Aktivitas fisik Genetik Distribusi lemak tubuh

commit to user 18 arteri sehingga dapat digunakan oleh sel-sel tubuh yang memerlukan. Suatu ikatan lain antara kolesterol dengan apoprotein A akan membentuk HDL. Fungsi HDL mengambil kolesterol dari jaringan dan membawanya ke hati untuk dikeluarkan lewat empedu. Di dalam usus halus, asam empedu akan direabsorbsi dan dimasukkan kedalam sirkulasi untuk mengulangi siklus jalur endogen. Asupan tinggi lemak adalah asupan makanan yang mengandung kadar lemak melebihi kebutuhan berdasarkan usia. Diet yang direkomendasikan adalah asupan lemak ≤ 30 total energi dan tidak kurang dari 20 total energi Williams CL Deckelbaum R, 2003. Eckel 1997 menyatakan bahwa konsumsi makanan dengan kadar kolesterol tinggi akan menyebabkan peningkatan kadar kolesterol darah. Asupan makanan tinggi kolesterol kolesterol dietetik akan mengakibatkan kadar kolesterol dalam hati meningkat, sehingga hati mempunyai cukup kadar kolesterol dan akan menghentikan pengambilan kolesterol LDL. Kolesterol LDL yang tinggi dalam darah akan sangat mudah berubah bentuk dan sifatnya sehingga akan dianggap sebagai benda asing oleh tubuh dan akan difagositosis oleh sel-sel makrofag. Sel makrofag ini kemudian akan berubah menjadi sel-sel busa foam cell yang dapat mengendap pada lapisan dinding pembuluh darah arteri dan membentuk sumbatan-sumbatan. Proses penyumbatan ini kemudian dikenal sebagai aterosklerosis Eckel, 1997.

b. Aktivitas fisik

Penelitian mengenai hubungan aktivitas fisik dengan kadar profil lipid darah juga telah banyak dilakukan. Di Jepang, dilakukan penelitian yang membandingkan antara kelompok yang melakukan aktivitas fisik yang teratur dan kelompok yang lebih banyak duduk. Pada kelompok dengan aktivitas fisik yang teratur, commit to user 19 didapatkan kadar trigliserida yang lebih rendah dan kolesterol HDL yang lebih tinggi dibandingkan kelompok yang lebih banyak duduk Hsieh dkk, 1998. Kadar profil lipid yang ditemukan pada masa anak-anak cenderung menetap sampai dewasa, hal ini dibuktikan oleh The Bogalusa Heart Study yang melaporkan bahwa terdapat hubungan yang bermakna antara kadar profil lipid semasa kanak-kanak dengan profil lipid di masa dewasa terutama untuk kadar kolesterol total dan LDL. Kolesterol LDL merupakan prediktor yang paling kuat terhadap kemungkinan dislipidemia dimasa dewasa Freedman, 1999.

c. Genetik

Dislipidemia primer adalah keadaan peningkatan kadar lemak darah yang tidak ada hubungannya dengan penyakit lain herediter. Hiperkolesterolemia familial ada dua macam yaitu homozygot dan heterozygot Newburger JW, 1992.

d. Distribusi lemak tubuh

Peningkatan konsentrasi insulin akibat resistensi insulin pada obesitas mempengaruhi aktifitas lipase hati dan lipoprotein lipase, keduanya berperan dalam metabolisme kolesterol. Penurunan aktifitas lipoprotein lipase dan peningkatan lipase hati mengakibatkan penurunan maturasi dan peningkatan katabolisme kolesterol Goran Gower, 1999. Selain itu, resistensi insulin akan mengakibatkan disfungsi endotel dan mengawali semua penyakit metabolik dan vaskuler pada obesitas. Disfungsi endotel seperti yang terjadi pada obesitas ini dipertimbangkan sebagai salah satu elemen kunci berkembangnya aterosklerosis yang dapat memicu terjadinya penyakit kardivaskuler. Menurut Daniels dkk 1998, kadar insulin yang tinggi mempunyai hubungan yang kuat dengan IMT. commit to user 20 Anak dengan IMT persentil ke-95, 40 diantaranya mempunyai kadar insulin tinggi dan 15 mempunyai kadar kolesterol HDL yang rendah. Profil lipid darah anak obesitas cenderung menyerupai profil lipid penderita penyakit kardiovaskuler yaitu meliputi peningkatan kadar kolesterol LDL low- density lipoprotein , trigliserida, kadar insulin dan penurunan kadar kolesterol HDL high-density lipoprotein , sehingga anak obesitas memiliki risiko sebesar 1.7-2.6 kali untuk mendapatkan penyakit kardiovaskuler di usia dewasa Sjarif, 2003; Martuti dkk, 2008. Menurut Vague 1956, faktor risiko penyakit kardiovaskuler seperti dislipidemia berhubungan erat dengan perbedaan morfologi tubuh atau tipe distribusi lemak. P enelitian lain menyatakan bahwa obesitas tubuh bagian atas berhubungan lebih kuat berhubungan dengan hipertensi, dislipidemia, diabetes melitus, hiperinsulinemia, dan gout daripada obesitas tubuh bagian bawah Hirschle dkk, 2005; Ben-Noun A Laor, 2006. Obesitas bagian atas dapat dinilai dengan berbagai metode seperti lingkar pinggang dan lingkar leher Nafiu dkk, 2010.

8. Lingkar leher sebagai prediktor dislipidemia