Batasan Masalah Tujuan Penelitian

iman kepada Yesus Kristus untuk keselamatannya Yohanes 3: 16; 1 Korintus 12: 13. Gereja dapat dipandang dari berbagai macam sudut pandang dan pengertian, selain secara historis seperti dijelaskan sebelumnya, secara sosiologis gereja dapat dilihat sebagai persekutuan keagamaan umat Kristiani yang terorganisasi, berkembang, dan berperan dalam masyarakat. Gereja dipandang dari sudut pengertian dirinya yaitu dari sudut ajaran gereja sebagai sarana mengembangkan Kerajaan Allah. Gereja harus selalu memperbaharui diri, supaya dapat menjalankan peranannya dalam situasi yang selamanya berubah Heuken, 1991: 344. Berkaitan dengan penelitian ini, maka yang dimaksud dengan gereja adalah rumah ibadat untuk umat Kristen Katolik yang mempunyai aturan, struktur, dan symbol-simbol universal di seluruh dunia.

2. Pengertian Joglo

Menurut Tim Proyek Inventarisasi dan Dokumentasi Kebudayaan Daerah 1982, rumah joglo merupakan bangunan arsitektur tradisional jawa tengah, rumah joglo mempunyai kerangka bangunan utama yang terdiri dari soko guru berupa empat tiang utama penyangga struktur bangunan serta tumpangsari yang berupa susunan balok yang disangga soko guru. Susunan ruangan pada joglo umumnya dibagi menjadi tiga bagian yaitu ruangan pertemuan yang disebut pendhapa, ruang tengah atau ruang yang dipakai untuk mengadakan pertunjukan wayang kulit disebut pringgitan, dan ruang belakang yang disebut dalem atau omah jero sebagai ruang keluarga. Dalam ruang ini terdapat tiga buah senthong kamar yaitu senthong kiri, senthong tengah dan senthong kanan. Susunan ruangan seperti ini juga diterapkan di dalam bangunan utama gereja yang mengadopsi bentuk joglo. Senthong kanan digunakan sebagai ruang pengampunan dosa, senthong tengah merupakan sisi dalam gereja yang lebih tinggi sebagai tempat altar, sedangkan senthong kiri di dalam gereja digunakan sebagai tempat gamelan sebagai instrumen pengiring ibadat.

3. Struktur dan Tata Letak Perlengkapan Gereja Ganjuran

Seperti gereja pada umumnya, di dalam Gereja Mandala Hati Kudus Yesus terdapat berbagai macam perlengkapan ibadat. Perlengkapan ibadat tersebut terwujud dalam interior di dalam gereja yang berupa altar, tabernakel, mimbar, dan tempat air suci. Altar berarti meja perjamuan suci, menurut tradisi kuno gereja, altar tetap ada secara permanen dan tidak dapat dipindah-pindah. Letak altar utama hendaknya terpisah dari dinding gereja Heuken, 1991: 101. Tabernakel adalah sebuah lemari kecil tempat menyimpan sakramen Maha Kudus, maka hendaknya terletak di bagian gereja yang layak dan mencolok, selalu dihias dan ddibuat dengan bahan yang kuat. Bentuk tabernakel dapat berupa persegi panjang dan dibuat dari kayu, batu, dan logam Heuken, 1994: 335. Dalam setiap gereja terdapat ruang yang dibuat lebih tinggi dari ruang umat, yang disebut panti Imam. Panti Imam sendiri diisi dengan altar, mimbar, meja persembahan, kotak kolekte, kursi untuk misdinar dan imam Heuken, 1993: 266. Bentuk bangunan gereja yang mangadaptasi bentuk joglo tidak membuat perubahan pada tata letak perlengkapan ibadat tersebut. Struktur dan tata letak perlengkapan Gereja Ganjuran secara lebih jelas dapat dilihat pada gambar 1.