Perjalanan perkembangan obesitas Epidemiologi obesitas

commit to user 8 IMT berkorelasi dengan distribusi lemak tubuh Nafiu dkk, 2010. Sehingga obesitas juga dapat ditentukan dengan cara mengukur distribusi lemak tubuh bagian tertentu seperti lingkar pinggang, lingkar leher, skinfold , ratio lingkar pinggang dan pinggul, atau dengan pemeriksaan penunjang seperti USG ultrasonography , DEXA Dual Energy X-Ray Absorbsimetry , CT Scan Computed Tomography Scan , dan MRI Magnetic Resonance Imaging Nafiu dkk, 2010.

2. Perjalanan perkembangan obesitas

Terdapat 3 periode kritis dalam masa tumbuh kembang anak dalam kaitannya dengan terjadinya obesitas, yaitu periode prenatal pada trisemester ketiga kehamilan, periode adiposity rebound pada usia 6-7 tahun dan periode adolescence Dietz, 1998. Puncak penimbunan lemak awal terjadi pada umur 6-8 bulan. Setelah periode tersebut pembentukan lemak mulai menurun dan berhenti pada umur 28 bulan. Pada usia 1 tahun terjadi demobilisasi lemak sehingga pada usia 6 tahun seorang anak mempunyai kandungan lemak tubuh paling sedikit. Mulai usia 6 tahun sampai masa sebelum pubertas, penimbunan sel lemak akan meningkat kembali rebound yang berarti deposit sel lemak dimulai kembali. Usia mulai terjadinya rebound ini sangat menentukan untuk terjadinya obesitas yang menetap. Apabila proses rebound terjadi dini, maka kemungkinan untuk menetapnya obesitas makin besar Dietz WH, 1998. Pi-Sunyer 1994 dalam penelitiannya juga menyatakan bahwa sekitar 26.5 anak obesitas akan tetap obesitas untuk dua dekade berikutnya dan 80 remaja obesitas akan menjadi dewasa yang obesitas pula. commit to user 9

3. Epidemiologi obesitas

Prevalensi obesitas pada anak usia prasekolah di Amerika Serikat tahun 2008 adalah 14.6 dan menurut data dari Centres for Disease Control and Prevention CDC didapatkan peningkatan prevalensi obesitas pada anak usia 12-18 tahun di Amerika Serikat yaitu dari 6 pada tahun 1970an menjadi 17 pada tahun 2003- 2004 CDC, 2009; Yanovski dkk, 2007. Menurut De Onis tahun 2000, prevalensi anak sekolah dengan overweight di negara sedang berkembang juga menunjukkan peningkatan, paling banyak didapatkan di Amerika latin dan Karibia 4.4, kemudian Afrika 3.9 dan Asia 2.9. Namun secara mutlak, jumlah terbesar terdapat di kawasan Asia yaitu sekitar 60 atau 10.6 juta jiwa. Di Indonesia prevalensi obesitas adalah 12.2 untuk anak usia prasekolah, 9.5 anak usia sekolah laki-laki dan 6.4 anak usia sekolah perempuan Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan, 2007. Sedangkan menurut Nasar tahun 1995, di Jakarta prevalensi obesitas paling banyak didapatkan pada remaja wanita 10.2 daripada laki-laki 3.1. Prevalensi obesitas anak usia sekolah di Jawa tengah sebesar 6.6 untuk anak laki-laki dan 4.6 untuk anak perempuan Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan, 2007. Sedangkan di Surakarta, prevalensi obesitas didapatkan sebesar 9.7 Hidayah, 2006.

4. Faktor-faktor penyebab obesitas