Memberi nasihat Pemecahan masalah

194

17. Diam

No. Item Pernyataan Jawaban 1 2 3 4 f f f f 120. Guru Bimbingan dan Konseling memberikan kesempatan bagi konseli agar dapat berbicara dengan cara bersikap diam atau tidak bersuara pada saat yang tepat 2 3.3 7 11.7 24 40.0 27 45.0 121. Guru Bimbingan dan Konseling bersikap diam atau tidak bersuara pada saat yang tepat untuk memberikan kesempatan bagi konseli agar dapat berpikir 1 1.7 4 6.7 34 56.7 21 35.0 122. Guru Bimbingan dan Konseling menyadari bahwa konseli memerlukan kesempatan untuk berpikir terlebih dahulu agar dapat mendalami dirinya 2 3.3 27 45.0 31 51.7 123. Guru Bimbingan dan Konseling merespon pernyataan konseli tanpa memberikan kesempatan pada konseli untuk berbicara lagi 5 8.3 30 50.0 25 41.7 124. Guru Bimbingan dan Konseling menyela terus menerus ketika konseli sedang berbicara 1 1.7 14 23.3 45 75.0 125. Guru Bimbingan dan Konseling merespon pernyataan konseli tanpa memberikan kesempatan pada konseli untuk berpikir 2 3.3 2 3.3 21 35.0 35 58.3 126. Guru Bimbingan dan Konseling meminta konseli untuk segera menjawab pertanyaan yang diajukan tanpa berpikir terlebih dahulu 1 1.7 32 53.3 27 45.0

18. Memberi nasihat

No. Item Pernyataan Jawaban 1 2 3 4 f f f f 130. Guru Bimbingan dan Konseling memberikan nasihat secara terus menerus selama proses konseling 1 1.7 3 5.0 23 38.3 33 55.0 131. Guru Bimbingan dan Konseling tidak mempertimbangkan karakteristik konseli ketika memberikan nasihat 1 1.7 1 1.7 23 38.3 35 58.3

19. Pemecahan masalah

No. Item Pernyataan Jawaban 1 2 3 4 f f f f 127. Guru Bimbingan dan Konseling membantu konseli mengeksplorasi masalahnya dari fakta-fakta yang terjadi pada konseli 1 1.7 27 45.0 32 53.3 195 128. Guru Bimbingan dan Konseling tidak memandang dari sudut pandang yang lain dalam memahami permasalahan konseli 5 8.3 5 8.3 37 61.7 13 21.7 129. Guru Bimbingan dan Konseling tidak memikirkan penyebab munculnya permasalahan yang dihadapi konseli 3 5.0 5 8.3 25 41.7 27 45.0 132. Guru Bimbingan dan Konseling tetap terus berbicara walaupun konseli terlihat enggan mengemukakan perasaan dan pendapatnya dengan terus terang 7 11.7 28 46.7 25 41.7 133. Guru Bimbingan dan Konseling melihat permasalahan konseli menurut persepsinya sendiri 1 1.7 6 10.0 31 51.7 22 36.7 134. Guru Bimbingan dan Konseling membantu konseli untuk menyadari permasalahan yang sedang dihadapinya 34 56.7 26 43.3 135. Guru Bimbingan dan Konseling menyadarkan konseli terkait penyebab dari munculnya permasalahan yang dihadapinya 3 5.0 36 60.0 21 35.0 136. Guru Bimbingan dan Konseling menentukan permasalahan konseli hanya berdasarkan akibat yang muncul 1 1.7 5 8.3 35 58.3 19 31.7 137. Guru Bimbingan dan Konseling mengkaji kaitan antara nilai dan kekuatan serta kelemahan konseli terkait dengan alternatif pemecahan masalah 2 3.3 29 48.3 29 48.3 138. Guru Bimbingan dan Konseling membantu konseli untuk mengkaji kelebihan dan kelemahan dari setiap alternatif pemecahan masalah 1 1.7 24 40.0 35 58.3 139. Guru Bimbingan dan Konseling menetapkan alternatif tanpa memandang kesulitan yang akan dialami pada konseli 1 1.7 5 8.3 31 51.7 23 38.3 140. Guru Bimbingan dan Konseling tidak memperdulikan kelemahan konseli dalam menajdlankan laternatif yang ditetapkan 3 5.0 22 36.7 35 58.3 141. Guru Bimbingan dan Konseling membantu konseli untuk memetakan permasalahan mana yang memungkinkan untuk ditemukan solusinya 1 1.7 31 51.7 28 46.7 142. Guru Bimbingan dan Konseling tidak memberikan kesempatan kepada konseli untuk memikirkan konsekuensi dari alternatif atau solusi yang dipilih 2 3.3 3 5.0 18 30.0 37 61.7 143. Guru Bimbingan dan Konseling tidak terlibat dalam menilai alternatif atau solusi dari permasalahan yang dihadapi konseli 8 13.3 24 40.0 28 46.7 144. Guru Bimbingan dan Konseling membantu menetapkan alternatif atau solusi yang dipandang paling baik untuk pemecahan permasalahannya 3 5.0 31 51.7 26 43.3 145. Guru Bimbingan dan Konseling mendorong konseli untuk melaksanakan alternatif yang paling sesuai dengan nilai-nilai dan kekuatan konseli 1 1.7 31 51.7 28 46.7 146. Guru Bimbingan dan Konseling hendaknya mendorong konseli melaksanakan alternatif yang paling sedikit melibatkan kekurangan atau kelemahan konseli 1 1.7 6 10.0 33 55.0 20 33.3 147. Guru Bimbingan dan Konseling mendorong konseli untuk melaksanakan alternatif yang banyak memunculkan kekurangan atau kelemahan konseli 2 3.3 15 25.0 20 33.3 23 38.3 196 148. Guru Bimbingan dan Konseling tidak perlu memandang nilai-nilai yang dianut konseli dalam melaksanakan alternatif yang dipilih 1 1.7 3 5.0 30 50.0 26 43.3

20. Membuka Diri