GOODWILL GOODWILL 73 financial statement 31 december 2011
Ekshibit E71 Exhibit E71
PT BAKRIE SUMATERA PLANTATIONS Tbk PT BAKRIE SUMATERA PLANTATIONS Tbk
DAN ENTITAS ANAK AND SUBSIDIARIES
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
31 DESEMBER 2011 DAN 2010 31 DECEMBER 2011 AND 2010
Dengan Perbandingan 1 Januari 2010 31 Desember 2009 With Comparative 1 January 2010 31 December 2009
Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain Expressed in thousands of Rupiah, unless otherwise stated
15. PROYEK PENGEMBANGAN USAHA Lanjutan 15. BUSINESS DEVELOPMENT PROJECTS Continued
b.
Proyek Karet b. Rubber Project
Proyek Karet merupakan biaya yang dikeluarkan Perusahaan dan Entitas Anak sehubungan dengan rencana
proyek pengembangan perkebunan karet di Bengkulu dengan luas areal 3.528 Ha. Total biaya yang telah
dikeluarkan untuk proyek ini adalah sebesar Rp 97,68 miliar, Rp 237,52 miliar dan Rp 212,25 miliar masing-
masing pada tanggal 31 Desember 2011, 2010 dan 2009 yang merupakan biaya survei lapangan, pengurusan
perijinan dan operasional kebun. Pada tahun 2011, proyek karet sejumlah Rp 139,84 miliar telah dialihkan kepada
PT Julang Oca Permana, Entitas Anak. Rubber Project consisted of costs incurred by the Company
and Subsidiaries related to the development of the project plan of rubber in Bengkulu of 3,528 Ha. Total
disbursements for this project amounted to Rp 97.68 billion, Rp 237.52 billion and Rp 212.25 billion as of
31 December 2011, 2010 and 2009, respectively, which consist of surveys, license processing, and plant operational
costs. In 2011, rubber project amounted to Rp 139.84 billion has been transfer to PT Julang Oca Permana,
a Subsidiary.
c.
Proyek Internasional c. International Project
Proyek Internasional merupakan biaya yang dikeluarkan Perusahaan dan Entitas Anak sehubungan dengan rencana
proyek pengembangan perkebunan karet seluas 4.000 Ha dan perkebunan kelapa sawit seluas 4.000 Ha di Liberia,
Afrika Barat. Total biaya yang telah dikeluarkan untuk proyek ini adalah sebesar Rp 93,45 miliar masing-masing
pada tanggal 31 Desember 2011, 2010 dan 2009 yang merupakan biaya survei lapangan dan pengurusan
perijinan. International Project consisted of costs incurred by the
Company and Subsidiaries in relation to the development project plan of 4,000 Ha of rubber and 4,000 Ha of oil palm
plantations in Liberia, West Africa. Total disbursements for this project amounted to Rp 93.45 billion as of
31 December 2011, 2010 and 2009, respectively, which consisted of surveys and license processing costs.
d.
Proyek Pesisir d. Pesisir Project
Proyek Pesisir merupakan biaya yang dikeluarkan Perusahaan dan Entitas Anak sehubungan dengan rencana
proyek pengembangan perkebunan kelapa sawit di Desa Rawang Bubur, Kecamatan Basa Ampek Balai Tapan,
Kabupaten Pesisir Selatan, Sumatera Barat dengan luas areal 3.000 Ha. Total biaya yang telah dikeluarkan untuk
proyek ini adalah sebesar Rp 79,68 miliar, Rp 80,55 miliar dan Rp 98,44 miliar masing-masing pada 31 Desember
2011, 2010 dan 2009 yang merupakan biaya survei lapangan,
pengurusan perijinan
dan rencana
pengembangan areal kebun. Pesisir Project consisted of costs incurred by the Company
and Subsidiaries regarding the development of the project plan of oil palm plantations in Rawang Bubur Village,
Kecamatan Basa Ampek Balai Tapan, Kabupaten Pesisir Selatan, West Sumatera of 3,000 Ha. Total disbursement
for
this project
amounted to
Rp 79.68 billion,
Rp 80.55 billion and Rp 98.44 billion as of 31 December 2011, 2010 and 2009, respectively, which consisted of
surveys, license processing and land development plan costs.
e. Proyek Tebo e. Tebo Project
Proyek Tebo
merupakan rencana
pengembangan perkebunan kelapa sawit di Kabupaten Muara Tebo yang
telah sampai pada pemetaan lahan seluas 6.225 Ha, land clearing 538,12 Ha, pembangunan jalan dan jembatan
untuk produksi dengan lebar 7M sepanjang 7.493 meter, pembangunan jalan dan jembatan untuk pengumpulan
dengan lebar 5M sepanjang 28.469 meter, pembibitan 17.867 pokok dan penanaman kelapa sawit seluas
532,43 Ha. Biaya yang dikeluarkan sampai dengan 31 Desember 2011, 2010 dan 2009 masing-masing adalah
sebesar Rp 51,84 miliar, Rp 46,55 miliar dan Rp 44,78 miliar.
Tebo Project consisted of the development of the project plan of oil palm plantations in Kabupaten Muara Tebo
which has already achieved the blocking of an area of 6,225 Ha, land clearing of 538.12 Ha, infrastructure road
and bridge for production of 7M width of 7,493 metres, infrastructure road and bridge for collection of 5M width of
28,469 metres, 17,867 seedlings and oil palm planting of 532.43 Ha. Costs incurred as of 31 December 2011, 2010
and 2009 amounted to Rp 51.84 billion, Rp 46.55 billion and Rp 44.78 billion, respectively.
f.
Proyek Batanghari f. Batanghari Project
Sampai dengan tanggal 31 Desember 2011, 2010 dan 2009, biaya yang dikeluarkan untuk proyek Batanghari
sehubungan dengan
rencana proyek pengembangan
perkebunan karet adalah sebesar Rp 20,05 miliar yang merupakan biaya dalam rangka survei lapangan dan
pengurusan perijinan. As of 31 December 2011, 2010 and 2009, the costs incurred
for Batanghari project in relation to the rubber development project plan amounted to Rp 20.05 billion, which consisted
of surveys and license processing costs.
Ekshibit E72 Exhibit E72
PT BAKRIE SUMATERA PLANTATIONS Tbk PT BAKRIE SUMATERA PLANTATIONS Tbk
DAN ENTITAS ANAK AND SUBSIDIARIES
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
31 DESEMBER 2011 DAN 2010 31 DECEMBER 2011 AND 2010
Dengan Perbandingan 1 Januari 2010 31 Desember 2009 With Comparative 1 January 2010 31 December 2009
Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain Expressed in thousands of Rupiah, unless otherwise stated
15. PROYEK PENGEMBANGAN USAHA Lanjutan 15. BUSINESS DEVELOPMENT PROJECTS Continued
g. Proyek Seed Processing Unit g. Seed Processing Unit Project
Pada tahun 2008, Perusahaan mengembangkan kegiatan operasinya dibidang pembibitan yang berlokasi di Kisaran.
Sampai dengan 31 Desember 2010 dan 2009, total biaya yang dikeluarkan untuk pengembangan usaha ini masing-
masing adalah sebesar Rp 64,79 miliar dan Rp 60,46 miliar yang meliputi perawatan bibit tanaman. Pada tahun 2011,
proyek Seed Processing Unit sejumlah Rp 58,84 miliar telah dialihkan ke tanaman perkebunan Perusahaan
Catatan 11b dan sejumlah Rp 5,95 miliar dibebankan ke dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian.
In 2008, the Company expanded its operations in its seed processing unit located in Kisaran. As of 31 December 2010
and 2009, costs incurred in relation to the development project amounted to Rp 64.79 billion and Rp 60.46 billion,
respectively, which consisted of seed maintenance costs. In 2011, rubber project amounted to Rp 58.84 billion has
been transfer to plantation of the Company Note 11b and amounted to Rp 5.95 billion were charged to consolidated
statements of comprehensive income.
Berdasarkan evaluasi
manajemen, tidak terdapat kejadian-kejadian atau perubahan-perubahan keadaan
yang mengindikasikan adanya penurunan nilai proyek pengembangan usaha Perusahaan dan Entitas Anak.
Based on the evaluation of the management, there are no events or changes in circumstances that indicate impairment
in the value of the Company and Subsidiaries business development projects.
16. BEBAN TANGGUHAN HAK ATAS TANAH 16. DEFERRED COST OF LAND RIGHTS
Akun ini terdiri dari: This account consists of:
2011 2010
2009
Beban tangguhan hak atas tanah 78.157.620
36.723.982 38.010.879
Deferred cost of land rights Penambahan
27.299.098 41.433.638
- Additions
Pengurangan -
- 2.293.563
Deductions T o t a l
105.456.718 78.157.620
35.717.316 T o t a l
Akumulasi amortisasi 26.986.312
22.969.928 6.262.321
Accumulated amortization
N e t o 78.470.406
55.187.692 29.454.995
N e t
Mutasi akumulasi amortisasi beban tangguhan hak atas tanah adalah sebagai berikut:
Movements of the accumulated amortization of deferred cost of land rights were as follows:
2011 2010
2009
Saldo awal 22.969.928
6.262.321 5.140.379
Beginning balance Beban amortisasi periode berjalan
4.016.384 1.227.082
1.121.942 Amortization expense for the period
Akuisisi Entitas Anak -
15.480.525 -
Acquisition of Subsidiaries
Saldo akhir 26.986.312
22.969.928 6.262.321
Ending balance
17. UTANG BANK JANGKA PENDEK 17. SHORT-TERM BANK LOAN
Pada tanggal 13 Agustus 2007, PT Grahadura Leidong Prima “GLP”, Entitas Anak, memperoleh pinjaman dari Raiffeisen
Bank International AG “RBI – Austria”, cabang Singapura
dahulu Raiffeisen Zentralbank Osterreich AG, dengan fasilitas
kredit keseluruhan
adalah sebesar
USD 15 juta. Pinjaman tersebut digunakan GLP untuk membiayai modal kerjanya. Fasilitas ini dikenakan bunga
pinjaman sebesar LIBOR +2,75 per tahun. Tanggal jatuh tempo pinjaman ini telah diperpanjang beberapa kali,
dimana terakhir sampai dengan 10 Desember 2010. Pada tanggal 17 Januari 2011, pinjaman ini telah diperpanjang
jatuh temponya sampai dengan 12 Agustus 2011. On 13 August 2007, PT Grahadura Leidong Prima
“GLP”, a Subsidiary, entered into a bank loan agreement with
Raiffeisen Bank International AG “RBI – Austria”, Singapore
branch formerly Raiffeisen Zentralbank Osterreich AG, with a Ioan facility amounting to USD 15 million. This loan facility was
used by GLP to finance its working capital. This facility bears interest rate of LIBOR + 2.75 per annum. The maturity date of
this loan has been rolled over several times, the latest of which until 10 December 2010. On 17 January 2011, this loan
has been rolled over until 12 August 2011.
Pada tanggal 14 Pebruari 2011, PT Grahadura Leidong Prima “GLP”, Entitas Anak, memperoleh tambahanan pinjaman
dari Raiffeisen Bank International AG “RBI – Austria”,
cabang Singapura dahulu Raiffeisen Zentralbank Osterreich AG, sebesar USD 4,9 juta. Pinjaman tersebut digunakan GLP
untuk membiayai modal kerjanya. Fasilitas ini dikenakan bunga pinjaman sebesar 5,46 per tahun.
On 14 February 2011 , PT Grahadura Leidong Prima “GLP”,
a Subsidiary, received additional loan from Raiffeisen Bank International AG
“RBI – Austria”, Singapore branch formerly Raiffeisen Zentralbank Osterreich AG, amounting to USD 4.9
million. This loan facility was used by GLP to finance its working capital. This facility bears interest rate of 5.46 per
annum.