191
84. Guru Bimbingan dan Konseling memberikan rujukan pada konseli dengan bahasa yang
sulit dimengerti 1
1.7 2
3.3 24
40.0 33
55.0 85.
Guru Bimbingan dan Konseling tidak perlu menafsirkan pikiran konseli 2
3.3 8
13.3 26
43.3 24
40.0 86.
Guru Bimbingan dan Konseling menafsirkan perasaan konseli hanya dengan persepsinya sendiri
6 10.0
18 30.0
26 43.3
10 16.7
87. Guru Bimbingan dan Konseling tidak perlu menafsirkan perasaan konseli
8 13.3
28 46.7
24 40.0
88. Guru Bimbingan dan Konseling menafsirkan pengalaman konseli sesuai dengan
permasalahan konseli 2
3.3 39
65.0 19
31.7 89.
Guru Bimbingan dan Konseling hendaknya melihat karakteristik konseli ketika menafsirkan pengalaman yang dialami konseli
30 50.0
30 50.0
90. Rujukan atau pandangan yang guru Bimbingan dan Konseling berikan dapat
dimengerti oleh konseli 1
1.7 28
46.7 31
51.7 91.
Guru Bimbingan dan Konseling membuat konseli mengerti dan berubah melakukan pemahaman dari rujukan yang diberikan
12 20.0
32 53.3
16 26.7
11. Mengarahkan
No. Item
Pernyataan Jawaban
1 2
3 4
f f
f f
92. Guru Bimbingan dan Konseling mengajak konseli untuk melakukan perilaku tertentu
saat konseling, misalnya simulasi peran atau bermain peran yang sesuai dengan permasalahan konseli
1 1.7
4 6.7
37 61.7
18 30.0
95. Guru Bimbingan dan Konseling tidak perlu mengajak konseli bermain peran yang
berkaitan dengan permasalahannya 2
3.3 9
15.0 32
53.3 17
28.3 96.
Guru Bimbingan dan Konseling tidak perlu memberikan intruksi pada konseli untuk melakukan hal tertentu, seperti bermain peran
1 1.7
15 25.0
29 48.3
15 25.0
12. Menyimpulkan sementara
No. Item
Pernyataan Jawaban
1 2
3 4
f f
f f
93. Guru Bimbingan dan Konseling menyimpulkan kemajuan hasil pembicaraan secara
bertahap saat proses konseling agar arah pembicaraan semakin jelas 1
1.7 29
48.3 30
50.0 94.
Guru Bimbingan dan Konseling memberikan kesempatan kepada konseli untuk mengambil kilas balik feedback dari hasil pembicaraan
1 1.7
28 46.7
31 51.7
192
97. Guru Bimbingan dan Konseling tidak perlu menyimpulkan hasil pembicaraan secara
bertahap 1
1.7 12
20.0 27
45.0 20
33.3
13. Pemusatan
No. Item
Pernyataan Jawaban
1 2
3 4
f f
f f
98. Guru Bimbingan dan Konseling memusatkan perhatian konseli pada pokok
pembicaraan yang sesuai dengan permasalahannya 1
1.7 27
45.0 32
53.3 99.
Guru Bimbingan dan Konseling memusatkan pada pokok pembicaraan agar dapat mempunyai kerangka berpikir yang lengkap dan sistematis
1 1.7
22 36.7
37 61.7
100. Guru Bimbingan dan Konseling membiarkan konseli membahas semua
permasalahannya tanpa memilih salah satu permasalahan yang perlu diselesaikan terlebih dahulu
3 5.0
5 8.3
31 51.7
21 35.0
101. Guru Bimbingan dan Konseling tidak perlu mengarahkan konseli untuk menceritakan
fokus permasalahan yang telah dipilih 1
1.7 4
6.7 37
61.7 18
30.0 102.
Guru Bimbingan dan Konseling membiarkan konseli berbicara tanpa ada fokus pada pokok pembicaraan
1 1.7
2 3.3
28 46.7
29 48.3
103. Guru Bimbingan dan Konseling tidak perlu memusatkan pembicaraan pada pokok
permasalahan konseli 3
5.0 29
48.3 28
46.7 104.
Guru Bimbingan dan Konseling membantu konseli memilih fokus permasalahan dari permasalahan-permasalahan yang sedang dihadapi konseli
2 3.
25 41.7
33 55.0
105. Guru Bimbingan dan Konseling mendorong konseli untuk menceritakan lebih dalam
tentang topik yang telah difokuskan 26
43.3 34
56.7
14. Konfrontasi
No. Item
Pernyataan Jawaban
1 2
3 4
f f
f f
106. Guru Bimbingan dan Konseling menangkap adanya ketidakkonsistenan antara
perkataan dengan tingkah lakunya saat proses konseling 2
3.3 7
11.7 36
60.0 15
25.0 107.
Guru Bimbingan dan Konseling menyadari adanya pertentangan antara perkataan dengan tingkah lakunya konseli
1 1.7
5 8.3
40 66.7
14 23.3
108. Guru Bimbingan dan Konseling memberikan komentar mengenai ketidakkonsistenan
jawaban konseli tanpa memperhatikan karakteristik konseli 2
3.3 12
20.0 34
56.7 12
20.0
193
109. Guru Bimbingan dan Konseling memberi respon yang berisikan tuduhan kepada
ketidakkonsistenan perkataan dengan tingkah laku konseli 2
3.3 8
13.3 26
43.3 24
40.0 112.
Guru Bimbingan dan Konseling mengungkapkan adanya ketidakkonsistenan antara perkataan dengan tingkah laku konseli tanpa menyinggung perasaan konseli
1 1.7
7 11.7
27 45.0
25 41.7
113. Guru Bimbingan dan Konseling tidak perlu memperhatikan ketidakkonsistenan
jawaban konseli karena hanya membuat konseling menjadi semakin lama 2
3.3 1
1.7 29
48.3 28
46.7 114.
Guru Bimbingan dan Konseling tidak perlu memikirkan antara perkataan dengan tingkah laku konseli yang terlihat bertentangan
3 5.0
1 1.7
23 38.3
33 55.0
15. Klarifikasi