18 Sebaran klorofil-a permukaan untuk Musim Timur ditunjukkan pada
Gambar 2-4 dan 2-5, yang merupakan akuisi 30 Juni 2005 dan 4 Juli 2005. Apabila sekilas dibandingkan, maka rentang nilai klorofil-a permukaan untuk
musim barat lebih rendah dibandingkan pada musim tenggara. Pada musim tenggara, kisaran klorofil-a permukaan adalah 0.01 – 0.08 mgL; kemudian profil
front klorofil-a permukaan dan eddies yang dibentuk juga lebih majemuk dan terdeteksi di beberapa lokasi di perairan Selat Ombai. Hal tersebut menunjukkan
adanya fenomena localized upwelling. Bila dikaitkan dengan komunitas cetacea yang teramati, maka plot perjumpaan cetacea umumnya berdekatan dengan lokasi
terbentuknya front atau di zona transisi klorofil-a dan tidak terfokus pada wilayah berkonsentrasi klorofil-a tinggi.
Secara umum, pendeteksian sebaran klorofil-a permukaan pada tanggal tersebut tidak optimal disebabkan oleh tebalnya tutupan awan yang menghalangi
kinerja sensor SeaWiFS. Awan merupakan faktor kendala utama dalam pendeteksian parameter oseanografi permukaan menggunakan teknologi
penginderaan jauh. Kendala serupa dialami oleh Cresswell et al. 1997 yang mengkaji variabilitas upwelling secara musiman dan tahunan di perairan Nusa
Tenggara dan selatan Jawa menggunakan data inderaja NOAA-AVHRR, dan mendapati bahwa penutupan awan pada musim barat berlangsung ekstensif.
Moore and Marra 2003, yang menggunakan data SeaWiFS, mendapati bahwa perairan selatan Alor merupakan wilayah dengan fenomena upwelling yang
berlangsung secara permanen persistent upwelling.
2.4.3. Profil bulanan sebaran klorofil-a permukaan di Selat Ombai
Untuk melihat konsistensi keberadaan zona transisi klorofil-a yang tinggi di perairan Selat Ombai, digunakan data klorofil-a permukaan serial bulanan,
dimulai dari Desember 2003 sampai dengan Juli 2005. Profil sebaran klorofil-a permukaan tiap bulan disajikan pada Gambar 2-6, sedangkan data ASCII hasil
pengukuran sensor SeaWiFS digunakan untuk melihat nilai rerata dan maksimum dari parameter klorofil-a permukaan Selat Ombai yang disajikan di Lampiran 4.
19
DES-03 JAN 04
FEB-04
MAR-04 APR 04
MEI-04
JUN-04 JUL 04
AGU-04
SEP-04 OKT 04
NOP-04
Musim Barat
Musim Peralihan I
Musim Timur
Musim Peralihan II
20 Gambar 2-6. Profil serial bulanan sebaran klorofil-a permukaan di Selat Ombai, Desember 2003-Juli 2005.
DES-04 JAN 05
FEB-05
MAR-05 APR 05
MEI-05
JUN-05 JUL 05
Musim Barat
Musim Peralihan I
Musim Timur
21 Gambar 2-6 menunjukkan bahwa sebaran klorofil-a permukaan di perairan
Selat Ombai bervariasi secara spasial dan temporal, dengan fitur upwelling yang terdeteksi secara konsisten, walau masing-masing bulan menunjukkan bentang
wilayah dan intensitas upwelling yang berbeda satu sama lain. Rerata nilai klorofil-a permukaan dihitung untuk nilai yang terekam di sekitar titik
penenggelaman mooring Ombai 1, yaitu 8° 24.098 LS dan 125° 0.163 BT. Kisaran nilai rerata klorofil-a permukaan adalah 0.13–0.38 mgm
3
, sedangkan nilai maksimum parameter klorofil-a permukaan terletak di titik yang bervariasi
antar musim dengan kisaran 0.46–2.50 mgm
3
Variasi antar musim sebaran dan nilai klorofil-a permukaan di Selat Ombai terlihat jelas dari Gambar 2-6. Pada periode pertama pengamatan cetacea,
Desember 2003-Januari 2004, nilai rerata dan maksimum klorofil-a adalah 0.26 mgm
Lampiran 4.
3
dan 0.74 mgm
3
, serta 0.16 mgm
3
dan 0.67 mgm
3
. Terjadi peningkatan nilai maksimum klorofil-a pada periode kedua pengamatan cetacea, Juni-Juli
2005, yaitu 1.02 mgm
3
dan 0.96 mgm
3
Umumnya fitur upwelling di perairan Selat Ombai terdeteksi di selatan Pulau Alor, dengan kondisi upwelling berintensitas tinggi berlangsung pada
Musim Timur dan Musim Peralihan II Gambar 2-6. Musim utama perburuan paus oleh nelayan Lamalera, yang bermukim di barat Pulau Alor, berlangsung
pada bulan-bulan tersebut Barnes 1996, mengindikasikan bahwa ada kelimpahan cetacea yang tinggi yang secara tidak langsung terkait dengan tingginya
produktivitas primer di perairan Selat Ombai yang juga merupakan wilayah perburuan paus. Bentang wilayah yang memiliki konsentrasi klorofil-a permukaan
tinggi pada Musim Timur dan Musim Peralihan II juga lebih luas, menyebar hingga ke barat daya Selat Ombai atau memasuki perairan Laut Sawu. Hal serupa
juga diperoleh Creswell et al. 1997 dan Moore and Marra 2002. , walaupun nilai rerata klorofil-a di lokasi
mooring tergolong homogen. Variasi tahunan sebaran klorofil-a permukaan ditunjukkan secara jelas pada profil bulan Mei, yaitu terjadinya fitur upwelling
intensif yang lebih awal pada akhir Musim Peralihan I di tahun 2005, sedangkan pada Mei 2004 fitur tersebut tidak nampak.
22
2.5. Pembahasan