kecakapan berkomunikasi, bekerja kooperatif, berkolaboratif dan solidaritas.
Salah satu komponen dari pembelajaran kooperatif adalah Interaksi yang mendorong promotive interaction, lebih baik lagi jika berupa
interaksi tatap muka. Begitu guru berhasil membangun interpendensi positif, maka mereka perlu melanjutkan dengan memaksimalkan
kesempatan bagi siswa untuk saling mendorong satu sama lain mencapai sukses dengan saling membantu,mendukung, menyemangati,
dan menghargai usaha satu sama lain untuk belajar, David W Johnson, 2010:8.
Interaksi Sosial sangat berguna untuk mempelajari berbagai masalah didalam masyarakat. Tanpa interaksi sosial tidak mungkin
terjadi kehidupan bersama terwujud dalam pergaulan.Hal ini di kemukakan oleh Hidayati, 2008:8-11.
4. Ciri-ciri Interaksi Pembelajaran
Agus Suprijono, 2010:60, Salah satu unsur pembelajaran kooperatif adalah interaksi promotif. Ciri-ciri interaksi promotif,
diantaranya a saling membantu secara efektif dan efisien,b saling memberi informasi dan sarana yang diperlukan, c memproses
informasi bersama secara lebih efektif dan efisien, d saling mengingatkan, e saling membantu dalam merumuskan dan
mengembangkan argumentasi serta meningkatkan kemampuan
wawasan terhadap masalah yang dihadapi,f saling percaya dan memotivasi untuk memperoleh keberhasilan bersama.
Salah satu bahan pengajaran pendekatan kooperatif adalah keterampilan interaktif. Menurut Oemar Hamalik, 2006:139
menuliskan bahwa keterampilan interaktif pada dasarnya berbuat interaksi dengan orang lain, melakukan kegiatan secara jasmaniah
kepada orang lain, mengandung kegiatan intelektual yakni berfikir mengenai hubungan dengan objek, orang, gejala, dan sebagainya. Hal
ini dirumuskan dalam katagori taksonomi Bloom yaitu domain kognitif, afektif dan psikomotorik.
Vygotsky dalam Nabisi Lapono, 2008:142, mengembangkan teori belajar kognitivisme berdasarkan pemikiran bahwa budaya berperan
penting dalam belajar seseorang. Budaya adalah penentu perkembangan, tiap individu berkembang dalam konteks budaya
sehingga proses belajar individu di pengaruhi lingkungan, yang utama budaya keluarga, Interaksi dengan budaya sekeliling dan lembaga-
lembaga sosial sebagaimana orang tua, saudara sekandung individu dan teman sebaya yang lebih cakap sangat memberi sumbangan secara
nyata pada perkembangan intelektual individu.
5. Interaksi Edukatif
Interaksi edukatif adalah suatu gambaran hubungan aktif dua arah antara guru dan anak didik yang berlangsung dalam ikatan tujuan
pendidikan hal ini dikemukakan oleh Abu Achmadi 1985 dalam
Syaiful Bahri, 2005:11. Dalam interaksi eduktif unsur guru dan anak didik harus aktif.Aktif dalam arti sikap, mental, dan perbuatan.
6. Prinsip-PrinsipInteraksi Edukatif
Dalam rangka menjangkau dan memenuhi sebagaian besar kebutuhan anak didik, dikembangkan beberapa prinsip dalam interaksi
edukatif agar dapat mencapai tujuan secara efektif dan efisien. Antara lain:
a Prinsip motivasi
Guru dapat memberikan motivasi yang bervariasi pada peserta didik, motivasi ekstrinsik bisa dalam bentuk ganjaran, pujian, hadiah dan
sebagainya. b
Prinsip berangkat dari presepsi yang dimiliki Guru memperhatikan pengalaman dan pengetahuan anak didik dalam
setiap penjelasan yang diberikan, agar menumbuhkan interaksi edukatif yang optimal.
c Prinsip mengarah kepada titik pusat perhatian tertentu atau fokus
tertentu Mengaitkan bagian-bagian yang terpisah dalam suatu pelajaran supaya
memberikan arah tujuannya. d
Prinsip keterpaduan Memadukan pokok bahasan dengan pokok bahasan yang lain dalam
mata pelajaran yang berbeda, dengan maksud dapat diorganisasikan oleh siswa.
e Prinsip pemecahan masalah yang dihadapi
Peserta didik mampu memecahkan masalah yang dihadapi, agar memiliki sikap tanggap dan kreatif serta bersemangat untuk
menyelesaikannya . f
Prinsip mencari, menemukan dan mengembangkan sendiri Siswa kreatif dan aktif mencari dan menemukan sendiri informasi untuk
menumbuhkan kepercayaan diri peserta didik. g
Prinsip belajar sambil bekerja Belajar sambil melakukan aktivitas, akan mendatangkan hasil yang lebih
optimal bagi peserta didik. h
Prinsip hubungan sosial Belajar bersama mampu mengembangkan ketrampilan sosial pada diri
peserta didik. i
Prinsip perbedaan individual Setiap individu memiliki perbedaan masing-masing, sehingga
memerlukan strategi dalam pendekatannya. Hal ini dikemukakan oleh Syaiful Bahri, 2005:63.
7. Hakekat Pembelajaran