commit to user 42
Tabel 9. Hasil analisis uji Fisher antara lingkar leher dengan dislipidemia pada anak obese laki-laki
Dislipidemia OR
IK 95 p
Ya Tidak
n n
Lingkar leher Tinggi
20 95.2
5 71.4
8.00
0.59-106.93
0.145
Rendah 1
4.8 2
28.6
Total 21
100.0 7
100.0
Dari semua anak obese laki-laki yang mengalami dislipidemia, sebanyak 20 anak memiliki lingkar leher tinggi. Sedangkan dari anak obese laki-laki yang tidak
mengalami dislipidemia, hanya 5 anak yang memiliki lingkar leher tinggi.
Odds ratio
OR yang didapatkan sebesar 8.00 95 IK 0.59-106.93 dengan nilai p = 0.145. Artinya, anak obese laki-laki dengan lingkar leher tinggi mempunyai kemungkinan
8.00 kali mengalami dislipidemia dibandingkan dengan anak obese laki-laki dengan lingkar leher rendah, namun hasil ini tidak bermakna secara statistik.
b. Perempuan
Hasil analisis bivariat antara variabel asupan lemak, aktivitas fisik, lingkar leher
dengan dislipidemia pada anak perempuan tertera pada tabel 10, 11, 12, dan 13. Tabel 10. Hasil analisis uji Fisher antara asupan lemak dengan dislipidemia
pada anak obese perempuan
Dislipidemia OR
IK 95 p
Ya Tidak
n n
Asupan lemak Tinggi
13 68.4
2 66.7
1.08 0.08-14.41
1.000
Rendah
6 31.6
1 33.3
Total
19 100.0
3 100.0
Dari semua anak obese perempuan yang mengalami dislipidemia, sebanyak 13 anak memiliki asupan lemak yang tinggi. Sedangkan dari anak obese perempuan yang
commit to user 43
tidak mengalami dislipidemia, hanya 2 anak yang memiliki asupan lemak tinggi.
Odds ratio
OR yang didapatkan sebesar 1.08 95 IK 0.08-14.41 dengan nilai p = 1.000. Artinya, tidak ada hubungan yang bermakna antara asupan lemak dengan
dislipidemia secara statistik. Tabel 11. Hasil analisis uji Fisher antara aktivitas fisik dengan dislipidemia pada
anak obese perempuan
Dislipidemia OR
IK 95 p
Ya Tidak
n n
Aktivitas fisik Rendah
9 47.4
1 33.3
1.80
0.14-23.37
1.000
a
Tinggi
10 52.6
2 66.7
Total
19 100.0
3 100.0
Dari semua anak obese perempuan yang mengalami dislipidemia, sebanyak 9 anak memiliki aktivitas fisik yang rendah. Sedangkan dari anak obese perempuan yang
tidak mengalami dislipidemia, hanya 1 anak yang memiliki aktivitas fisik yang rendah.
Odds ratio
OR yang didapatkan sebesar 1.80 95 IK 0.14-23.37 dengan nilai p = 1.000. Artinya, tidak ada hubungan yang bermakna secara statistik antara
aktivitas fisik dengan dislipidemia.
Tabel 12. Hasil analisis uji t tidak berpasangan antara lingkar leher dengan dislipidemia pada anak obese perempuan
Lingkar leher p
n Rerata SD
Perbedaan rerata IK 95
Kelompok dislipidemia 19
36 31 – 38
-1.018
-4.760-2.725
0.577
Kelompok tidak dislipidemia 3
32 31 – 37
Dengan uji t tidak berpasangan diperoleh nilai p sebesar 0.577. Karena nilai p 0.05, maka tidak ada perbedaan bermakna antara lingkar leher kelompok anak obese
perempuan yang menderita dislipidemia dan kelompok anak obese perempuan yang tidak dislipidemia.
commit to user 44
Tabel 13. Hasil analisis uji Fisher antara lingkar leher dengan dislipidemia pada anak obese perempuan
Dislipidemia OR
IK 95 p
Ya Tidak
n n
Lingkar leher Tinggi
16 84.2
2 66.7
2.67
0.18-39.62
0.470
a
Rendah 3
15.8 1
33.3
Total 19
100.0 3
100.0
Dari semua anak obese perempuan yang mengalami dislipidemia, sebanyak 16 anak memiliki lingkar leher tinggi. Sedangkan dari anak obese perempuan yang tidak
mengalami dislipidemia, hanya 2 anak yang memiliki lingkar leher tinggi.
Odds ratio
OR yang didapatkan sebesar 2.67 95 IK 0.18-39.62 dengan nilai p = 0.470. Artinya, anak obese perempuan dengan lingkar leher tinggi mempunyai kemungkinan
2.67 kali mengalami dislipidemia dibandingkan dengan anak obese perempuan dengan lingkar leher rendah, namun hasil ini tidak bermakna secara statistik.
B. Pembahasan
Jumlah sampel dalam penelitian ini sebanyak 50 anak obese berusia 6-12 tahun. Usia 6-12 tahun dipilih karena merupakan periode
adiposity rebound
yaitu masa kritis perkembangan serta penimbunan sel lemak tubuh yang akan menentukan terjadinya
obesitas dimasa dewasa Dietz, 1998. Hal ini sesuai dengan pernyataan Pi-Sunyer 1994 yang menyatakan bahwa obesitas pada masa anak akan cenderung menetap
sampai masa dewasa. Bahkan, profil lipid abnormal pada anak obese cenderung menetap dan dapat memprediksi terjadinya aterosklerosis pada masa dewasa Guo
dkk, 1993.