Pergi ke Pondok Latar Belakang Pendidikan KH. Abdul Wahid Hasyim

rumah semangat belajarnya tidak pernah padam, terutama belajar secara otodidak. Meskipun tidak sekolah di lembaga pendidikan umum milik pemerintah Hindia Belanda, pada usia 15 tahun ia sudah mengenal huruf latin dan menguasai bahasa Inggris dan Belanda. Kedua bahasa asing itu dipelajari dengan membaca majalah yang diperoleh dari dalam negeri atau kiriman dari luar negeri yang di pesan oleh ayahnya.

2. Pergi Naik Haji dan Belajar

Dalam rangka mendidik KH. Abdul Wahid Hasyim, KH Hasyim Asy’ari tentu tidaklah ia lakukan secara sendiri, selain dikirim ke pesantren Siwalan Panji untuk belajar tasawuf, fiqih, dan tafsir al-Qur’an. KH. Hasyim Asyar’i juga mengirim Wahid Hasyim untuk melanjutkan belajarnya ke Makah pada tahun 1932 selama tiga tahun untuk belajar dan beribadah haji Lathiful Khuluq, 2009:43. Meminjam istilahnya Bruinessen 1995:43 orang Indonesia pergi ke Makkah selain menunaikan syari’at kewajiban bagi yang mampu, ternyata ada fungsi sosiologis haji, banyak orang-orang Indonesia mencari ilmu di Makah dan Madinah dan setelah pulang ke tanah air mereka mengajar kepada masyarakat di sekitarnya. Di tanah Arab, para haji Indonesia juga bertemu dengan saudara seiman dari seluruh dunia Islam, yang belajar kepada guru-guru yang sama, dan dengan demikian mereka mengetahui perkembangan dan gerakan di Negara-negara Muslim lainnya. Sepulang dari tanah suci, ia membantu ayahnya mengajar di pesantren. Ia juga giat terjun ke tengah-tengah masyarakat. Pada usianya baru menginjak 20-an tahun, KH. Abdul Wahid Hasyim sudah membantu ayahnya menyusun kurikulum pesantren, menulis surat balasan dari para ulama atas nama ayahnya dalam Bahasa Arab, mewakili sang ayah dalam berbagai pertemuan dengan para tokoh. C. Karya-Karya KH.Abdul Wahid Hasyim 1. Karya dan Jasa-Jasa Wahid Hasyim selama Menjadi Menteri Agama a. Mengeluarkan peraturan tentang: susunan dan tugas kewajiban kantor pusat Kementerian Agama dan lapangan pekerjaan, susunan serta tugas kewajiban: jawatan urusan agama, jawatan pendidikan agama dan jawatan penerangan agama Peraturan Menteri Agama no.2 tahun 1951 tanggal 12 januari 1951. b. Mengeluarkan peraturan bersama menteri PPK dan Menteri Agama tentang: pendidikan agama disekolah-serkolah negeri dan partikelir 20 Januari 1951. c. Menyusun top formasi pegawai kantor pendidiakan agama di propinsi- propinsi dan kabupaten-kabupaten seluruh Indonesia 26 januari 1951. d. Mendirikan kantor-kantor pendidikan agama di propinsi-propinsi dan kabupatan-kabupaten seluruh Indonesia 30 Januari 1951. e. Mendirikan SGHA Negeri di Kotaraja Aceh 13 Januari 1951. f. Mendirikan SGHA Negeri di Bukittinggi 13 februari 1952. g. Mendirikan PGA Negeri di Tanjung Pinang 13 mei 1951. h. Mengusahakan keluarnya putusan menteri PPK dengan persetujuan Menteri Agama tentang: penghargaan ijazah-ijazah Madrasah 17 juli 1951. i. Mendirikan PGA Negeri di Kotaraja 14 Agustus 1951.