26 program paket A setara SDMI, paket B setara SMPMTs, paket C
setara SMAMA, dan mungkin pula paket D setara PT Sudjana, 2004: 145. Program paket A setara SD atau MI dan paket B setara
SMP atau MTs berfungsi untuk menuntaskan wajib belajar sembilan tahun terutama pada kelompok usia 3 tahun di atas usia sekolah dan
bagi siapapun yang terkendala memasuki jalur pendidikan formal karena berbagai hal serta bagi individu yang menentukan pendidikan
kesetaraan atas pilihan sendiri. Program paket C setara SMA atau MA memberikan pelayanan pendidikan bagi siapapun yang
kebutuhan pendidikannya tidak dapat dipenuhi oleh jalur pendidikan formal.
b. Pengertian Pendidikan Kesetaraan Paket B
Pendidikan Kesetaraan Paket B memberikan layanan pendidikan bagi mereka yang
putus sekolah pada jenjang pendidikan sebelumnya karena berbagai faktor. Dirjen PNFI, 2007: 12
mendefinisikan Pendidikan Paket B adalah program pendidikan
dasar pada jalur pendidikan non formal setara SMPMTs bagi siapapun yang terkendala ke pendidikan formal atau berminat dan
memilih pendidikan kesetaraan untuk ketuntasan pendidikan dasar.
c. Sasaran Pendidikan Kesetaraan Paket B
Sasaran pendidikan Paket B setara SMP dapat dikelompokkan menurut usia dan status sosial. Sasaran pemberian layanan
pendidikan Paket B menurut usia adalah: 1 anak wajib belajar, 2
27 warga masyarakat diatas usia wajib belajar. Menurut status sosialnya
program Paket B dapat diikuti oleh siapa saja yang telah berpendidikan SD atau Paket A Dirjen PLS, 2006: 5.
Pendidikan kesetaraan paket B dapat diikuti oleh mereka dengan berbagai usia yang sesuai yang terputus sekolah pada jenjang SD dan
telah menempuh Kesetaraan paket A.
d. Komponen-komponen Program Kesetaraan Paket B
Komponen-komponen penyelenggaraan program Paket B menurut Dirjen PLS 2006: 5 adalah:
1 Peserta didik Menurut Imam Barnadib Dwi Siswoyo dkk, 2011: 96
peserta didik adalah “anggota masyarakat yang berusaha mengembangkan potensi diri melalui proses pendidikan. Sosok
peserta didik umumnya merupakan sosok anak yang membutuhkan bantuan orang lain untuk bisa tumbuh dan
berkembang kearah kedewasaan”. Pendapat tersebut menitik beratkan peserta didik adalah
seluruh anggota masyarakat yang berusaha mengembangkan potensinya. Dalam pendidikan kesetaraan paket B peserta
didiknya tidak dibatasi usianya. Artinya tidak bisa disebut sebagai anak-anak saja. Biasanya peserta didik dalam
pendidikan luar sekolah disebut dengan warga belajar.
28 Peserta didik dalam Pendidikan Non formal atau Pendidikan
Luar Sekolah yaitu warga masyarakat yang menjadi sasaran program Paket B setara SMP. Setiap warga masyarakat dapat
menjadi peserta didik program Paket B apabila memenuhi kriteria sebagai berikut:
a Lulus dan memiliki ijazah Sekolah Dasar SD atau yang sederajat.
b Putus sekolah SMP atau yang sederajat. Kewajiban peserta didik program Paket B adalah sebagai berikut:
a Mengikuti kegiatan belajar sesuai dengan ketentuan yang telah ditetapkan dalam kelompok belajar. Kegiatan belajar Paket B
dapat berupa tutorial, belajar sendiri, dan belajar kelompok dengan sesama teman di dalam Paket B.
b Mentaati tata tertib yang telah ditetapkan dalam kelompok belajar.
c Menyelesaikan tugas-tugas pembelajaran dari tutor baik tugas mandiri maupun kelompok.
d Mengikuti penilaian hasil belajar sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
e Memelihara hubungan baik antara sesama peserta didik, tutor, dan penyelenggara.
Hak peserta didik adalah sebagai berikut:
29 a Mengikuti kegiatan belajar sesuai dengan ketentuan dalam
kelompok belajar. b Memperoleh bahan-bahan belajar untuk dapat dipelajari baik
secara kelompok maupun mandiri. c Mengikuti penilaian hasil belajar serta mendapatkan laporan
hasil kelompok maupun mandiri. d Memperoleh ijazah apabila dinyatakan lulus dalam ujian
akhir ujian nasional. e Memperoleh perlakuan yang baik dari sesama peserta didik,
tutor dan penyelenggara. 2 Program Pembelajaran
Program pembelajaran dan pola belajar mengacu pada kurikulum tahun 2007, yang ditetapkan oleh Direktorat Pendidikan Kesetaraan
Direktorat Jenderal Pendidikan Non formal dan Informal Departemen Pendidikan Nasional, dan memuat Standa Isi dan Kompetensi Lulusan,
dengan bahan kajian kelas VII, VIII, IX. Alokasi waktu pertahun adalah 918 jam dalam jam pembelajaran 45 menit dibagi dalam
jumlah jam per minggu 27 jam, dimana minggu efektif dalam satu tahun pembelajaran 2 semester minimal 34 minggu. Dalam jumlah
SKS per tahun adalah 36 SKS, dan satu SKS adalah 45 menit. Belajar tutorial adalah 2 SKS untuk mata pelajaran pembinaan akhlak mulia,
13 SKS untuk mata pelajaran akademik, dan 3 SKS untuk mata
30 pelajaran praktik kecakapan hidup, dan 18 SKS belajar mandiri
terstruktur. Jadwal belajar disusun berdasarkan kondisi dan kesepakatan peserta
didik. Penyusuan jadwal memperhatikan ketentuan sebagai berikut: jumlah pertemuan dalam satu minggu sekurang-kurangnya 3 kali, satu
kali pertemuan sekurang-kurangnya 3-4 jam pelajaran, satu jam pelajaran 45 menit.
3 Penyelenggara Pembelajaran
Program Paket B diselenggarakan dengan menggunakan kelompok belajar sebagai unit pendidikan Paket B. Kelompok belajar dibentuk
untuk menjamin kelangsungan proses pembelajaran sesuai dengan tujuan belajar Paket B.
Kelompok pengetahuan belajar memperhatikan hal-hal sebagai berikut:
a Jumlah peserta didik dalam satu kelompok belajar adalah 25
orang. b
Jumlah tutor dalam satu kelompok belajar belajar sekurang- kurangnya 6 orang, yang terdiri dari tutor-tutor bidang studi
yang diujian nasionalkan. c
Jumlah modul belajar dalam satu kelompok belajar sebanyak 25 set. Rasio antara peserta didik dengan modul belajar yaitu 1
orang: 1 set. Apabila mengalami kesulitan membentuk satu kelompok
belajar dengan
kelas yang
sama, maka
31 dimungkinkan untuk membentuk satu kelompok belajar
dengan peserta didik berasal dari berbagai kelas multi grade. 4 Penyelenggara Program
Penyelenggara program adalah organisasi atau lembaga yang menyelenggarakan program Paket B setara SMP. Organisasi atau
lembaga tersebut dapat berupa Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat PKBM, pondok pesantren, Lembaga Swadaya Masyarakat LSM,
yayasan badan hukum dan tatanan yang dimiliki badan usaha, organisasi kemasyarakatan, organisasi keagamaan, dan Unit Pelaksana
Teknis UPT diklat di lingkungan departemen-departemen lain. Kriteria penyelenggara program: pertama, memenuhi syarat-syarat
administrasi yaitu memiliki alamat yang jelas dan kepengurusan yang lengkap. Kedua, memenuhi persyaratan teknis yaitu mampu menyusun
kegiatan pembelajaran Paket B setara SMP serta memiliki tempat belajar, papan tulis, meja, kursi, dana dan lain-lain.
Penyelenggara program Paket B mempunyai kewajiban: a Melaksanakan perekruitmenan calon peserta didik dan tutor,
membentuk kelompok belajar, dan menyediakan sarana dan prasarana belajar.
b Melaksanakan pembelajaran
dan menjamin
kelangsungan pelaksanaan proses belajar mengajar sesuai dengan program yang
ditetapkan.
32 c Melaksanakan pembinaan dan memberikan motivasi terhadap
peserta didik dan tutor, penyelenggara memelihara hubungan baik dengan peserta didik dan tutor dalam mengelola dana
penyelenggaraan program. d Penyusunan laporan hasil penyelenggaraan program.
Adapun hak penyelenggara program antara lain menerima, membukukan, dan membelajarkan dana penyelenggaraan serta
memberikan honorarium tutor sesuai ketentuan, dan memperoleh bimbingan atau bantuan teknis untuk meningkatkan kualitas
penyelenggaraan program dari dinas pendidikan baik ditingkat kabupaten, propinsi, maupun pusat.
5 Tutor Tutor adalah tenaga pendidik pada program Paket B. Warga
masyarakat dapat menjadi tutor pada program ini dengan syarat: a Memiliki kompetensi personal dan sosial: berakhlak mulia, sabar,
berdedikasi, ikhlas, disiplin, memiliki etos kerja tinggi, memiliki jiwa kebersamaan dan sosial.
b Menguasai materi yang diusulkan. c Mampu mengelola dan mengembangkan proses pembelajaran yang
sesuai dengan karakteritik dan kebutuhan peserta didik berdasarkan kurikulum yang berlaku.
d Menguasai dan mampu mengembangkan teknik atau metode pembelajaran.
33 e Memiliki komitmen tinggi terhadap tugas dan kewajibannya
sebagai tutor yang dilandasi dengan semangat pengabdian f Memiliki jenis keterampilan tertentu sesuai dengan kebutuhan.
Adapun kewajiban tutor adalah sebagai berikut: a Membimbing dan membantu pembelajaran peserta didik dalam
kelompok belajar. b Menyusun rencana pembelajaran yang akan diajarkan pada peserta
didik. c Membuat bahan belajar atau media belajar sesuai dengan
kebutuhan materi pelajaran. d Menilai kemajuan belajar peserta didik.
e Memelihara hubungan baik antara sesama tutor, peserta didik, dan penyelenggara.
Hak tutor dalam program Paket B adalah: a Memperoleh SK dari Dinas Kabupaten atau kota.
b Memperoleh honorarium sesuai dengan ketentuan yang berlaku. c Mengikuti pelatihan tutor.
d Memberikan usul atau saran terhadap peningkatan kualitas penyelenggaraan kepada penyelenggara dan pembina.
e Mendapat perlakuan yang baik dari penyelenggara maupun peserta didik.
34 6 Sarana dan Prasarana
Sarana dan prasarana yang perlu disediakan oleh penyelenggara program meliputi:
a Tempat belajar Penyelenggaraan program Paket B dapat dilaksanakan di
berbagai tempat, baik milik pemerintah, masyarakat maupun pribadi. Tempat belajar yang disediakan oleh penyelenggara harus
tetap memperhatikan kelengkapan sarana dan prasarana yang tersedia. Tempat belajar tersebut antara lain: ruang belajar PKBM,
gedung-gedung sekolah, rumah ibadah, pusat-pusat majelis taklim, balai desa, kantor organisasi kemasyarakatan, rumah penduduk,
tempat-tempat lain yang layak. b Sarana dan Prasarana Belajar
a Meja dan kursi belajar atau tempat duduk dan menulis lainnya. b Papan tulis white board
c Modul belajar Paket B, bahan belajar, dan lain-lain d Alat-alat tulis
e Papan nama kegiatan f Papan struktur organisasi penyelenggara
7 Kelengkapan administrasi penyelenggaraan dan pembelajaran Kelengkapan administrasi penyelenggaraan dan pembelajaran
meliputi: buku induk peserta didik, buku biodata tutor, daftar hadir peserta didik, daftar hadir tutor, buku agenda pembelajaran, buku
35 keuangan kas umum, buku laporan bulanan tutor, buku daftar nilai
peserta didik, buku daftar inventaris, buku agenda, surat masuk dan keluar, serta buku tanda terima ijazah.
8 Evaluasi Belajar dan Sertifikasi Penilaian Direktorat Pendidikan Kesetaraan, 2006: 35-45 hasil
belajar dilakukan untuk memperoleh informasi tentang kemajuan dan hasil belajar dalam aspek ketuntasan penguasaan kompetensi.
Penilaian digunakan untuk penentuan perbaikan, pengayaan, penentuan kenaikan kelas dan kelulusan. Penilaian yang dilaksanakan
pada program Paket B meliputi lima jenis yaitu : a Evaluasi Harian
Evaluasi harian merupakan penilaian untuk mengukur daya serap peserta didik setelah mempelajari materi yang telah
disampaikan oleh tutor. Evaluasi harian dapat berbentuk tulisan atau lisan. Soal-soal evaluasi harian disusun dan dikembangkan
oleh tutor bidang studi masing-masing. b Evaluasi Tiap-tiap Modul
Evaluasi tiap – tiap modul pelajaran adalah penilaian yang dilakukan untuk mengetahui tingkat keberhasilan peserta didik
setelah selesai mempelajari modul belajar. Evaluasi tiap-tiap modul pelajaran meliputi tugas mandiri dan kelompok.
36 c Evaluasi Semester
Evaluasi semester adalah penilaian yang dilakukan digunakan untuk mengetahui tingkat keberhasilan peserta didik setelah
belajar selama satu semester. Kisi-kisi dan soal evaluasi disusun dan dikembangkan oleh Dinas Pendidikan Kabupaten Kota yang
melibatkan tutor. d Evaluasi Akhir Kelas atau Kelompok
Penilaian yang dilakukan untik menentukan kenaikan kelas peserta didik. Kisi-kisi dan soal evaluasi disusun dan
dikembangkan oleh Dinas Pendidikan Kabupaten Kota yang melibatkan tutor.
e Evaluasi Akhir atau Ujian Nasional Evaluasi ini sebagai kegiatan penilaian hasil belajar peserta
didik yang telah menyelesaikan jenjang pendidikan kesetaraan Paket B. Evaluasi dilaksanakan dalam bentuk ujian nasional
tujuannya untuk mengukur tingkat pencapaian hasil belajar peserta didik, menjamin kesetaraan kualitas lulusan pendidikan
Paket B dengan SMP mengukur mutu pendidikan Paket B secara nasional, propinsi, kabupatenkota, dan kelompok belajar, serta
mempertanggungjawabkan penyelenggaraan pendidikan Paket B secara nasioanl. Peserta didik program Paket B memperoleh tanda
lulus yang memiliki kekuatan civil effect yang sama dengan tanda
37 lulus SMP. Ijazah yang sudah diperoleh peserta didik Paket B
setara SMP. 9 Tindak Lanjut
Tidak lanjut program diberlakukan berbagai cara diantaranya magang, bekerja, dan lain-lain.
10 Sumber Pendanaan
Sumber pendanaan untuk membiayai program Paket B berasal dari pemerintah yaitu dari Dinas Pendidikan Dasar berupa bantuan APBN.
3. Kajian Tentang Persepsi b. Pengertian Persepsi
.
Suatu aksi pasti menghasilkan reaksi begitupula suatu proses kegiatan pasti menyebabkan respon terhadap kegiatan tersebut. Respon
yang timbul dari proses tersebut disebut dengan persepsi. Menurut Sugihartono, dkk 2012 : 8 “persepsi adalah kemampuan otak untuk
menterjemahkan stimulus.
Persepsi merupakan
proses untuk
menerjemahkan atau meninterpretasikan stimulus yang masuk dalam alat indranya.”
Senada dengan pendapat Rita L . Atkinson Ricard C. Atkinson 1983 : 201 bahwa persepsi adalah proses dimana kita
mengorganisasikan dan menafsirkan pola stimulus ini dalam lingkungan.
Hubungannya dengan Pembelajaran persepsi berperan dalam pengambilan makna dari apa yang diajarkan. Persepsi berhubungan erat
38 dengan bagaimana peserta didik dapat melakukan atensi pengamatan
dari stimulus yang diberikan berupa pembelajaran. Stimulus
dapat diterima
apabila memenuhi
syarat-syarat Sugihartono dkk, 2012: 8 yaitu sebagai berikut :
a ukuran stimulus cukup besar untuk diindra, b alat indra yang dimiliki sehat,
c adanya perhatian atensi untuk mengamati stimulus di sekitarnya Persepsi berhubungan erat dengan bagaimana individu dapat
memperoleh informasi dari lingkungaannya. Tentunya hal ini sangat berhubungan dengan pembelajaran, karena pembelajran berhubungan
erat dengan pemberian informasi pengetahuan. Persepi setiap orang berbeda-beda sesuai denga faktor-faktor yang
dapat menimbulkan persepsi.
c. Faktor-faktor yang mempengaruhi persepsi
Proses persepsi pada setiap orang berbeda hal tesebut dipengaruhi
oleh beberapa hal. Menurut Rita L . Atkinson Ricard C. Atkinson
1983 : 201 Persepsi dipengaruhi oleh stimulus, pengalaman, indra, dan berfikir.
Pengindraan yang dilakukan untuk memperoleh persepsi melalui atensi pada stimulus memegang peranan penting dalam kehidupan
sehari-hari. Dalam kehidupan sehari-hari meskipun stimulus sama diberikan kepada beberapa orang akan tetapi persepsi yang diterima
pada masing-masing orang akan berbeda.
39 Perbedaan hasil pengamatan atau persepsi juga dipengaruhi oleh
individu atau orang yang mengamati. Dilihat dari individu atau orang yang mengamati, adanya perbedaan hasil pengamatan dipengaruhi oleh
Sugihartono dkk, 2012: 9 yaitu : a pengetahuan, pengalaman atau wawasan seseorang,
b kebutuhan seseorang, c kesenangan atau hobi seseorang, dan
d kebiasaan atau pola hidup sehari-hari.
Pada proses pembelajaran fakto-faktor yang mempengaruhi persepsi perlu diperhatikan, karena pada hakikatnya proses
pembelajaran merangsang siswa untuk melakukan atensi atau pengamatan yang dapat menimbulkan persepsi.
Proses pembelajaran mendorong siswa untuk belajar tentunya faktor-faktor yang mempengaruhi persepsi peserta didik akan
mempengaruhi belajar peserta didik pula. Muhibbinsyah 2013: 129 menyebutkan bahwa secara global, faktor-faktor yang mempengaruhi
belajar siswa dapat dibedakan menjadi tiga macam yakni : a faktor internal faktor dari dalam peserta didik, yakni
keadaankondisi jasmani dan rohani peserta didik, b faktor eksternal faktor dari luar siswa, yakni kondisi lingkungan
disekitar siswa, c faktor pendekatan belajar, yakni jenis upaya belajar siswa yang
meliputi strategi dan metode yang digunakan siswa untuk melakukan kegiatan mempelajari materi-materi pelajaran.
Jika kita mengimplikasikan hal-hal yang mempengaruhi persepsi dan hal-hal yang mempengaruhi belajar peserta didik maka akan
diperoleh kesimpulan bahwa secara psikologis indra sangat mempengaruhi belajar siswa hal ini adalah pada keadaan jasmani dan
40 rohani peserta didik, semakin baik kondisi jasmani peserta didik maka
semakin baik pula atensi yang dilakukan. Selanjutnya stimulus berupa kondisi lingkungan yang mendukung dan pendekatan pembelajaran
yang digunakan sangat mempengaruhi siswa. Metode yang monoton dan tidak bervariasi akan menimbulkan kejenuhan dan turunnya
motivasi yang akan mempengaruhi atensi. Oleh sebab itu metode dan pendekatan serta pengaturan kelas sangat berpengaruh pada proses
pembelajaran.
4. Kajian Tentang Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat PKBM a. Pengertian Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat PKBM
Untuk mengorganisasikan suatu kegiatan setiap organisasi pasti memiliki lembaga. Lembaga tersebut sebagai wadah dari kegiatan
yang dilakukan. Wadah pelaksanaan pendidikan kesetaraan merupakan Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat PKBM. PP 17 tahun 2010.
Mendifinisikan Pusat kegiatan belajar masyarakat adalah satuan pendidikan non formal yang menyelenggarakan berbagai kegiatan
belajar sesuai dengan kebutuhan masyarakat atas dasar prakarsa dari, oleh, dan untuk masyarakat.
Unesco Mustafa Kamil, 2009:85 memberikan definisi bahwa PKBM adalah sebuah lembaga pendidikan yang diselenggarakan di
luar sistem pendidikan formal diarahkan untuk masyarakat pedesaan dan perkotaan dengan dikelola oleh masyarakat itu sendiri serta
memberi kesempatan kepada mereka untuk mengembangkan berbagai
41 model pembelajaran dengan tujuan mengembangkan kemampuan dan
keterampilan masyarakat agar mampu meningkatkan kualitas hidupnya.
Umberto Sihombing 1999: 113 menyebutkan bahwa PKBM adalah sebuah model pelembagaan yang diartikan sebagai basis
pendidikan masyarakat, dikelola secara professional oleh LSM atau organisasi kemasyarakatan lainnya, sehingga masyarakat dengan
mudah dapat berhubungan dengan PKBM dan meminta informasi tentang berbagai program pendidikan masyarakat, persyaratan, dan
jadwal pelaksanaannya. Berdasarkan berbagai definisi yang telah di telaah maka PKBM
merupakan sebuah lembaga yang menyelenggarakan pendidikan luar sekolah, pendidikan tersebut memiliki kegiatan pembelajaran yang
diarahkan untuk masyarakat dengan tujuan meningkatkan kualitas hidupnya.
b. Tujuan dan tugas-tugas PKBM