69 mencapai perkembangan optimal. Sementara, menurut Thantawy R. 2005: 58
yang mendefiniskan konselor adalah: Tenaga yang telah terdidik secara formal dalam bidang konseling pada
tingkat universitas dan mempunyai kemampuan untuk membantu konseliklien dalam memecahkan masalahnya melalui proses konseling.
Konselor adalah tenaga kependidikan yang berkualifikasi khusus yang berpartisipasi dalam menyelenggarakan pendidikan.
Berdasarkan beberapa definisi di atas dapat disimpulkan bahwa pengertian guru bimbingan dan konseling adalah guru yang telah terdidik secara
profesional di perguruan tinggi yang mempunyai tugas, tanggung jawab, wewenang, dan hak secara penuh dalam pelaksanaan kegiatan bimbingan dan
konseling serta memiliki kompetensi dan karakteristik pribadi khusus untuk membantu peserta didik konseli dalam memecahkan permasalahan yang
dihadapinya sehingga dapat mencapai perkembangan optimal.
2. Tugas Guru Bimbingan dan Konseling
Menurut Bimo Walgito 2005: 38-39, tugas-tugas guru bimbingan dan konseling adalah:
a. Mengadakan penelitian ataupun observasi terhadap situasi atau
keadaan sekolah. b.
Berdasarkan hasil penelitian atau observasi tersebut, guru bimbingan dan konseling berkewajiban memberikan saran-saran ataupun
pendapat kepada kepala sekolah ataupun kepada staf pengajar yang lain demi kelancaran dan kebaikan sekolah.
c. Menyelenggarakan bimbingan terhadap anak-anak, baik yang
bersifat:
70 1
Preventif, yaitu dengan tujuan untuk menjaga jangan sampai anak-anak mengalami kesulitan, menghindarikan hal-hal yang
tidak diinginkan. 2
Preservatif, yaitu usaha untuk menjaga keadaan yang telah baik agar tetap baik, jangan sampai keadaan yang baik menjadi
keadaan yang tidak baik. 3
Korektif, yaitu mengadakan konseling kepada anak-anak yang mengalami kesulitan yang tidak dapat dipecahkan sendiri dan
yang membutuhkan pertolongan dari pihak lain. d.
Kecuali hal-hal tersebut di atas, guru bimbingan dan konseling dapat mengambil langkah-langkah lain yang dipandang perlu demi
kesejahteraan sekolah atas persetujuan kepala sekolah. Sementara, Syamsu Yusuf L.N 2006: 88-89 menyatakan bahwa tugas
dan tanggung jawab konselor adalah 1 memasyarakatkan kegiatan bimbingan dan konseling terutama kepada siswa, 2 merencanakan program bimbingan
dan konseling bersama kordinator bimbingan dan konseling, 3 merumuskan persiapan kegiatan bimbingan dan konseling, 4 melaksanakan layanan
bimbingan dan konseling terhadap siswa yang menjadi tanggung jawabnya melaksanakan layanan dasar, responsif, perencanaaan individual, dan dukungan
sistem, 5 mengevaluasi proses dan hasil kegiatan layanan bimbingan dan konseling, 6 menganalisis hasil evaluasi, 7 melaksanakan tindak lanjut
berdasarkan hasil analisis penilaian, 8 mengadministrasikan kegiatan bimbingan dan konseling, 9 mempertanggungjawabkan tugas dan kegiatan kepada
kordinator guru bimbingan dan konseling atau kepada kepala sekolah, 10 menampilkan pribadi sebagai figur moral yang berakhlak mulia seperti taat
71 beribadah, jujur, bertanggung jawab, sabar, dislipin, respek terhadap pemimpin,
kolega, dan siswa, dan 11 berpartisipasi aktif dalam berbagai kegiatan sekolah yang menunjang peningkatan mutu pendidikan di sekolah.
Tugas guru bimbingan dan konselingkonselor menurut Jamal Ma’mur Asmani 2010: 197, yaitu membantu peserta didik dalam beberapa hal sebagai
berikut. 1.
Pengembangan kehidupan pribadi, yaitu bidang pelayanan yang membantu peserta didik dalam memahami serta menilai bakat dan
minat. 2.
Pengembangan kehidupan sosial, yaitu bidang pelayanan yang membantu peserta didik dalam memahami dan menilai serta
mengembangkan kemampuan hubungan sosial dan industrial yang harmonis, dinamis, berkeadilan, dan bermartabat.
3. Pengembangan kemampuan belajar, yaitu bidang pelayanan yang
membantu peserta didik mengembangkan kemampuan belajar untuk mengikuti pendidikan sekolahmadrasah secara mandiri.
4. Pengembangan karier, yaitu bidang pelayanan yang membantu
peserta didik dalam memahami dan menilai informasi, serta memilih dan mengambil keputusan karier.
Beban tugas guru bimbingan dan konseling berbeda dengan tugas guru mata pelajaran, yaitu meliputi:
a. Kegiatan penyusunan program pelayanan dalam bidang bimbingan
pribadi, sosial, belajar, ataupun karir serta semua jenis layanan. b.
Kegiatan melaksanakan pelayanan dalam bimbingan pribadi, sosial, belajar, ataupun karir serta semua jenis layanan.
c. Kegiatan evaluasi pelaksanaan pelayanan dalam bidang pribadi,
sosial, belajar, ataupun karir serta semua jenis layanan. d.
Kegiatan membimbing yang dilakukan dengan ratio satu orang guru bimbingan dan konseling untuk 150 orang atau siswa Dewa Ketut
Sukardi, 2008: 97.
72 Sejalan dengan pendapat di atas, dalam Peraturan Pemerintah RI No. 74
Tahun 2008 pasal 34 ayat 6 tentang Guru yang menyatakan bahwa beban guru bimbingan dan konseling atau konselor adalah mengampu bimbingan dan
konseling paling sedikit 150 seratus lima puluh peserta didik per tahun pada satu atau lebih satuan pendidikan.
Berdasarkan uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa tugas guru bimbingan dan konseling adalah 1 melakukan observasi atau need assessment
pada siswa terkait dengan perkembangan pribadi, sosial, belajar akademik, dan karirnya, 2 merumuskan atau merencanakan program berdasarkan hasil
observasi atau need assessment, 3 melaksanaan program kegiatan bimbingan dan konseling pada paling sedikit 150 siswa, melalui layanan dasar, responsif,
perencanaaan individual, dan dukungan sistem yang bersifat preventif, preservatif maupun korektif, 4 melaksanakan evaluasi terhadap hasil
penyelenggaraan program kegiatan bimbingan dan konseling, 5 menganalisis dan menindaklanjuti hasil evaluasi, 6 mengadministrasikan hasil kegiatan
bimbingan dan konseling serta mempertanggungjawabkan tugas dan kegiatan kepada kordinator guru pembimbing atau kepada kepala sekolah, 7
menampilkan pribadi sebagai figur moral yang berakhlak mulia dan respek terhadap pemimpin, kolega, dan siswa, 8 berpartisipasi aktif dalam berbagai
kegiatan sekolah yang menunjang peningkatan mutu pendidikan di sekolah.
3. Latar Belakang Pendidikan Guru Bimbingan dan Konseling