69
Tabel 4.1 Rincian Perolehan Sampel Penelitian
No. Kriteria
Jumlah Perusahaan
1. Perusahaan yang terdaftar secara konsisten di Bursa
Efek Indonesia selama periode pengamatan 5 tahun berturut-turut, yakni dari tahun 2010 sampai dengan
tahun 2014
445 2.
Perusahaan yang
secara tidak
konsisten menerbitkan laporan keuangan yang telah diaudit
dan sustainability
report selama
periode pengamatan 5 tahun berturut-turut, yakni dari tahun
2010 sampai dengan tahun 2014 430
3. Perusahaan manufaktur yang menyajikan laporan
keuangan bukan dalam mata uang rupiah mata uang asing
2 4.
Perusahaan yang mengalami kerugian selama periode pengamatan 5 tahun berturut-turut, yakni
dari tahun 2010 sampai dengan tahun 2014. 2
Perusahaan yang menjadi sampel 11
Jumlah perusahaan yang menjadi sampel 2010-2014 55
Berdasarkan Tabel di atas maka dapat dilihat bahwa sampel yang digunakan dalam penelitian ini berjumlah 11 perusahaan dengan total 55
sampel selama lima tahun pengamatan. Sampel tersebut dipilih karena telah memenuhi kriteria yang ditentukan sesuai dengan kebutuhan analisis
penelitian.
B. Hasil Uji Instrumen Penelitian
1. Analisis Statistik Deskriptif
Analisis deskriptif merupakan metode dimana semua data yang berhubungan dengan penelitian dikumpulkan dan dikelompokkan untuk
kemudian dianalisis dan diinterprestasikan secara objektif dengan
70 membandingkan nilai minimum, nilai maksimum dan rata-rata dari
sampel. Berikut Tabel 4.2 merupakan analisis deskriptif untuk variabel
yang digunakan dalam penelitian ini.
Tabel 4.2 Statistik Deskriptif
N Minimum Maximum Mean
Std. Deviation
CSRD 55
0,120 1,080
0,587 0,286
AUINDP 55
0,250 1,000
0,552 0,166
AUEXCT 55
0,250 1,000
0,550 0,220
AUMEET 55
4,000 59,000 17,309
13,700 AUSIZE
55 3,000
7,000 4,145
1,192 ROA
55 0,004
0,480 0,106
0,106 Valid N
listwise 55
Sumber: Output SPSS yang diolah a. Variabel Independen
1 Independen Komite Audit Hasil uji statistik pada Tabel 4.2 menunjukan bahwa
variabel Independen Komite Audit AUINDP dengan jumlah sampel N 55 memiliki nilai minimum sebesar 0,250 atau 25
yang diperoleh dari PT. Adira Dinamika Multi Finance pada tahun 2014. Nilai maksimum dalam hasil penelitian ini sebesar 1,000
atau 100 yang diperoleh dari PT. Semen Indonesia Tbk pada tahun 2011 dan PT. Holcim Indonesia Tbk pada tahun 2012. Hal ini
menunjukkan bahwa terdapat beberapa perusahaan yang memiliki Komite Audit yang beranggotakan Komite Audit independen
71 seluruhnya. Nilai rata-rata mean variabel independen Komite
Audit sebesar 0,552 dan standar deviasi sebesar 0,166. 2 Keahlian Komite Audit
Hasil uji statistik pada Tabel 4.2 menunjukan bahwa variabel keahlian Komite Audit AUEXCT dengan jumlah sampel
N 55 memiliki nilai minimum sebesar 0,250 yang diperoleh dari PT. Bukit Asam Tbk pada tahun 2014 sedangkan nilai maksimum
1,000 yang diperoleh dari PT. Astra Agro Lestari Tbk pada tahun 2010, PT. Astra International Tbk, Bank Negara Indonesia Tbk,
Bank Internasional Indonesia Tbk pada tahun 2012, PT. Bank Negara Indonesia Tbk, Bank Internasional Indonesia Tbk pada
tahun 2013 dan Bank Internasional Indonesia Tbk pada tahun 2014 Nilai rata-rata mean Independen Komite Audit sebesar 0,550 dan
standar deviasi sebesar 0,220. 3 Frekuensi rapat Komite Audit
Hasil uji statistik pada Tabel 4.2 menunjukan bahwa variabel frekuensi rapat Komite Audit AUMEET dengan jumlah
sampel N 55 memiliki nilai minimum sebesar 4,000 yang diperoleh dari PT. Adira Dinamika Multi Finance sedangkan nilai
maksimum 59,000 yang diperoleh dari PT. Bukit Asam Tbk pada tahun 2014. Nilai rata-rata mean Frekuensi rapat Komite Audit
sebesar 17,309 dan standar deviasi sebesar 13,700.
72 4 Jumlah Komite Audit
Hasil uji statistik pada Tabel 4.2 menunjukan bahwa variabel Jumlah Komite Audit AUSIZE dengan jumlah sampel
N 55 memiliki nilai minimum sebesar 3,000 yang diperoleh dari PT. Astra Agro Lestari Tbk, Jasa Marga Tbk, Bukit Asam Tbk,
Holcim Indonesia Tbk, Semen Indonesia Tbk, Wijaya Karya Tbk pada tahun 2010. PT. Astra Agro Lestari Tbk, Jasa Marga Tbk,
Holcim Indonesia Tbk, Semen Indonesia Tbk, Wijaya Karya Tbk pada tahun 2011. PT. Astra Agro Lestari Tbk, Jasa Marga Tbk,
Bukit Asam Tbk, Holcim Indonesia Tbk, pada tahun 2012. PT. Astra Agro Lestari Tbk, Jasa Marga Tbk, Holcim Indonesia Tbk,
pada tahun 2013 dan pada tahun 2014, sedangkan nilai maksimum 7,000 yang diperoleh dari PT. Adira Dinamika Multi Finance Tbk
pada tahun 2011 dan tahun 2012. Serta PT. Wijaya Karya pada tahun 2014. Nilai rata-rata mean Independen Komite Audit
sebesar 4,145 dan standar deviasi sebesar 1,192. 5 Profitabilitas
Hasil uji statistik pada Tabel 4.2 menunjukan bahwa variabel Profitabilitas ROA dengan jumlah sampel N 55
memiliki nilai minimum sebesar 0,004 yang diperoleh dari PT. Bank Negara Indonesia Tbk pada tahun 2014 sedangkan nilai
maksimum 0,480 yang diperoleh dari PT. Semen Indonesia Tbk
73 pada tahun 2010. Nilai rata-rata mean Independen Komite Audit
sebesar 0,106 dan standar deviasi sebesar 0,106. b. Variabel Dependen
Variabel Dependen pada penelitian ini adalah Corporate Social Rensposibility CSR. Hasil uji statistik pada Tabel 4.2 menunjukan
bahwa variabel corporate sosial responsibility memiliki nilai minimum sebesar 0,120 yang diperoleh dari PT. Astra Internasional Tbk pada
tahun 2014 sedangkan nilai maksimum sebesar 1,080 yang diperoleh dari PT. Wijaya Karya Tbk pada tahun 2012 Nilai rata-rata mean
Corporate Social Responsbility sebesar 0,587 dan standar deviasinya sebesar 0,286.
2. Analisis Uji Asumsi Klasik