Tujuan penelitian Manfaat penelitian

6 ekologis antara cetacea terhadap dua fitur lingkungan utama, yaitu waktu periode pengamatan dan ruang bentang laut, dikaji menggunakan analisis korespon- densi untuk mengetahui profil spasio-temporal sebaran cetacea di perairan Selat Ombai. Sebagian dari materi pada Bab 4 telah dipublikasikan pada Jurnal Teknologi Perikanan dan Kelautan Volume 7 Nomor 1, yang terbit di tahun 2007. Pada akhirnya, diharapkan tesis ini akan menyajikan pemahaman yang menyeluruh terkait Selat Ombai sebagai habitat cetacea, baik dari lingkup kajian biologi maupun fisik, terutama dengan memanfaatkan tools yang dikembangkan oleh teknologi penginderaan jauh satelit, instrumentasi dan akustik kelautan.

1.3. Tujuan penelitian

Penelitian ini memiliki tujuan sebagai berikut: 1. Mengkaji karakteristik biofisik perairan habitat cetacea melalui pendekatan warna muka laut, menggunakan data SeaWiFS, 2. Mengkaji karakteristik biofisik perairan habitat cetacea menggunakan set data mooring oseanografi dari program INSTANT 3. Mengkaji sebaran, secara spasial dan temporal, dan kelimpahan cetacea di perairan Selat Ombai, 4. Mengkaji keterkaitan antara butir 1, 2, dan 3 .

1.4. Manfaat penelitian

Salah satu lingkup kajian ekologi laut, yang mencari tahu hubungan timbal balik antara suatu jenis organisme dengan organisme lain dan lingkungan yang menjadi tempat hidupnya, adalah analisis komunitas yang diklasifikasikan oleh Odum 1993 berdasarkan 1 bentuksifat utama bentuk hidup yang menjadi indikator, 2 habitat fisik komunitas tersebut, dan 3 sifat fungsionalnya. Kajian ekologi cetacea yang dilakukan dalam penelitian ini mengintegrasikan beberapa analisis komunitas yaitu berdasarkan sifat fungsional spesies-spesies cetacea dan habitat fisiknya yang ditinjau dari fitur lingkungan perairan, seperti suhu, klorofil- a, batimetri, dan biovolume akustik. 7 Jika sebelumnya, penelitian ekologi laut secara klasik memerlukan upaya yang sangat besar di lapangan untuk bisa mendapatkan data dari sejumlah parameter kunci lingkungan perairan, maka dalam penelitian ini data tersebut diupayakan dari sejumlah tools dan kemutakhiran teknologi kelautan. Parameter suhu permukaan laut dan klorofil-a permukaan diperoleh dari analisis data SeaWiFS, yang merupakan salah satu tools mutakhir dalam bidang penginderaan jauh kelautan. Parameter biovolume akustik diperoleh dari instrumen ADCP, yang walaupun bertujuan utama mengukur arus namun volume hambur balik akustik yang direkamnya dapat merepresentasikan profil produktivitas sekunder suatu perairan. Dengan demikian, tesis ini diharapkan dapat bermanfaat dalam lingkup pengembangan bidang ekologi laut yang lebih komprehensif, terutama dalam memahami komunitas cetacea dan perairan yang menjadi habitatnya.

1.5. Hipotesis