Berdasarkan uraian tersebut, dapat disimpulkan bahwa faktor- faktor yang mempengaruhi Prestasi Belajar Mata Pelajaran Aktiva
Tetap siswa terdiri dari yang timbul dari dalam diri siswa faktor internal dan faktor yang timbul dari luar siswa faktor eksternal.
Salah satu faktor internal adalah Motivasi Belajar, sedangkan faktor eksternalnya adalah Status Sosial Ekonomi Orangtua dan
Lingkungan Sekolah.
c. Mengukur Prestasi Belajar
Untuk mengetahui seberapa besar tingkat Prestasi Belajar Mata Pelajaran Aktiva Tetap yang dimiliki oleh siswa, perlu adanya
pengukuran terhadap prestasi belajar. Prestasi belajar Mata Pelajaran Aktiva Tetap dapat diukur melalui evaluasi yang dilakukan setelah
rangkaian kegiatan pembelajaran terselesaikan. Muhibbin Syah 2014: 152-155 membagi tiga aspek yang harus
dilihat dari tingkat keberhasilan yang dicapai siswa, yaitu: 1 Evaluasi Prestasi Kognitif
Mengukur keberhasilan siswa yang berdimensi kognitif ranah cipta dapat dilakukan dengan berbagai cara, baik dengan tes
tertulis maupun tes lisan dan perbuatan.
2 Evaluasi Prestasi Afektif Dalam merencanakan penyusunan instrumen tes prestasi siswa
yang berdimensi afektif ranah rasa jenis-jenis prestasi internalisasi dan karakterisasi seyogianya mendapat perhatian
khusus, karena kedua jenis prestasi ranah rasa itulah yang lebih banyak mengendalikan sikap dan perbuatan siswa.
3 Evaluasi Prestasi Psikomotor Cara yang dipandang tepat untuk mengevaluasi keberhasilan
belajar yang berdimensi ranah psikomotor ranah karsa adalah observasi. Observasi dalam hal ini adalah sejenis tes mengenai
peristiwa, tingkah laku, atau fenomena lain, dengan pengamatan langsung.
Tipe hasil belajar menurut Nana Sudjana 2011: 22-31 dalam penilaian hasil belajar ada tiga, yaitu: bidang kognitif, bidang afektif,
dan bidang psikomotor. Bidang kognitif berkenaan dengan hasil belajar intelektual yang terdiri dari enam aspek, yakni pengetahuan
atau ingatan, pemahaman, aplikasi, analisis, sintesis, dan evaluasi. Bidang afektif berkenaan dengan sikap yang terdiri dari lima aspek,
yakni penerimaan, jawaban atau reaksi, penilaian, organisasi, dan internalisasi. Ranah psikomotor berkenaan dengan hasil belajar
keterampilan dan kemampuan bertindak. Ada enam aspek ranah psikomotor, yakni gerakan refleks, keterampilan gerakan dasar,
kemampuan perseptual, keharmonisan atau ketepatan, gerakan keterampilan kompleks, dan gerakan ekspresif dan interpretatif.
Menurut Nana Sudjana 2011: 35 alat-alat penilaian hasil belajar, yakni tes, baik tes uraian maupun tes objektif. Tes pada umumnya
digunakan untuk menilai dan mengukur hasil belajar siswa, terutama hasil belajar kognitif berkenaan dengan penguasaan bahan
pengajaran sesuai dengan tujuan pendidikan dan pengajaran. Berdasarkan pendapat-pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa
pengukuran Prestasi Belajar Mata Pelajaran Aktiva Tetap dapat diukur melalui tes, baik tes tertulis maupun tes lisan yang meliputi
tiga aspek atau ranah yang harus dilihat dari tingkat keberhasilannya yang dicapai yaitu meliputi: ranah kognitif, efektif, dan
psikomotorik dalam Mata Pelajaran Aktiva Tetap. Tiga ranah
tersebut dapat digunakan untuk mengukur Prestasi belajar Mata Pelajaran Aktiva Tetap, salah satunya dengan menggunakan ranah
kognitif yang dapat diketahui setiap saat untuk mengukur tingkat pencapaian hasil belajar siswa. Pada penelitian ini dibatasi pada
aspek kognitif. Prestasi Belajar Mata Pelajaran Aktiva Tetap siswa Kelas XI
Akuntansi SMK YPKK 2 Sleman dalam penelitian ini diukur melalui rata-rata nilai ulangan harian, nilai Ujian Tengah Semester
UTS, nilai Ujian Akhir Semester UAS pada semester gasal. Dengan demikian tinggi rendahnya Prestasi Belajar Mata Pelajaran
Aktiva Tetap siswa Kelas XI Akuntansi SMK YPKK 2 Sleman ditunjukkan dengan nilai ulangan harian, nilai UTS, dan nilai UAS
pada mata pelajaran aktiva tetap.
d. Fungsi Mengukur Prestasi Belajar