Makna Simbolis Gapura dan Relief
manusia, rajawali, lembu, dan singa. Relief berbentuk kepala tersebut melambangkan empat penginjil yaitu Santo Matius, Yohanes, Lukas dan Markus.
Selain symbol empat penginjil, bejana dengan relief tersebut juga merupakan representasi dari penjaga gerbang, dalam buadaya tradisional jawa dikenal
dengaan nama gupala.
Gambar 61: Dekorasi relief kepala manusia, simbol Santo Matius Pada gambar 61, Santo Matius digambarkan sebagai manusia yang
bersayap karena perannya sebagai Penginjil Evangelis dan Injilnya yang menggambarkan sifat-sifat manusiawi Yesus Kristus. Injil Matius menekankan
kedatangan Yesus ke dalam dunia ini, pertama-tama dengan menyajikan silsilah keluarga-
σya, “Inilah silsilah Yesus Kristus, anak Daud, anak Abraham” Mat 1:
1 dan inkarnasi serta kelahiran- σya, “Kelahiran Yesus Kristus adalah seperti
berikut…” Mat 1: 18.
Gambar 62: Dekorasi relief kepala rajawali, simbol Santo Yohanes
Pada gambar 62 Santo Yohanes dilambangkan dengan seekor rajawali,
sebagai simbol kehebatan isi kitab Injil karangannya, simbol kemampuan dirinya yang menonjol dalam memahami misteri-misteri Allah. Injil Yohanes dimulai
dengan prolog yang memiliki kesan bahasa tinggi.“Pada mulanya adalah Firman; Firman itu bersama-sama dengan Allah dan Firman itu adalah Allah. Ia
pada mulanya bersama-sama dengan Allah. Segala sesuatu dijadikan oleh Dia dan tanpa Dia tidak ada suatupun yang telah jadi dari segala yang telah
dijadikan ” Yoh 1: 1-3 dan “Firman itu telah menjadi manusia, dan diam di
antara kita, dan kita telah melihat kemuliaan-Nya, yaitu kemuliaan yang diberikan kepada-Nya sebagai Anak Tunggal Bapa, penuh kasih karunia dan
kebenaran ” Yoh 1: 14. Injil St Yohanes, tidak seperti Injil-Injil lainnya,
membawa pembaca untuk memahami ajaran-ajaran paling mendalam dari Tuhan, seperti percakapan panjang antara Yesus dengan Nikodemus Yohanes 3:
1-21, juga dengan perempuan Samaria Yohanes 4: 1-42. Selain itu dalam injil Yohanes juga terdapat ajaran-ajaran indah mengenai Roti Hidup Yohanes 6: 25-
59 dan Gembala Yang Baik Yohanes 10: 1-21.
Gambar 63: Dekorasi relief kepala lembu, simbol Santo Lukas Pada gambar 63, Santo Lukas dia digambarkan dengan seekor lembu atau
domba karena Injil karangannya dimulai dengan cerita mengenai kurban persembahan di Sinagoga atau Bait Suci. Lembu dipergunakan dalam kurban-
kurban di Bait Suci. Santo Lukas memulai Injilnya dengan pemaklumkan kelahiran Yohanes Pembaptis kepada ayahnya, yakni seorang imam yang
bernama Zakharia, yang sedang mempersembahkan kurban di Bait Suci Lukas 1. Santo Lukas juga mencatat kisah tentang Anak yang Hilang, di mana anak
lembu tambun disembelih, bukan hanya untuk merayakan pulangnya si anak yang hilang, melainkan juga untuk menggambarkan suka cita yang manusia alami
dalam diri Allah Bapa melalui Juru Selamat kita yang penuh belas kasih, yang sebagai Imam mempersembahkan diri-Nya sendiri sebagai kurban demi
pengampunan dosa-dosa manusia. Sebab itu, lembu bersayap mengingatkan akan karakter imamat Tuhan dan kurban-Nya demi penebusan dosa.
Gambar 64: Dekorasi relief kepala singa, simbol Santo Markus Pada gambar 64, Santo Markus dilambangkan dengan seekor singa yang
bersayap, menunjuk pada Nabi Yesaya kala ia memulai Injilnya, “Inilah
permulaan Injil tentang Yesus Kristus, Anak Allah. Seperti ada tertulis dalam kitab nabi Yesaya: `Lihatlah, Aku menyuruh utusan-Ku mendahului Engkau, ia
akan mempersiapkan jalan bagi-Mu; ada suara orang yang berseru-seru di padang gurun: Persiapkanlah jalan untuk Tuhan, luruskanlah jalan bagi-
σya.”, “Suara orang yang berseru-seru di padang gurun” mengingatkan orang pada
auman singa. Singa juga melambangkan jabatan rajawi, suatu simbol yang tepat bagi Putra Allah.
Selanjutnya relief yang ada di dalam komplek Gereja Ganjuran adalah relief jalan salib yang berjumlah empat belas panel relief terpisah. Empat belas
panel relief tersebut secara simbolis menggambarkan empat belas peristiwa masa- masa terakhir atau Penderitaan
Yesus untuk menebus dosa manusia di kayu salib.
Berikut merupakan empat belas peristiwa yang digambarkan dalam stasi atau perhentian dalam jalan salib:
1 Yesus di hukum mati, 2 Yesus memanggul
salib, 3 Yesus jatuh untuk pertama kalinya, 4 Yesus berjumpa dengan ibu-Nya, 5 Yesus ditolong oleh simon dari Kirine, 6 Wajah Yesus diusap oleh Veronika,
7 Yesus jatuh untuk kedua kalinya, 8 Yesus menghibur perempuan-perempuan yang menangisi-Nya, 9 Yesus jatuh untuk ketiga kalinya, 10 Pakaian Yesus
ditanggalkan, 11 Yesus disalibkan, 12 Yesus wafat di kayu salib, 13 Yesus diturunkan dari salib, 14 Yesus dimakamkan.
Gambar 65 dan 66: Salah satu panel jalan salib di halaman candi
Tradisi devosi jalan salib ini dimulai oleh Santo Fransiskus Assisi
dan menyebar ke seluruh
Gereja Katolik Roma pada abad pertengahan. Devosi ini bisa
dilakukan kapan saja, tetapi paling umum dilakukan pada masa Pra-Paskah
, terutama pada Hari
Jumat Agung dan pada Jumat malam selama masa
Pra-Paskah .