Deinisi Operasional Desain Penelitian

45 Tahap penyelesaian meliputi pengolahan data dan analisis data yang telah diperoleh selama penelitian, serta penyusunan laporan penelitian yang dimulai pada bulan Maret 2017.

C. Subjek dan Objek Penelitian

Subjek dalam penelitian ini adalah siswa kelas II A SD N Tegal Panggung yang berjumlah 22 siswa, terdiri dari 13 siswa laki-laki dan 9 siswa perempuan. Objek dalam penelitian ini adalah peningkatan pemahaman perilaku hidup bersih dan sehat pada tema kesehatan menggunakan media wayang kreasi.

D. Deinisi Operasional

Untuk menghindari salah pengertian atau salah tafsir tentang makna istilah yang digunakan dalam penelitian ini, maka perlu dijelaskan makna definisi operasional sebagai berikut: 1. Perilaku Hidup Bersih dan Sehat PHBS Tema Kesehatan dalam pembelajaran PHBS di sekolah yaitu sekumpulan perilaku yang dipraktikkan semua warga sekolah atas dasar kesadaran sebagai hasil pembelajaran sehingga secara mandiri mampu mencegah penyakit dan meningkatkan kesejahteraan serta berperan aktif dalam mewujudkan lingkungan sekolah sehat. Materi pembelajaran perilaku hidup bersih dan sehat PHBS di sekolah pada tema kesehatan yang di kaji adalah: 1 Akibat tidak mencuci tangan 2 Makanan sehat di kantin sekolah 3 Memberantas jentik-jentik nyamuk 4 Tidak merokok di sekolah 46 5 Kamar mandi yang sehat 6 Olahraga teratur 7 Menimbang berat badan dan mengukur tinggi badan 8 Membuang sampah pada tempatnya 2. Media Wayang Kreasi Media wayang kreasi adalah kreasi wayang yang di buat menggunakan kertas bambu dan kain yang berupa tokoh-tokoh untuk menyampaikan materi pembelajaran. Petunjuk penggunaan media wayang kreasi dalam pembelajaran adalah sebagai berikut: g. Menyiapkan media yaitu wayang kreasi dan teks cerita. h. Membagi anggota kelompok untuk memerankan setiap tokoh wayang. i. Membaca teks cerita sesuai urutan cerita dan memeragakannya dengan wayang kreasi. j. Memeragakan wayang harus sesuai isi teks cerita dengan menggerakkan tangan wayang saat bicara dan berpindah tempat ketika berjalan. k. Si peraga harus memeragakan wayang dengan penuh ekspresi. l. Peragaan selesai ketika teks cerita sudah habis.

E. Desain Penelitian

Penelitian tindakan kelas ini peneliti menggunakan model Kemmis dan Mc Taggart yang terdiri dari siklus-siklus, dimana siklus kedua merupakan perbaikan dari siklus pertama dan seterusnya untuk meningkatkan kualitas pembelajaran. Rancangan dalam penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas PTK yang dikembangkan oleh Kemmis dan Mc Taggart dengan tahapan alur sebagai berikut: 47 Gambar 3. Alur Penelitian Tindakan Kelas Suharsimi Arikunto, 2013: 16 Keterangan: Siklus I: a. Perencanaan I b. Tindakan I dan Observasi I c. Refleksi I Siklus II: a. Perencanaan II dari refleksi siklus I b. Tindakan II dan Observasi II c. Refleksi II Dalam pelaksanaan PTK pada model Kemmis dan Mc Taggart terdapat 4 tahap penting, yaitu perencanaan planning, pelaksanaan tindakan action, observasi observation dan refleksi reflecting. Keempatnya harus terencana sebaik mungkin agar pelaksanaan penelitian dapat terlaksana dan mendapat hasil yang sesuai dengan keinginan peneliti. Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan 48 pemahaman siswa kelas II SD N Tegal Panggung pada perilaku hidup bersih dan sehat menggunakan media wayang kreasi. Pada penelitian ini dilakukan beberapa tahapan pelaksanaan. Adapun tahapannya sebagai berikut : a. Perencanaan planning Kegiatan yang dilakukan pada tahap perencanaan adalah menyusun rancangan yang akan dilakukan sesuai dengan pertemuan masalah dan gagasan awal. Penyusunan tindakan yang dilakukan untuk meningkatkan pemahaman siswa dengan cara peneliti dan kolabolator merencanakan apa saja yang akan dilakukan untuk mengatasi masalah. Sebelum melakukan rencana tindakan, peneliti melakukan beberapa langkah untuk mengetahui kondisi awal siswa sebelum diberi tindakan agar dapat berjalan dengan lancar dan sesuai tujuan yang diinginkan. Langkah-langkah tersebut meliputi: 1 Peneliti melakukan observasi kepada siswa dan guru untuk mengetahui permasalahan yang terjadi pada siswa terkait dengan perilaku hidup bersih dan sehat. 2 wawancara kepada siswa dan guru untuk mengetahui masalah yang terjadi pada siswa tentang permasalahan tentang PHBS pada tema kesehatan, Pembelajaran tentang PHBS, dan media wayang Kreasi. 3 Mengkonfirmasikan masalah yang terjadi di kelas IIA SDN Tegal Panggung terkait dengan PHBS kepada guru dan dosen pembimbing. Langkah selanjutnya, peneliti mempersiapkan instrumen dan teknik pelaksanaan tindakan yang akan diberikan kepada siswa untuk mendukung kelancaran tindakan penelitian. Peneliti berkoordinasi dengan guru dan dosen untuk 49 mengembangkan rencana pelaksanaan pembelajaran RPP, lembar observasi dan lembar tes yang akan digunakan dalam tindakan penelitian. Materi yang digunakan dalam penelitian ini menyesuaikan dengan materi yang disampaikan oleh guru. Materi yang akan disampaikan adalah PHBS pada materi tema kesehatan. b. Pelaksanakan action Pada tahap ini, peneliti melaksanakan proses pembelajaran dengan menggunakan media wayang kreasi seperti yang telah direncanakan. Peneliti melaksanakan pembelajaran sesuai RPP yang telah dibuat pada tahap perencanaan. Dalam pelaksanaannya pembelajaran akan bersifat fleksibel, artinya pembelajaran akan mengikuti perubahan-perubahan yang ada tanpa menghilangkan prosedur dalam pembelajaran mengunakan media wayang kreasi yang telah direncanakan sebelumnya. Adapun tahap-tahap pekasanaan yang terlampir pada Rencana Pelaksnaan Pembelajaran RPP. c. Pengamatan observing Pengamatan dilakukan selama pelaksanaan tindakan sebagai upaya mengetahui jalannya pembelajaran. Dalam melaksanakan observasi peneliti dibantu oleh pengamat lain yaitu guru kelas dan rekan penelitian yang ikut mengamati jalannya proses pembelajaran berdasarkan pedoman observasi keterlaksanaan pembelajaran yang telah disiapkan oleh peneliti. d. Refleksi Refleksi ini bertujuan untuk mengevaluasi hasil tindakan yang telah dilaksanakan yaitu dengan cara melakukan penilaian terhadap proses yang telah dilakukan. Refleksi dilakukan berdasarkan hasil pengamatan dan digunakan untuk 50 perbaikan dan sebagai dasar untuk menentuan tahap berikutnya. Setelah dilakukan refleksi, peneliti dan guru dapat mengetahui masalah-masalah dari siklus pertama kemudian mencari jalan keluar mengenai masalah-masalah yang ditemukan sehingga dapat disusun rencana perbaikan pada siklus kedua.

F. Teknik Pengumpulan Data

Dokumen yang terkait

Gaya Hidup Fitness ( Study Etnografi Tentang Gaya hidup Fitness Di Lubuk Pakam)

6 98 127

Hubungan Pengetahuan dan Sikap siswa Sekolah Dasar (SD) tentang Sanitasi Dasar dengan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) di Kelurahan Harjosari I Kecamatan Medan Amplas Kota Medan Tahun 2011

13 117 114

Hubungan Tingkat Pendidikan Kepala Keluarga Dengan Perilaku Hidup Bersih Sehat Pada Keluarga Di Desa Simalingkar Kecamatan Pancurbatu

3 49 85

Pelaksanaan Program UKS dan Kebiasaan Hidup Bersih Sehat Murid Kelas VI SD RA Kartini Kota Tebing Tinggi

4 88 58

Hubungan Pendidikan Kesehatan Dengan Perilaku Hidup Sehat Remaja Di Smu Darussalam Medan

3 77 8

Pengaruh Stategi Promosi Kesehatan Terhadap Tingkat Perilaku Hidup Bersih Dan Sehat (PHBS) Pada Tatanan Rumah Tangga DI Kecamatan Patumbak Kabupaten Deli Serdang

5 109 108

PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN TERHADAP PENGETAHUAN DAN SIKAP TENTANG PERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT (PHBS) Pengaruh pendidikan kesehatan terhadap pengetahuan dan sikap tentang perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) pada Siswa SMP Muhammadiyah 1 Kartasu

0 7 11

PHBS (Perilaku Hidup Bersih dan Sehat) di Institusi Pendidikan MATERI PHBS

1 2 50

PENGARUH PROMOSI KESEHATAN PERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT (PHBS) PADA TATANAN SEKOLAH TERHADAP PENGETAHUAN PHBS SISWA KELAS IV DAN V DI SD NEGERI NGEMPLAK SURAKARTA.

0 0 11

PERAN PENDIDIKAN KESEHATAN TERHADAP PERILAKU HIDUP BERSIH SEHAT(PHBS) SISWA KELAS ATAS SD N 1 KESUGIHAN KECAMATAN KESUGIHAN KABUPATEN CILACAP.

0 5 122