbedaan, hal ini karen terjadinya proses pemahaman pada kelas eksperimen menggunakan Buku Sekolah Elektronik sebagai sumber belajar. c. Indikator Penerapan Penerapan untuk menggunakan materi yang telah dipelajari di dalam situasi-situasi yang baru dan konkret. Ini meliputi penerapan hal-hal seperti aturan-aturan, metode, konsep, prinsip, hukum dan teori. Hasil-hasil belajar dalam hal ini menuntut tingkat pengertian yang lebih tinggi daripada pemahaman Oemar Hamalik, 2008. Prestasi belajar siswa kelas X Tata Boga di SMK Negeri 2 Godean pada kelas kontrol untuk penerapan berdasarkan Tabel 17 dan berdasarkan Tabel 24, dikatakan indikator penerapan pre test dan post test sebesar 33,33 dan 44,44 termasuk kategori baik. Berdasarkan Tabel 31 dan Tabel 38, dikatakan bahwa indikator penerapan pre test dan post test kelas eksperimen sebesar 50 dan 69,44 termasuk kategori baik. Hal ini disebebkan karena indikator penerapan tinggi tingkatanya dibandingkan aspek pengetahuan dan pemahaman. Pada indikator penerapan yang diberikan kepada siswa kelas pre test dan post test kelas kontrol dan kelas eksperimen mengalami perbedaan dilihat dari kategori baik kelas kontrol kurang dari 50 dan kategori baik kelas eksperimen berada diatas 50, hal ini karen terjadinya proses pemahaman pada kelas eksperimen menggunakan buku sekolah elektronik sebagai sumber belajar. d. Indikator Analisis Analisis untuk merinci bahan menjadi komponen-komponen atau bagian-bagian agar struktur organisasinya dapat dimengerti. Ini meliputi identifikasi bagian-bagian, mengkaji hubungan antara bagian-bagian, dan mengenali prinsip-prinsip organisasi yang terlibat. Hasil-hasil belajar menggambarkan tingkat intelektual yang lebih tinggi dari pada pemahaman dan penerapan sebab menuntut pengertian tentang isi dan struktur bahan Oemar Hamalik, 2008. Prestasi belajar siswa kelas X Tata Boga di SMK Negeri 2 Godean pada kelas kontrol untuk analisis berdasarkan Tabel 17 dan berdasarkan Tabel 25, dikatakan indikator penerapan pre test dan post test sebesar 66,67 dan 69,44 termasuk kategori baik. Sedangkan penerapan pada kelas eksperimen untuk pre test berdasarkan Tabel 32 dan post test berdasarkan Tabel 39 dikatakan terjadi perbedaan, hal ini dapat dilihat berdasarkan kategori baik dimana pada pre test masih dibawah 50 dan post test diatas 50. Hal ini disebebkan karena indikator analisis tinggi tingkatanya dibandingkan aspek pengetahuan, pemahaman dan penerapan. Pada indikator analisis yang diberikan kepada siswa kelas pre test dan post test kelas kontrol dan kelas eksperimen mengalami perbedaan dilihat dari kategori baik, hal ini karen terjadinya proses pemahaman pada kelas eksperimen menggunakan Buku Sekolah Elektronik sebagai sumber belajar. e. Indikator Sintesis Sinstesis untuk menempatkan bagian-bagian bersama-sama membentuk suatu keseluruhan baru. Ini mungkin melibatkan produksi dari suatu komunikasi yang rumit, suatu rencana operasi, atau seperangkat hubungan-hubungan yang abstrak. Hasil-hasil belajar dalam daerah ini menitik beratkan tingkat tingkah laku kreatif, dengan tekanan utama pada formulasi pola-pola dan struktur- struktur baru Oemar Hamalik, 2008. Prestasi belajar siswa kelas X Tata Boga di SMK Negeri 2 Godean pada kelas kontrol untuk sinetsis berdasarkan Tabel 19 dan berdasarkan Tabel 26, dikatakan indikator sintesis pre test dan post test sebesar 44,44 dan 61,11 termasuk kategori baik ada perbedaan dalam hal peningkatan prestasi belajar. Sedangkan penerapan pada kelas eksperimen untuk pre test berdasarkan Tabel 33 dan post test berdasarkan Tabel 40 dikatakan terjadi perbedaan, hal ini dapat dilihat berdasarkan kategori baik dimana pada pre test masih dibawah 50 dan post test diatas 50. Pada indikator sintesis yang diberikan kepada siswa kelas pre test dan post test kelas kontrol dan kelas eksperimen mengalami perbedaan dilihat dari kategori baik, hal ini karen terjadinya proses pemahaman pada kelas eksperimen menggunakan Buku Sekolah Elektronik sebagai sumber belajar. f. Indikator Evaluasi Evaluasi untuk mempertimbangkan nilai bahan untuk maksud tertentu. Pertimbangan berdasarkan pada kriteria tertentu, yang terdiri dari internal organisasi atau kriteria eksternal cocok dengan maksud dan siswa dapat menentukan kriteria atau diberikan kriteria. Hasil belajar dalam daerah ini lebih tinggi dalam kognitif sebab berisikan unsur-unsur semua kategori lainnya plus kesadaran pertimbangan nilai berdasarkan kriteria yang definitif. Prestasi belajar siswa kelas X Tata Boga di SMK Negeri 2 Godean pada kelas kontrol untuk evaluasi berdasarkan Tabel 20 dan berdasarkan Tabel 27, dikatakan indikator evaluasi pre test dan post test sebesar 44,44 dan 50 termasuk kategori baik, ada perbedaan dalam hal peningkatan prestasi belajar. Sedangkan penerapan pada kelas eksperimen untuk pre test berdasarkan Tabel 34 dan post test berdasarkan Tabel 41 dikatakan terjadi perbedaan, hal ini dapat dilihat berdasarkan kategori baik dimana pada pre test masih dibawah 50 dan post test diatas 50.

4. Uji t prestasi Belajar Kelas Kontrol dan Kelas Eksperimen