15
2BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Teori yang Berkenaan dengan Variabel yang Diambil
1. Teori Keagenan Agency Theory
Teori keagenan memberikan penjelasan mengenai hubungan agensi yaitu hubungan antara pemilik principal dengan manajemen agent.
Berikut beberapa pandangan mengenai teori keagenan menurut beberapa ahli ekonomi:
Jansen dan Meckling 1976 dalam Adityasih 2010 menyatakan teori keagenan merupakan hubungan kontrak antara pemilik principal
dengan manajemen agent untuk melakukan beberapa jasa bagi pemilik berdasarkan pendelegasian wewenang dari pemilik kepada agen untuk
mengambil keputusan bisnis bagi kepentingan pemilik. Hal tersebut memunculkan konflik sebab terdapat kecenderungan masing-masing pihak
mementingkan kepentingannya. Menurut Belkaoui 2007 hubungan agensi dikatakan telah terjadi
apabila suatu kontrak antara prinsipal dengan agen untuk memberikan jasa demi kepentingan principal termasuk pemberian kekuasaan kepada agen
untuk pengambilan keputusan. Masing-masing pihak baik principal maupun agen termotivasi hanya untuk memaksimalkan kepentingan
dirinya sendiri.
16
Ujiyantho dan Bambang 2007 dalam Waryanto 2010 menyatakan bahwa terdapat tiga asumsi sifat manusia dalam teori
keagenan yaitu: 1 manusia pada umumnya mementingkan diri sendiri self interest, 2 manusia memiliki daya pikir terbatas mengenai persepsi
masa mendatang bounded rationality, dan 3 manusia selalu menghindari risiko risk averse.
Jansen dan Meckling 1976 dalam Adityasih 2010 menjelaskan bahwa didalam hubungan antara pemilik dan manajemen memunculkan
konflik kepentingan yang terjadi karena adanya pemisahan fungsi antara kepemilikan perusahaan dan pengendalian. Pemilik dan manajemen
memiliki tujuan yang berbeda, dimana pemilik menginginkan pengembalian yang sebesar-besarnya dan secepat-cepatnya atas penyertaan
modal kedalam perusahaan dengan melihat kenaikan proporsi dividen dari tiap tahun. Disisi lain manajemen memiliki tujuan untuk meningkatkan
kesejahteraan diri sendiri. Menurut Putri 2013, konflik keagenan atau perbedaan
kepentingan antara agen dan prinsipal dapat diatasi dengan menerapkan corporate governance sebagai mekanisme yang mengatur dan
mengendalikan perusahaan. Corporate governance merupakan salah satu elemen kunci dalam meningkatkan efesiensi ekonomis, yang meliputi
serangkaian hubunga dan pengungkapan informasi yang lengkap antara Manajemen Perusahaan, Dewan Komisaris, para pemegang saham dan
para stakeholder lainnya.
17
2. Teori Stakeholders