[di dalam sorga: Bapa, Firman dan Roh Kudus; dan ketiganya adalah satu .” 1
Yohanes 5: 7. Sedangkan pada pintu masuk candi, ukiran yang nampak adalah ukiran
berbentuk malaikat yang sedang menyembah salib. Ukiran tersebut berada di kedua sisi pintu masuk dengan ukuran dan bentuk yang sama. Secara simbolis
ukiran malaikat tersebut melambangkan penjaga dalam candi, sebagai malaikat yang menjaga di kedua sisi pintu masuk candi.
3. Makna Simbolis Patung Yesus di Dalam Candi
Patung Yesus di dalam candi yang ditunjukkan oleh gambar 58 merupakan wujud simbolis dari kehadiran Allah Bapa di tengah umat-Nya di dunia dalam diri
Yesus Kristus sang Mesias dan Juru Selamat. Di atas patung Yesus di dalam candi, terdapat sebuah kalimat yang ditulis dengan aksara J
awa “Sampeyan Dalem Maha Prabu Yesus Kristus Pangeraning Para Bangsa
” yang memiliki arti Tuhan Yesus Kristus Raja Segala Bangsa. Oleh karena hal tersebut, patung Yesus
diwujudkan dengan pakaian seorang raja Jawa yang duduk di atas tahta-Nya. Patung Yesus disimbolkan sebagai seorang raja yang penuh kebajikan sesuai
dengan konsep Jawa tentang Astabrata Asta berarti delapan, sedangkan brata berarti kebajikan. Adapun delapan kebajikan yang dimaksud dalam Astabrata
adalah sebagai berikut: dermawan, mampu menekan semua kejahatan, ramah, bijaksana, kasih sayang, teliti dan pikiran yang dalam, cerdas dan mampu
menghadapi kesulitan dan yang terakhir adalah berani melawan kejahatan.
Patung Yesus yang sedang duduk di atas tahta-Nya dengan tangan menunjuk hati-Nya merupakan simbol Hati Kudus Yesus yang suci dan selalu
menunjukkan kemurahan hati serta terbuka untuk siapa saja sesuai dengan ajaran Yesus tentang kasih. Selain itu patung Yesus dibuat tanpa alas kaki dan tanpa
perhiasan menjadi simbol kesederhanaan dalam hidup.
Gambar 58: Patung Yesus di dalam Candi Sumber: tanagekeo.wordpress.com, dengan proses editing
4. Makna Simbolis Berkat Tirta Perwitasari
Berkat Tirta Perwitasari adalah sumber air yang ada di komplek Gereja Ganjuran. Air adalah sumber kehidupan serta berfungsi untuk mencuci atau
membersihkan. Dalam Alkitab, simbol ini sering dihubungkan dengan Allah
sebagai sumber mata air, kesegaran atau sumber kehidupan dan keadilan, bahwa Yesus memberi air yang hidup, “tetapi barang siapa minum air yang akan
Kuberikan kepadanya, ia tidak akan haus untuk selama-lamanya. Sebaliknya air yang akan Kuberikan kepadanya, akan menjadi mata air di dalam dirinya, yang
terus-menerus memancar sampai kepada hidup yang kekal .” Yohanes 4: 14.
Yesus juga membasuh kaki murid-murid -
Nya dengan air sebagai tanda pelayanan dan pembersihan dari dosa Yohanes 13: 1-20. Murid-murid-Nya dipanggil untuk
berbuat hal yang sama Yohanes 13: 15. Air merupakan salah satu sarana ataupun media dalam beberapa tradisi
atau kegiatan liturgial gereja Katolik, diantaranya untuk pemberkatan umat dan untuk pembaptisan, pembaptisan merupakan upacara pemberkatan seseorang yang
akan menjadi Katolik dengan cara diurapi menggunakan air. Air sebagai media membaptis sudah dilakukan sejak dulu oleh Yohanes Pembaptis untuk membaptis
Yesus di Sungai Yordan Matius 3: 13-17 dan menjadi ritual wajib untuk menjadi seorang Katolik hingga sekarang. Nama Berkat Tirta Perwitasari dipopulerkan
oleh seorang Romo dari Gereja Ganjuran yang bernama Romo Utomo. Secara simbolis, mata air Berkat Tirta Perwitasari ini menunjukkan sumber kehidupan,
air merupakan sumber kehidupan seluruh makhluk hidup. Nama Perwitasari memiliki arti inti kehidupan, dalam bahasa Jawa perwita berarti kehidupan
sedangkan sari adalah inti.
5. Makna Simbolis Gapura dan Relief
Gapura atau gerbang masuk ke dalam komplek Gereja Ganjuran memiliki bentuk menyerupai gerbang masuk pada pura, bentuk tersebut sebagai salah satu
hasil inkulturasi budaya Hindu-Jawa yang ada di komplek Gereja Ganjuran. Di atas gapura, ditunjukkan oleh gambar 59 terdapat relief burung merpati. Dalam
agama Katolik, burung merpati memiliki simbol kehadiran Roh Kudus. Roh Kudus yang turun ke bumi dalam wujud burung merpati seperti dalam peristiwa
pembaptisan Yesus oleh Yohanes Pembaptis di S ungai Yordan. “Sesudah
dibabtis, Yesus segera keluar dari air dan pada waktu itu juga langit terbuka dan ia melihat roh Allah seperti burung merpati turun diatas-Nya
” Mat 3: 16. Selain itu burung merpati juga menjadi simbol universal untuk perdamaian
karena sifat merpati yang tulus, penuh kasih, tidak menyakiti, dan setia. Di atas relief burung merpati terdapat wajah Yesus, serta sebuah salib yang berada di atas
gapura. Setelah memasuki gapura juga terdapat relief Yesus dalam pakaian kebesaran raja Jawa. Wajah Yesus sebagai relief pada gapura dan relief sosok
Yesus setelah memasuki gapura pada gambar 60 adalah simbol kerendahan hati Yesus dalam menerima umatnya yang datang, sedangkan salib sendiri merupakan
simbol paling terkenal sebagai simbol Kristiani yang menunjuk kepada kematian Yesus Kristus di kayu salib di bukit Golgota.