perkembang dimasyarakat, namun dalam forum ini para santri juga belajar berdemokrasi dengan menghargai pluralitas pendapat yang
muncul dalam forum Dian Nafi’ dkk, 2007:69.
d. Metode Musyawaroh
Metode musyawaroh ini pertama kali di lakukan oleh Hadhratusy Syaikh Hasyim Asy’ari. Dan metode musyawarah banyak dijumpai di
pondok pesantren salafiyah. Metode ini dilaksanakan dalam rangka pendalaman atau pengayaan materi-materi yang sudah dipelajari santri
kitab-kitab kuning. Yang menjadi ciri metode ini, santri dan guru biasanya terlibat
debat dalam sebuah
forum perdebatan
untuk memecahkan masalah yang ada. Dalam musyawarah ini santri
diperkenankan berdebat secara babas asal tetap memiliki kerangka acuan yakni kitab-kitab utama Ali Yahya, 2007:16.
Kegiatan musyawarah adalah merupakan aspek dari proses belajar dan
mengajar di pesantren salafiyah yang telah menjadi tradisi khususnya bagi santri-santri yang mengikuti sistem klasikal. Kegiatan
ini suatu keharusan bagi para santri, sama halnya seperti keharusan mengikuti kegiatan belajar kitab-kitab dalam proses belajar mengajar.
Bagi santri yang tidak mengikuti atau mengindahkan peraturan kegiatan musyawarah, akan dikenai sangsi, karena musyawarah sudah menjadi
ketetapan pesantren yang harus ditaati untuk dilaksanakan. Beberapa metode
diatas banyak diterapkan
di pondok-pondok pesantren,
dan antara
metode yang
satu dengan yang lainnya saling
berkaitan erat dan mempunyai kelemahan serta kelebihan masing-masing,
sehingga pondok-pondok
pesantren sampai
sekarang masih
mempertahankan metode tersebut, dan itu menjadi lambang supremasi serta ciri
khas metode
pengajaran di
Pondok Pesantren.
Metode-metode pembelajaran tersebut tentunya belum mewakili keseluruhan dari metode-
metode pembelajaran yang ada di pondok pesantren, tetapi setidaknya paling banyak diterapkan di lembaga pendidikan pesantren.
2. Kondisi Pesantren di Indonesia a. Keadaan Pesantren sebelum kemerdekaan
Perkembangan Islam di Indonesia tidak akan luput dari peran pesantren, dalam perkembangannya, sejarah pendidikan di Indonesia
mencatat bahwa
pondok pesantren
merupakan bentuk
lembaga pendidikan pribumi yang tertua di Indonesia. Pondok Pesantren yang
kita kenal sekarang ini pada mulanya merupakan pengambilalihan dari sistem pondok pesantren yang di adakan orang-orang Hindu di
Nusantara. Hal ini didasarkan pada fakta bahwa jauh sebelum datangnya Islam ke Nusantara, lembaga pendidikan pondok pesantren pada masa
ini, di gunakan sebagai tempat mengajarkan ajaran-ajaran agama Hindu. Fakta lain yang menunjukkan bahwa pondok pesantren bukan berasal
dari tradisi Islam, buktinya tidak di temukan lembaga pondok pesantren di Negara-negara Islam lainya.Depag, 2003-8
Menurut Nur Cholish Madjid 1997:3 Kalau kita mencari lembaga pendidikan yang indigenous, asli Indonesia dan berakar kuat dalam
masyarakat tentu kita akan menempatkan pesantren di tangga teratas. Sebab, dari segi historis pesantren tidak hanya identik dengan makna