b. Makna Simbolis Dekorasi di Dalam Gereja Ganjuran
1 Makna Simbolis Dekorasi Altar
Penggunaan altar baik sebagai meja perjamuan kudus maupun sebagai tempat persembahan kolekte mencerminkan makna simbolis pada tempat
persembahan korban dalam Perjanjian Lama maupun pada meja perjamuan malam terakhir Yesus dengan murid-muridnya pada malam sebelum ia disalibkan. Dalam
tata ruang gereja, altar ditempatkan langsung di depan atau di bawah mimbar untuk menekankan kesatuan antara sakramen perjamuan kudus dan firman
khotbah atau mimbar. Selain itu, altar biasanya dihias dengan simbol-simbol lain seperti salib, dan lilin. Pada gambar 51 juga ditunjukkan 2 patung malaikat di
samping kanan dan kiri altar yang merupakan representasi kinara dan kinari dalam mitologi Hindu.
Gambar 51: Salib dan lilin di altar Gereja
Salib adalah simbol yang paling terkenal sebagai simbol Kristiani yang menunjuk kepada kematian Yesus Kristus di kayu salib di bukit Golgata. Tanda
salib atau silang telah dikenal dalam banyak budaya dan agama pra-Kristen dengan berbagai makna, antara lain kekekalan, kesempurnaan atau hubungan
kosmis antara dunia dengan hal transenden, tetapi juga sebagai tanda perpisahan. Salib dalam tradisi Kristen terutama Katolik menjadi simbol kematian dan
kehidupan. Salib mencerminkan solidaritas Allah dengan manusia dalam penderitaan dan merupakan puncak Kasih Allah dalam diri Yesus.
Sedangkan lilin biasanya dinyalakan dalam setiap ibadah sebagai simbol Kristus yang hidup dan menjadi “terang dunia” Yohanes 8: 12. Lilin juga
mengingatkan kita pada panggilan untuk menjadi “garam dan terang dunia”
Matius 5: 13-16; lilin secara umum bisa menjadi simbol kehidupan manusia yang mengorbankan diri demi panggilannya untuk menerangi kegelapan. Dalam
ibadah duka cita requiem, lilin juga mewakili kehidupan kekal bahwa orang yang telah meninggal ada di tangan Tuhan. Lilin yang menerangi dengan cara
melelehkan dirinya sendiri juga merupakan simbol pengorbanan Yesus dalam menebus dosa manusia dengan wafatnya di kayu salib. Api yang menjadi sumber
terang dan cahaya lilin juga mempunyai makna simbolis tersendiri, di dalam Alkitab api digambarkan dalam wujud lidah-lidah api, di dalam Gereja Ganjuran,
wujud lidah api tersebut divisualisasikan dalam dekorasi ukiran lidah api yang terdapat di atas altar gereja, tepatnya di atas Tabernakel gambar 52.