B. Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan di atas, maka identifikasi masalah adalah sebagai berikut:
1. Nilai keterampilan berbicara bahasa Prancis siswa kelas XI IBB SMA Negeri
7 Purworejo masih kurang dibandingkan keterampilan yang lain. 2.
Guru belum memanfaatkan media yang terdapat di kelas dalam mengajar bahasa Prancis.
3. Cara mengajar guru belum bervariasi.
4. Motivasi siswa untuk mengikuti pelajaran berbicara bahasa Prancis masih
kurang. 5.
Siswa kurang banyak berlatih bahasa Prancis secara lisan.
C. Batasan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan di atas, tidak semua permasalahan yang teridentifikasi akan diteliti. Hal ini karena minimnya waktu
penelitian dan dimaksudkan agar penelitian ini dapat dilakukan secara terfokus. Oleh karena itu, penelitian ini dibatasi hanya pada masalah bagaimana
penggunaan permainan Think Pair Talkball Share untuk meningkatkan keterampilan berbicara bahasa Prancis siswa kelas XI IBB SMA N 7 Purworejo.
D. Rumusan Masalah
Berdasarkan batasan masalah yang telah diuraikan di atas, maka rumusan masalahnya adalah “bagaimana peningkatan keterampilan berbicara bahasa
Prancis siswa kelas XI IBB SMA N 7 Purworejo dengan menggunakan teknik permainan “Think Pair Talkball Share” TPTS pada proses pembelajaran bahasa
Prancis?”
E. Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah yang telah diuraikan di atas, maka dapat diketahui tujuan dari penelitian ini yaitu untuk mendeskripsikan upaya
peningkatan keterampilan berbicara bahasa Prancis siswa kelas XI IBB SMA Negeri 7 Purworejo dengan menggunakan teknik permainan TPTS dalam proses
pembelajaran.
F. Manfaat Penelitian
1. Manfaat teoretis Secara teoretis, penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi
pengembangan dalam pengajaran bahasa Prancis di SMA. 2. Manfaat praktis
a. Untuk Siswa :
1. Melatih siswa berbicara bahasa Prancis dalam kehidupan sehari-
hari. 2.
Melatih siswa untuk berdiskusi.
3. Melatih siswa untuk menanamkan rasa percaya diri saat berbicara
bahasa Prancis. b.
Bagi Guru Penelitian ini diharapkan dapat dijadikan bahan masukan bagi guru
bahasa Prancis dalam upaya peningkatan keterampilan berbahasa Prancis siswa, terutama dalam hal keterampilan berbicara.
c. Bagi Peneliti
Penelitian ini
dapat dijadikan sebagai masukan dalam upaya peningkatan kualitas proses pembelajaran bahasa Prancis di SMA dan
sederajat. d.
Bagi Peneliti Lain Hasil penelitian ini dapat
memberikan informasi, memperkaya wawasan, dan dapat
dijadikan referensi bagi kegiatan penelitian lebih lanjut.
G. Batasan Istilah
1. Motivasi siswa adalah suatu dorongan untuk dapat berbicara di dalam
kelas. 2.
Keterampilan berbicara adalah kegiatan bertanya dan menjawab menggunakan bahasa Prancis dengan dibantu teknik permainan TPTS
pada materi pembelajaran Les activités quotidiennes di kelas XI IBB SMA N 7 Purworejo.
3.
Permainan TPTS merupakan jenis pembelajaran kooperatif yang memadukan permainan lempar bola dan lagu berbahasa Prancis yang
digunakan untuk membantu siswa dalam mempelajari materi.
9
BAB II KAJIAN TEORI
A. Deskripsi Teoretik
1. Hakikat Pembelajaran Bahasa Asing
Pengajaran bahasa asing telah berkembang di Indonesia seiring dengan kebutuhan masyarakat akan pentingnya kemampuan berbahasa
dalam era globalisasi. Sebagai salah satu solusi dari adanya kebutuhan masyarakat tersebut, pemerintah telah memberikan tempat di dunia
pendidikan untuk mempelajari bahasa asing. SMA Negeri 7 Purworejo sebagai salah satu sekolah menengah mempunyai berbagai mata pelajaran
bahasa asing, antara lain bahasa Inggris, bahasa Prancis, dan bahasa Jepang.
Menurut Tagliante 1994:6, pengertian bahasa asing adalah sebagai berikut:
“Le français langue étrangère tout simplement le francais langue d’apprentissage pour tous ceux qui on tune autre langue que le
français comme langue maternelle. Le FLE peut être aussi la langue dans laquelle un étudiant non francophone suivra ses
etudes c’est le cas par exemple, de l’enseignement scientifique supérieur au Maroc .
… À l’étranger, surtout depuis les débuts de l’approche communicative, la didactique du FLE, a pu grandir et évoluer en
relative liberté. Enseigner le FLE a été et est toujours vécu comme une aventure, souvent à plusieurs, entre enseignants qui aiment
cela et qui y réfléchissen.”