Desain Penelitian Tempat dan Waktu Populasi Besar sampel Identifikasi variabel penelitian Izin subyek penelitian

commit to user 24 BAB III METODOLOGI PENELITIAN

A. Desain Penelitian

Penelitian ini merupakan penelitian potong lintang untuk mengetahui dan menganalisis ukuran lingkar leher anak obese usia sekolah dasar sebagai prediktor dislipidemia.

B. Tempat dan Waktu

Penelitian ini dilakukan di 2 dua sekolah dasar di Surakarta pada bulan Nopember 2011-Maret 2012.

C. Populasi

1. Populasi target pada penelitian ini adalah semua anak obese usia 6-12 tahun 2. Populasi terjangkau pada penelitian ini adalah anak obese usia 6-12 tahun di sekolah dasar di Surakarta.

D. Sampel dan cara pemilihan sampel

Pengambilan sampel penelitian dilakukan secara consecutive sampling di sekolah dasar di Surakarta. Sampel dipilih berdasarkan kriteria inklusi dan eksklusi.

1. Kriteria inklusi

a. Semua siswa kelas 1-6 sekolah dasar yang masuk sekolah saat penelitian b. Obesitas IMT ≥ +2 standar deviasi berdasarkan WHO reference 2007 c. Orang tua menandatangani informed consent persetujuan mengikuti penelitian commit to user 25

2. Kriteria eksklusi

a. Anak dengan massatumor di leher b. Anak menderita penyakit kronis yang telah terdiagnosis oleh dokter TBC, diabetes melitus, penyakit jantung, penyakit hati kronis, penyakit ginjal kronis, hipohipertiroidisme, atau sedang dalam program terapi dan diet khusus sebagai bagian dari terapi penyakit tertentu c. Anak dengan deformitas leher

E. Besar sampel

Besar sampel dihitung berdasarkan analisis multivariat, jumlah subyek yang dianggap memadai adalah berkisar antara 15-20 kali jumlah variabel bebas. Variabel bebas pada penelitian ini ada 3 yaitu: lingkar leher, aktivitas fisik, dan asupan lemak. Jumlah subyek yang diperlukan adalah 45 sampai dengan 60 subyek penelitian Madiyono dkk, 2002; Murti, 2010.

F. Identifikasi variabel penelitian

1. Variabel bebas adalah lingkar leher 2. Variabel tergantung adalah dislipidemia 3. Variabel perancu adalah aktivitas fisik dan asupan lemak

G. Definisi operasional 1.

Lingkar leher a. Definisi: lingkar leher adalah timbunan lemak subkutan di sekitar leher dan merupakan salah satu alat ukur lemak tubuh bagian atas Nafiu dkk, 2010. commit to user 26 b. Alat ukur: pita pengukur yang tidak fleksibel merk Butterfly dengan ketelitian 0.1 cm. c. Satuan: cm. d. Cara: anak berdiri dengan kepala tegak, lingkar leher diukur sejajar dengan tulang rawan tiroid. Pengukuran dilakukan 2 kali dan diambil rata-ratanya Nafiu dkk, 2010. e. Skala data: data dinyatakan dalam skala rasio kemudian diubah menjadi skala nominal lingkar leher tinggi dan rendah berdasarkan titik potong yang telah ditentukan menggunakan kurva ROC. f. Pelaksana: Dokter PPDS I Ilmu Kesehatan Anak FK UNSRSUD Dr. Moewardi dibantu dokter muda.

2. Dislipidemia

a. Definisi: dislipidemia adalah hiperkolesterolemia dengan kadar kolesterol total ≥ 200 mgdl danatau hiper-LDL kolesterolemia dengan kadar ≥ 130 mgdl danatau hipo-HDL kolesterololemia dengan kadar 35 mgdl danatau hipertrigliseridemia dengan kadar trigliserida ≥ 100 mgdl untuk usia 10 tahun dan kadar trigliserida ≥ 130 mgdl untuk anak usia lebih dari 10 tahun Committee on Nutrition of the American Academy Pediatrics , 1998. b. Alat ukur: Spektrofotometer. c. Satuan: masing-masing komponen profil lipid dinyatakan dalam mgdl. d. Cara: sampel darah vena diambil sebanyak 5 ml setelah anak berpuasa kurang lebih 12 jam, selanjutnya di laboratorium Prodia 200 μl serum darah dicampur dengan 500 μl pereaksi prepitasi. Kemudian campuran diinkubasi pada suhu commit to user 27 37 o C selama 5 menit dan diabsorbansi pada panjang gelombang 500 nm menggunakan spektrofotometer. e. Skala data: skala nominal. f. Pelaksana: petugas laboratorium Prodia Surakarta.

3. Obesitas

a. Definisi: obesitas adalah suatu kelainan yang ditandai dengan penimbunan jaringan lemak tubuh secara berlebihan. Kriteria obesitas ditentukan berdasarkan indeks massa tubuh IMT yaitu berat badan dalam kilogram dibagi dengan kuadrat tinggi badan dalam meter kgm 2 . Anak usia antara 5- 19 tahun dikatakan obesitas menurut kurva WHO reference 200 7 bila IMT ≥ +2 standar deviasi Sjarif, 2011. b. Alat ukur: berat badan diukur dengan menggunakan alat timbangan internasional merk Secca yang telah ditera dengan kapasitas maksimal 160 kg dan ketelitian 0.1 kg. Pengukuran tinggi badan dengan menggunakan alat microtoise yang sudah ditera untuk mengukur tinggi badan dengan kapasitas maksimal 200 cm dengan ketelitian 0.1 cm. c. Satuan: IMT dinyatakan dalam satuan kgm 2 . d. Cara: untuk menentukan berat badan, anak ditimbang tanpa sepatu, kaos kaki dan ikat pinggang, angka dibaca dalam kilogram, pengukuran dilakukan sebanyak 2 kali dan diambil rata-ratanya. Pengukuran tinggi badan dilakukan tanpa sepatu, saat pengukuran kedua tumit merapat, tumit anak, pantat, bahu dan kepala menempel pada tembok. Pengukuran dilakukan 2 kali dan diambil rata-ratanya Sjarif, 2011. commit to user 28 e. Skala data: skala rasio f. Pelaksana: Dokter PPDS I Ilmu Kesehatan Anak FK UNSRSUD Dr. Moewardi dibantu dokter muda.

4. Asupan lemak

a. Definisi: asupan tinggi lemak adalah asupan makanan yang mengandung kadar lemak melebihi kebutuhan berdasarkan usia. Diet yang direkomendasikan adalah asupan lemak ≤ 30 total energi dan tidak kurang dari 20 total energi Williams CL Deckelbaum R, 2003. b. Alat ukur: angket asupan makanan dengan metode recall diet, yaitu metode yang dilakukan dengan mencatat jenis dan jumlah makanan yang dikonsumsi pada suatu periode 24 jam selama 3 hari berturut-turut termasuk hari libur. Selanjutnya ditentukan kandungan lemak yang dikonsumsi subyek dengan menggunakan perangkat lunak Nutriesurvey 2005 . c. Satuan: kkalhari, selanjutnya dinyatakan dalam persen total energi d. Cara: angket berisi asupan makanan diisi oleh subyek penelitian selama 3 hari berturut-turut sejak angket dibagikan meliputi hari sekolah dan hari libur. Selanjutnya angket dikumpulkan dan data yang didapat diolah dengan perangkat lunak khusus software Nutriesurvey 2005. Kategori dibagi menjadi asupan lemak tinggi jika asupan lemak ≥ 30 total energi dan rendah jika asupan lemak 30 total energi . e. Skala data: Skala nominal f. Pelaksana: Analis gizi dari Instalasi gizi RSUD Dr. Moewardi. commit to user 29

5. Aktivitas fisik

a. Definisi: aktivitas fisik didefinisikan sebagai setiap pergerakan tubuh yang dihasilkan oleh otot rangka yang menghasilkan energy expenditure melebihi resting expenditure atau semua aktivitas fisik yang biasa dilakukan sehari-hari oleh subyek termasuk olahraga Thompson, 2003. b. Alat Ukur: angket CLASS Children ’ s Leisure Activities Study Survey yang telah dimodifikasi. c. Satuan: METs d. Cara: Kuesioner akan diisi oleh subyek penelitian di lembar angket yang telah disediakan. Klasifikasi berdasarkan nilai METs metabolic equivalents Physical Activity Guidelines Advisory Committee , 2008. Ada beberapa klasifikasi berdasarkan nilai METs, antara lain Thompson, 2003: vigorous adalah anak yang berpartisipasi dalam aktivitas vigorous dengan METs ≥ 6 dan membutuhkan membutuhkan penggunaan otot-otot besar secara ritmis paling sedikit 3 kali per minggu dengan waktu paling sedikit 20 menit per sesi, adekuat adalah anak yang berpartisipasi paling sedikit 3 jam atau aktivitas sedang paling sedikit 5 sesi dalam 1 minggu atau paling sedikit 3.5 METs, dan inadekuat jika tidak termasuk 2 kategori di atas. Kategori vigorous dan adekuat dikelompokkan sebagai aktif dan kategori inadekuat dikelompokkan sebagai tidak aktif. e. Skala data: skala nominal f. Pelaksana: Dokter PPDS I Ilmu Kesehatan Anak FK UNSRSUD Dr. Moewardi dibantu dokter muda. commit to user 30

6. Usia

Anak yang dipilih adalah anak yang berusia 6 sampai dengan 12 tahun dan dinyatakan dalam bulan. Usia 6-12 tahun dipilih karena masa ini merupakan periode rebound adiposity , yaitu masa kritis terjadinya peningkatan penimbunan lemak yang akan menentukan obesitas beserta komplikasinya dimasa dewasa Dietz, 1998.

7. Sekolah dasar

Sekolah dasar sebagai tempat dilakukannya penelitian dipilih berdasarkan letak sekolah yang mudah dijangkau peneliti dan kesediaan pihak sekolah untuk mengikuti penelitian Sastroasmoro dkk, 2008.

H. Izin subyek penelitian

Penelitian ini dilakukan atas persetujuan orangtuawali dengan cara menandatangani informed consent . Orangtuawali sebelumnya diberikan penjelasan mengenai tujuan dan manfaat dari penelitian. Penelitian juga mendapatkan ijin dari komisi etik penelitian fakultas kedokteran Universitas Sebelas Maret RSUD Dr. Moewardi. commit to user 31

I. Alur penelitian

Gambar 4. Bagan alur penelitian Keterangan: Semua murid dari 2 dua sekolah dasar di Surakarta yang terpilih diperiksa oleh tim peneliti yang terdiri dari dokter PPDS I Ilmu Kesehatan Anak FK UNSRSUD Dr.Moewardi dan koassdokter muda dari FK UNSRSUD Dr.Moewardi meliputi anamnesis, pemeriksaan fisis, serta pemeriksaan antropometri. Murid-murid dengan status gizi obesitas ditetapkan berdasarkan IMT dari WHO references 2007 , dari anamnesis didapatkan sedang tidak menderita penyakit tertentu seperti diabetes melitus, kelainan jantung, kelainan ginjal, kelainan hati kronik atau mengkonsumsi Murid sekolah dasar di Surakarta Pengambilan darah untuk pemeriksaan kolesterol total, LDL kolesterol, HDL kolesterol, dan trigliserida serum oleh petugas laboratorium Prodia Surakarta Pengukuran lingkar leher anak obese oleh tim peneliti Seleksi oleh tim peneliti meliputi anamnesis, pemeriksaan fisik, pengukuran berat badan dan tinggi badan semua murid sekolah dasar Pengolahan dan analisis data Kriteria eksklusi Kriteria inklusi Pembagian kuesioner asupan makanan dan aktivitas fisik oleh tim peneliti Pengumpulan data oleh tim peneliti dibantu guru wali kelas commit to user 32 obat-obatan khusus, dan dari pemeriksaan fisis tidak ditemukan adanya deformitas leher, massa atau tumor leher, diberikan surat keterangan informed consent kepada orangtua. Informed consent berisi keterangan mengenai penelitian yang sedang dilakukan beserta lembar persetujuan untuk dilibatkan dalam penelitian. Setelah orangtua menyetujui dan menandatangani informed consent maka anak-anak obese yang memenuhi kriteria inklusi dimasukkan sebagai subyek penelitian dan yang tidak memenuhi criteria dikeluarkan dari subyek penelitian. Selanjutnya, semua subyek penelitian akan diukur lingkar lehernya oleh tim peneliti yang sama dan diambil darahnya untuk pemeriksaan profil lipid serum oleh petugas dari laboratorium Prodia Surakarta sebelumnya berpuasa 12 jam. Subyek penelitian diberikan lembar angket yang berisi data pribadi dan riwayat penyakit dalam keluarga, asupan makanan selama 3 hari berturut-turut termasuk hari libur, serta aktivitas fisik selama 1 minggu. Pada hari yang telah ditentukan, angket dikumpulkan oleh tim peneliti dibantu oleh guru wali kelas masing-masing subyek penelitian. Data asupan makanan diolah menggunakan perangkat lunak Nutriesurvey 2005 oleh analis gizi dari Instalasi gizi RSUD Dr. Moewardi dan data aktivitas fisik dinilai oleh peneliti. Selanjutnya, data dianalisis secara statistik menggunakan program SPSS 17.0.

J. Pengolahan data