Gambar 44: Berkat Tirta Perwitasari yang berada di sekeliling candi Setelah terjadi gempa bumi yang melanda Daerah Istimewa Yogyakarta
khususnya Kabupaten Bantul pada tanggal 27 Mei 2006, sekarang sumber air Berkat Tirta Perwitasari tidak lagi berada di sekeliling bangunan candi, namun
dibangun kembali dengan bentuk dan tempat yang baru, tepatnya berada terpisah di barat dan timur bangunan candi yang ditunjukkan gambar 45 dan 46, dengan
jumlah keseluruhan 16 buah sumber air yang terbagi menjadi delapan sumber air di barat candi, dan delapan sumber air di timur candi. Sumber air Berkat Tirta
Perwitasari ini dibuat dengan batuan alam yang dibentuk sedemikian rupa dan memiliki corak Hindu Jawa sesuai dengan bentuk candi. Untuk mengambil air
dari Berkat Tirta Perwitasari ini pun cukup mudah karena menggunakan keran, sehingga umat maupun pengunjung bisa langsung menggunakannya untuk
sekedar cuci tangan dan muka sebelum berdoa ataupun diambil untuk dibawa guna penyembuhan dan berkat bagi yang percaya.
Gambar 45 dan 46: Berkat Tirta Perwita Sari saat ini
5. Bentuk gapura dan relief di komplek Gereja Ganjuran
Di sebelah barat komplek Gereja Ganjuran terdapat sebuah gapura yang ditunjukkan oleh gambar 47. Gapura tersebut berfungsi sebagai gerbang masuk ke
dalam komplek gereja yang sangat kental dengan corak Hindu-Jawa, dilihat dari bentuk keseluruhan gapura dan relief yang menjadi dekorasi gapura itu sendiri.
Gapura dibangun dengan batu alam dan dihias dengan relief yang beragam. Terdapat relief burung merpati di atas gapura dengan relief wajah Yesus di
atasnya, serta sebuah salib yang berada di atas gapura. Di samping kanan dan kiri gapura juga terdapat empat buah bejana air yang juga terbuat dari batu alam
dengan letak dua buah di samping kanan dan dua buah di samping kiri. Dalam setiap bejana tersebut terdapat relief berbentuk kepala rajawali, singa, lembu, dan
manusia. Relief dengan motif tersebut mengingatkan pada bentuk kepala garuda pada Garuda yang merupakan wahana Dewa Wisnu, relief singa pada candi
Prambanan, bentuk kepala lembu pada lembu Nandi, wahana Dewa Siwa, serta kepala manusia yang secara visual menyerupai bentuk arca yang ada di Candi
Prambanan. Dekorasi tersebut menimbulkan sebuah kesatuan dekorasi yang sangat estetis dan menimbulkan kesan kagum ketika hendak memasuki komplek
gereja. Setelah memasuki pintu gerbang atau gapura komplek gereja, terdapat sebuah relief Yesus dalam pakaian kebesaran raja Jawa. Di bawah relief tersebut
terdapat kalimat berkah dalem yang juga dibuat dengan batu alam dan menjadi satu kesatuan dengan bangunan gapura utama. Berkah dalem sendiri memiliki arti
Tuhan memberkati dan merupakan kalimat salam bagi umat Katolik Jawa.