Pengaruh Independensi Komite Audit Terhadap Pengungkapan CSR

42 karena kendala-kendala seperti berikut Witoelar, 2005 dalam Taufiq Sanjaya 2013: a. Rendahnya Political Will Pengungkapan sustainability report di Indonesia masih bersifat sukarela voluntary bukan mandatory untuk itu dalam pelaporannya diperlukan political will yang kuat dari top management sebab mereka yang menentukan kebijakan perusahaan. b. Tidak Ada Pengukuran Kinerja Kinerja keuangan dapat diukur dengan menggunakan rasio-rasio keuangan. Rasio-rasio keuangan ini dapat secara langsung dihitung dari laporan keuangan, misalnya rasio likuiditas dan rasio solvabilitas. Kinerja sustainability report tidak dapat diukur secara langsung dari kegiatan perusahaan. Tidak ada kepastian apakah kenaikan penjualan perusahaan merupakan pengaruh langsung dari adanya kegiatan sosial perusahaan. Namun, kendala ini dapat diatasi yaitu dengan membuat indikator- indikator atas dampak kegiatan perusahaan. Indikator ini biasanya bersifat nonkeuangan.

B. Keterkaitan Antar Variabel dan Perumusan Hipotesis

1. Pengaruh Independensi Komite Audit Terhadap Pengungkapan CSR

dalam Sustainability Report. Untuk mendukung implementasi Good Corporate Governance maka dibuatlah struktur tambahan dalam perseroan yaitu Komite Audit. 43 Komite Audit dibentuk oleh Dewan Komisaris dalam rangka membantu melaksanakan tugas dan fungsi Dewan Komisaris dalam melakukan mekanisme pengawasan terhadap manajemen Surat Keputusan Ketua Bapepam KEP-29PM2004. Putri 2013 berpendapat bahwa perusahaan yang memiliki Komite Audit yang independen cenderung lebih peka terhadap kinerja sosial dan mencegah tindakan yang menimbulkan pelanggaran lingkungan. Dalam Undang-Undang Perseroan Terbatas Nomor 40 tahun 2007 Pasal 121 menjelaskan bahwa Komite Audit beranggotakan sekurang-kurangnya 1 satu orang berasal dari Dewan Komisaris Independen dan 2 dua orang anggota lainnya berasal dari luar emiten atau perusahaan publik. Komite Audit independen merupakan Komite Audit yang tidak berasal dari pihak terafiliasi. Yang dimaksusd dengan terafiliasi adalah pihak yang mempunyai hubungan bisnis dan kekeluargaan dengan pemegang saham pengendali, anggota direksi dan dewan komisaris lain, serta dengan perusahaan itu sendiri. Komite Audit harus terdiri dari individu-individu yang mandiri dan tidak terlibat dengan tugas sehari-hari dari manajemen yang mengelola perusahaan, serta memiliki pengalaman untuk melaksanakan fungsi pengawasan secara efektif. Anggota Komite Audit independen dapat bersikap netral terhadap manajemen dengan cara bertindak secara objektif dalam membantu dewan komisaris dalam melakukan pengawasan terhadap manajemen. Pada akhirnya, dapat mendorong manajemen untuk mengungkapkan seluruh 44 informasi perusahaan termasuk penggungkapan dalam laporan sustainability report. Penelitian Said et, al. 2009 menemukan independensi Komite Audit berpengaruh positif dan signifikan terhadap luas pengungkapan Corporate Social Responsibility. Berdasarkan analisis dan penelitian terdahulu, maka hipotesis penelitian dinyatakan sebagai berikut: Ha 1 : Independensi Komite Audit berpengaruh terhadap pengungkapan CSR dalam Sustainability Report.

2. Pengaruh Keahlian Komite Audit Terhadap Pengungkapan CSR

Dokumen yang terkait

Pengaruh Karakteristik Perusahaan Terhadap Corporate Social Responsibility Disclosure pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di BEI

1 58 93

Pengaruh Corporate Social Responsibility (CSR) Terhadap Kinerja Keuangan Perusahaan (Studi Empiris Padaperusahaan Perbankan Yang Terdaftar Di Bei Periode 2008-2010)

1 67 129

Pengaruh Corporate Governance, Ukuran Perusahaan dan Struktur Kepemilikan Terhadap Manajemen Laba Pada Perusahaan Manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia

6 67 129

Corporate Social Responsibility Dan Citra Perusahaan (Studi Korelasional Pengaruh Implementasi Program Corporate Social Responsibility terhadap Citra Perusahaan PT. Toba Pulp Lestari,Tbk pada Masyarakat di Kecamatan Parmaksian Toba Samosir)

2 65 145

Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Pengungkapan Informasi Corporate Social Responsibility (CSR) Dalam Laporan Tahunan Dan Pengaruhnya Terhadap Harga Saham (Studi Empiris Pada Perusahaan Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia)

0 38 122

Pengaruh Corporate Social Responsibility, Profitabilitas, dan Ukuran Perusahaan Terhadap Nilai Perusahaan pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di BEI Periode 2011-2014

0 19 112

Pengaruh Corporate Social Responsibility Terhadap Nilai Perusahaan pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

3 71 72

Pengaruh Corporate Social Responsibility terhadap Nilai Perusahaan Dengan Profitabilitas Sebagai Variabel Moderating Pada Perusahaan Pertambangan yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Pada Tahun 2012-2014

2 82 70

PENGARUH PROFITABILITAS, GOOD CORPORATE GOVERNANCE, DAN PENGUNGKAPAN CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY TERHADAP NILAI PERUSAHAAN PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BEI.

0 5 29

PENGARUH PENGUNGKAPAN CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY DAN PENERAPAN GOOD CORPORATE GOVERNANCE TERHADAP TINGKAT PROFITABILITAS (Studi Empiris Pada Perusahaan Sektor Pertambangan Yang Terdaftar Di BEI )

0 3 10