19 2
Pelaksanaan Proses Pembelajaran a Persyaratan Pelaksanaan Proses Pembelajaran
Persyaratan pelaksanaan proses pembelajaran meliputi rombongan belajar, robongan belajar pada kelas menengah
adalah maksimal 32 peserta didik tiap kelas, beban kerja minimal guru
meliputi perencanaan, pelaksanaan, dan
penilaian serta melaksanakan tugas tambahan, buku teks pelajaran, dan pengelolaan kelas.
b Pelaksanaan Pembelajaran Setiap pelaksanaan pembelajaran harus melaui suatu proses
yaitu sebagaimana telah di kemukakan oleh Muhibinsyah 2011: 213-214 bahwa tahapan pelaksanaan pembelajaran
meliputi tiga tahap yaitu : i Tahap Prainstruksional, yaitu persiapan sebelum mengajar
dimulai. Meliputi kegiatan memeriksa kehadiran siswa, kondisi kelas, dan kondisi peralatan yang tersedia dengan
alokasi waktu yang singkat.
ii Tahap instruksional, yaitu saat-saat mengajar. Meliputi kegiatan guru dalam menyajikan materi lengkap dengan
persiapan model, metode, dan strategi pembelajaran. Terakhir guru dapat menentukan simpulan.
iiiTahap evaluasi dan tindak lanjut, yaitu penilaian atas hasil belajar
siswa setelah
mengikuti pengajaran
dan penindaklanjutan. Meliputi post test untuk mengetahui
penguasaan terhadap materi yang telah disajikan guru. Sebelum meninggalkan kelas guru dianjurkan untuk
memberitahukan pokok bahasan selanjutnya sehingga siswa dapat membaca materi tersebut.
e. Evaluasi dan Penilaian Pembelajaran
1 Pengertian evaluasi dan penilaian
Untuk mengukur keberhasilan pembelajaran maka dilakukanlah evaluasi. Evaluasi dan penilaian dengan tes memiliki makna yang
berbeda. Guba
dan Lincoln
Zainal Arifin,
2012: 5
mengemukakan bahwa evaluasi sebagai “A process for describing an evaluand and judging its merit and worth.” Pendapat tersebut
memiliki makna bahwa evaluasi adalah suatu proses untuk
20 menggambarkan peserta didik dan menimbangnya dari segi nilai
dan arti. Definisi ini menegaskan bahwa evaluasi berkaitan dengan nilai dan arti.
Secara lebih dalam Zainal Arifin 2012: 5 mengemukakan bahwa:
“evaluasi dan penilaian lebih bersifat komprehensif yang meliputi pengukuran. Pengukuran lebih membatasi pada
gambaran yang bersifat kuantitatif angka-angka tentang kemajuan belajar peserta didik learning in progess
sedangkan evaluasi dan penilaian pada hakikatnya merupakan suatu proses membuat keputusan tentang nilai suatu obyek.
Keputusan penilaian tidak hanya didasarkan pada hasil pengukuran, tetapi dapat pula didasarkan pada hasil
pengamatan dan wawancara”.
2 Fungsi Evaluasi
Suryabrata Sugihartono dkk, 2012: 132-133 menjelaskan fungsi evaluasi hasil belajar meliputi :a fungsi psikologis, yaitu
agar siswa memperoleh kepastian tentang status di dalam
kelasnya. Disamping
itu, bagi
guru merupakan
suatu pertanggungjawaban sampai seberapa jauh usaha mengajarnya
dikuasai siswa, b Fungsi Didaktis, bagi anak didik keberhasilan maupun kegagalan belajar akan berpengaruh besar pada usaha-
usaha berikutnya. Sedang bagi pendidik, penilaian hasil belajar dapat menunjukan keberhasilan atau kegagalan mengajarnya
termasuk di dalamnya metode yang dipergunakan, c fungsi administratif, dengan adanya penilaian dalam bentuk rapor akan
dapat dipenuhi berbagai fungsi administratif.
21 3
Prinsip – prinsip evaluasi Evaluasi hendaknya dilakukan dengan prinsip-prinsip sebagai
berikut Sugihartono dkk, 2012: 144 yaitu a evaluasi harus kontinyu, artinya evaluasi harus dilaksanakan terus-menerus pada
masa tertentu, b evaluasi harus komprehensif, artinya evaluasi mampu memahami keseluruhan aspek pola tingkah laku yang
diharapkan sesuai dengan tujuan pendidikan, c evaluasi harus dilaksanakan secara obyektif artinya dalam menilai harus sesuai
dengan kenyataan, atau hanya ada satu interpretasi, d dalam mengadakan evaluasi harus menggunakan alat yang baik, artinya
alat tersebut harus memenuhi persyaratan validitas, reliabilitas, dan daya pembeda.
Evaluasi yang dilakukan haruslah bersifat obyektif dengan cara dan
langkah-langkah yang
dapat dipertanggungjawabkan
diberbagai tempat yang relevan. Evaluasi yang dilakukan ditempat Q juga dapat dipergunakan ditempat P.
4 Alat Evaluasi
Alat evaluasi merupakan instrument yang digunakan untuk melakukan penilaian. Sugihartono dkk 2012: 144 mengartikan
alat evaluasi sebagai alat pengukur hasil belajar yang dibedakan menjadi alat yang berupa tes dan non tes.
Penilaian tes merupakan Abdul Majid, 2013: 345 tes dalam bentuk tulisan. Dalam menjawab soal, siswa tidak selalu
22 harus merespon dalam bentuk menulis kalimat jawaban, tetapi
dapat juga dalam bentuk mewarnai, memberi tanda, menggambar grafik, diagram dan lain sebagainya. Sedangkan penilaian non tes
dapat dilakukan dengan teknik-teknik penilaian kerja, penilaian sikap, penilaian proyek, penilaian produk, penggunaan fortofolio,
dan penilaian diri. 5
Acuan Penilaian Untuk melakukan penilaian yang reliabilitas dan valid sehingga
dapat diterapkan diberbagai tempat maka terdapat beberapa acuan penilaian Abdul Majid, 2013: 341 yaitu :
a Penilaian Acuan Norma PAN Adalah penilaian yang dilakukan dengan mengacu pada norma
kelompok, nilai yang diperoleh siswa diperbandingkan dengan nilai-nilai siswa yang lain termasuk di dalam kelompok itu.
PAN memberikan skor yang menggambarkan penguasaan kelompok.
b Penilaian Acuan Patokan PAP Penilaian acuan patokan biasanya disebut juga criterion
evaluation yang merupakan pengukuran dengan menggunakan acuan kriteria. Dalam pengukuran ini, siswa dikomparasikan
dengan kriteria terlebih dahulu dalam tujuan instruksional, bukan dengan penampilan siswa yang lain. Keberhasilan dalam
prosedur acuan patokan tergantung pada penguasaan materi atas
kriteria yang telah dijabarkan dalam item-item
perencanaan guna mendukung tujuan instruksional. Berdasarkan berbagai paparan tersebut dapat dijelaskan bahwa
evaluasi dan penilaian berhubungan erat dengan pengukuran. Maka, evaluasi merupakan proses penilaian, proses penilaian merupakan
pengukuran. Pengukuran membutuhkan suatu alat yang disebut alat evaluasi. Penilaian yang dilakukanpun dengan menggunakan acuan
23 yaitu berupa penilaian acuan norma dan penilaian acuan patokan.
Masing masing acuan digunakan sesuai dengan tujuan penilaian yang hendak dicapai.
f. Proses Pembelajaran pada Program Kesetaraan Paket B