Statistik Deskriptif Uji Asumsi Klasik

56

D. Metode Analisis Data

Metode analisis data menggunakan statistik deskriptif, uji asumsi klasik dan uji hipotesis yang perhitungannya dilakukan menggunakan software SPSS 21. Analisis ini bertujuan untuk mengetahui seberapa besar pengaruh antara variabel independensi Komite Audit X 1 , keahlian Komite Audit X 2 , frekuensi Rapat Komite Audit X 3 , anggota Komite Audit X 4 , profitabilitas X 5 terhadap penggungkapan Corporate Social Responsibility dalam sustainability report Y.

1. Statistik Deskriptif

Statistik deskriptif merupakan proses transformasi data penelitian untuk menjelaskan gambaran suatu objek yang diteliti melalui data sampel atau populasi dengan tujuan memudahkan dalam memahami variabel- variabel yang digunakan dalam penelitian. Statistik deskriptif yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan nilai rata –rata mean, nilai median, nilai maksimum, nilai minimum, serta standar deviasi. Sedangkan metode analisis data dilakukan dengan bantuan softwere SPSS 22.

2. Uji Asumsi Klasik

Sebelum melakukan analisis regresi linier berganda terhadap data yang diperoleh dalam penelitian, maka terlebih dahulu harus dilakukan uji asumsi klasik untuk mendeteksi apakah data dalam penelitian ini terjadi penyimpangan. Berikut ini ada beberapa uji asumsi klasik yang digunakan: 57 a. Uji Normalitas Menurut Ghozali, 2013, uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi, variabel pengganggu atau residual memiliki distribusi normal. Terdapat dua cara untuk mendeteksi apakah residual berdistribusi normal atau tidak yaitu dengan analisis grafik dan uji statistik. Menurut Ghozali, 2013, pengujian normalitas dengan menggunakan analisis grafik, baik menggunakan histogram maupun Normal Probability Plot dapat menyesatkan jika tidak hati-hati. Sebab terdapat kemungkinan analisis grafik yang secara visual terlihat normal belum tentu normal secara uji statistik atau sebaliknya. Artinya, antara orang yang satu dengan yang lain dapat berbeda dalam menginterpretasikannya. Maka sangat dianjurkan melakukan uji statistik untuk melengkapi analisis grafik. Uji statistik untuk memperkuat uji normalitas yang digunakan dalam penelitian ini adalah uji statistik non-parametrik Kolmogorov- Smirnov. Nilai residual terstandarisasi berdistribusi normal jika nilai Asymp. Sig. Alpha. b. Uji Heterokedastisitas Menurut Ghozali, 2013, uji heteroskedastisitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan varians dari residual satu pengamatan ke pengamatan lain. Jika varians 58 dari residual satu pengamatan ke pengamatan lain tetap, maka disebut homokedastisitas dan jika berbeda disebut heteroskedastisitas. Model regresi yang baik adalah tidak terjadi heteroskedasitas. Pengujian heteroskedastisitas dalam penelitian ini menggunakan uji glejser untuk mendeteksi terjadi atau tidaknya heterokedasitas. Uji glejser dilakukan dengan cara meregresikan antara variabel independen dengan nilai absolut residualnya. Jika nilai signifikansi antara variabel independen dengan absolut residual lebih dari 0,05 maka tidak terjadi masalah heterokedasitas Ghozali, 2013. c. Uji Autokorelasi Uji Autokorelasi bertujuan menguji apakah dalam model regresi linear ada korelasi antara kesalahan pengganggu pada periode t dengan kesalahan pengganggu pada periode t-1 sebelumnya. Jika terjadi korelasi, maka dinamakan ada problem autokorelasi. Autokorelasi muncul karena observasi yang berurutan sepanjang waktu berkaitan satu sama lainnya. Masalah ini timbul karena residual kesalahan pengganggu tidak bebas dari satu observasi ke observasi lainnya Ghozali, 2013. Cara yang digunakan untuk mendeteksi ada atau tidaknya autokorelasi dengan menggunakan run test. Run test sebagai bagian dari statistik non-parametrik digunakan untuk menguji apakah antar residual terdapat korelasi yang tinggi. Jika antar residual tidak terdapat 59 hubungan korelasi maka dikatakan bahwa residual adalah acak atau random. Run test digunakan untuk melihat apakah data residual terjadi secara random atau tidak sistematis. Pengambilan keputusan pada uji run test adalah sebagi berikut: H : residual res_1 random acak H α : residual res_1 tidak random Jika hasil uji run test menunjukkan nilai probabilitas signifikan pada 0,05 maka hipotesis nol ditolak sehingga dapat disimpulkan bahwa residual tidak random atau terjadi autokorelasi antar nilai residual. Jika hasil uji run test menunjukkan nilai probabilitas tidak signifikan pada 0,05 maka hipotesis nol diterima sehingga dapat disimpulkan bahwa residual random atau tidak terjadi autokorelasi antar nilai residual. d. Uji Multikolinearitas Menurut Ghozali, 2013, uji multikolinieritas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas independen. Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi di antara variabel independen. Salah satu cara untuk mendeteksi ada atau tidaknya multikolinieritas di dalam model regresi adalah dilihat dari nilai tolerance dan lawannya Variance Inflation Factor VIF dengan ketentuan sebagai berikut: 60 1 Jika nilai tolerance ≤ 0,1 dan VIF ≥ 10, terjadi multikolinearitas. 2 Jika nilai tolerance ≥0,1 dan VIF≤10, tidak terjadi multikolinearitas.

3. Pengujian Hipotesis

Dokumen yang terkait

Pengaruh Karakteristik Perusahaan Terhadap Corporate Social Responsibility Disclosure pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di BEI

1 58 93

Pengaruh Corporate Social Responsibility (CSR) Terhadap Kinerja Keuangan Perusahaan (Studi Empiris Padaperusahaan Perbankan Yang Terdaftar Di Bei Periode 2008-2010)

1 67 129

Pengaruh Corporate Governance, Ukuran Perusahaan dan Struktur Kepemilikan Terhadap Manajemen Laba Pada Perusahaan Manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia

6 67 129

Corporate Social Responsibility Dan Citra Perusahaan (Studi Korelasional Pengaruh Implementasi Program Corporate Social Responsibility terhadap Citra Perusahaan PT. Toba Pulp Lestari,Tbk pada Masyarakat di Kecamatan Parmaksian Toba Samosir)

2 65 145

Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Pengungkapan Informasi Corporate Social Responsibility (CSR) Dalam Laporan Tahunan Dan Pengaruhnya Terhadap Harga Saham (Studi Empiris Pada Perusahaan Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia)

0 38 122

Pengaruh Corporate Social Responsibility, Profitabilitas, dan Ukuran Perusahaan Terhadap Nilai Perusahaan pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di BEI Periode 2011-2014

0 19 112

Pengaruh Corporate Social Responsibility Terhadap Nilai Perusahaan pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

3 71 72

Pengaruh Corporate Social Responsibility terhadap Nilai Perusahaan Dengan Profitabilitas Sebagai Variabel Moderating Pada Perusahaan Pertambangan yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Pada Tahun 2012-2014

2 82 70

PENGARUH PROFITABILITAS, GOOD CORPORATE GOVERNANCE, DAN PENGUNGKAPAN CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY TERHADAP NILAI PERUSAHAAN PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BEI.

0 5 29

PENGARUH PENGUNGKAPAN CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY DAN PENERAPAN GOOD CORPORATE GOVERNANCE TERHADAP TINGKAT PROFITABILITAS (Studi Empiris Pada Perusahaan Sektor Pertambangan Yang Terdaftar Di BEI )

0 3 10